17 Agustus 2012 20:00
Malam ini adalah malam terakhir tadarusan di masjid perumahanku, tapi saya tetap merasa masih belum terobati rasa ingin tadarus ini karena pilek, flu, batuk, tenggorok, hingga suara berubah total. Tapi malam ini semua itu udah agak mendingan, oleh karena itu sehabis terawih, saya segera pulang untuk membawa brownies dari rumah untuk para tadarusan di masjid yang memang sudah disiapkan sejak mau berangkat traweh tadi. Saya pulang secepat kilat, ambil brownies, bawa motor langsung tancap gas, terdengar suara lantunan al-qur'an dari kejauhan. "Wah udah dimulai nih", pikirku.
Setelah sampai di masjid aku taruh di pinggir pintu tuh brownies dan minuman, dan mulai mencari al-qur'an. Aku ambil al-qur'an dilemari pojok masjid dan mulai bergabung dengan ayahku dan para tadarusan lainnya. Mulanya kita tadarusan hanya berempat, datang satu orang lagi tapi satu orang pergi, jadinya hanya berempat lagi deh. Tadarus kali ini kita harus target 3 juz karena kita udah telat start dulu pas waktu awal puasa. Makanya, tiap orangnya mengaji lebih banyak daripada tahun-tahun lalu yang lebih dari empat biasanya yang tadarusan di masjid rumah.
Tapi mau bagaimana lagi dah, sedikit tapi kita khidmat mengajinya. Ada ustadku juga, jadi pas aku salah ustad dan ayah membenarkan bacaanku. Terasa deh jaman-jaman dulu pas aku masih SD yang belajar mengaji sama ayah dan ustadku ini.
Jam udah menunjukkan jam 10 malam lebih, Alhamdulillah kita telah menamatkan Al-qur'an di bulan ramadhan tahun ini. Setelah duduk sejenak, dan mengobrol khas ala bapak-bapak yang menceritakan anak-anaknya, aku cuma terdiam mengikuti obrolan yang seru sepertinya, gimana kalau punya anak cewek harus siap kapan saja katanya klu mau diminta orang, trus cerita tetangga yang lagi sakit, dll.
Selesai itu, aku dan ayah bersegera pulang karena bapak-bapak yang lain udah pada pulang, kebetulan ada yang membawakan jajan agak banyak, alhasil ayah bungkus tuh buat dirumah sisanya dibawa bapak yang lebih belakang pulang. Kami berdua menaiki motor yang aku bawa dari rumah, sesampai dirumah ayahku teringat akan mobil Ambulans yang di buat piket malem ini. Alhasil, kita yang masih memakai sarung, baju koko lengkap deh balik tancap gas ke tempat mobil ambulans yang di piket kan di dekat pos pengamanan lebaran polisi.
Sesampainya di pos polisi itu, ayahku turun dari motor karena akan membawa mobil ambulans itu, karena itu aku langsung tancap gas deh pulang ke rumah. Sesampainya di rumah, eh ada telpon. Aku kira temenku, tapi ternyata ayahku yang menelepon, katanya sih kunci mobil ambulansnya ketinggalan dirumah. "Wah ini dia kunci mobilnya...!!!" , mataku tertuju pada kunci persis didepan aku yang lagi menelepon ayah. "Ini kuncinya ketemu", sahutku. "Aku kesana sekarang dah wa'alaikum salam", kataku sambil menutup telepon.
Masih berpakaian koko lengkap dengan sarung tanpa sempat berganti pakaian, aku pun berangkat ke tempat tadi dimana mobil ambulans itu di piketkan. Sesampainya disana ayahku udah menunggu, "Nih kuncinya....", kataku. "Ga ada ketinggalan lagi ? kalo ga ada aku pulang duluan...", kataku. "Gak ada wes..", kata ayahku. Akhirnya aku pulang duluan, sesampainya di rumah pagar udah terbuka lebar oleh ibuku. Sampai dirumah aku pun segera berganti pakaian, dan melemaskan diri di kasur, sambil berpikir inilah malam terakhir taraweh kali ini. Ingin rasanya menelepon temen tapi udah terlalu malam sekitar jam 11 malam lewat lagipula kalau dia angkat hpnya karna setiap kutelpon 3 kali hanya sekali atau bahkan tidak sama sekali. Ya udah lah, malem ini benar-benar malam yang indah setelah sekian lama berada di surabaya....hahaha ^^