Monday 30 September 2013

Sampah disamping Lampu Lalin

Bau tidak sedap selalu saja terjadi sekitar Lampu merah sebelum Jembatan Meer yg menuju Semolowaru. Terlihat dengan jelas saat Lampu Merah menyala, selalu saja tercium bau tak sedap yang menyengat para pengendara yang sedang berhenti di lampu merah tersebut.

Setiap pagi saya selalu melewati jalan itu untuk bekerja, begitu pula dengan pengendara yang lainnya yang setiap pagi melewati jalan tersebut. Setiap pagi pula kami telah "dihidangkan" dengan bau tak sedap dari Tempat Pembuangan Sampah di samping Lampu Lalu lintas yg menuju semolowaru itu. Tak pelak, beberapa pengendara bahkan rela menahan nafas saat berada di Lampu Merah itu, bahkan ada juga pengendara yang mungkin telah terbiasa menghirup udara tak sedap itu setiap hari, sehingga mereka menjadi "Kebal" terhadap bau tak sedap itu.

Fenomena ini bisa dikategorikan sebagai pencemaran lingkungan, setiap pagi, setiap hari orang yang lalu lalang disekitar tempat itu selalu menghirup udara tak sedap, dimana pagi hari yang sejuk udara segar bisa kita dapatkan, tapi saat melintas di jalan itu, udara tak sedap yang kita dapatkan hingga bisa membuat mood berubah drastis.

Saya selaku salah seorang yang sering melintas di jalan itu sekaligus mewakili orang-orang yang melintas dan pengendara yang melewati jalan itu, ingin menyampaikan suara-suara yang mungkin tidak terdengar atau pula yang tak digubris bahwasanya Lingkungan yang sehat, maupun udara segar tanpa polusi udara adalah hak kita semua. Apa tidak sebaiknya TPA (Tempat Pembuangan Akhir) di samping lampu lalin itu dipindah ke tempat lainnya ? seperti halnya TPA di daerah Kebun bibit di belakang STIKOM itu kan enak ? atau dimanalah, mungkin para pembaca punya solusi lainnya ???

No comments: