tag:blogger.com,1999:blog-4228245743701516402024-03-05T20:16:16.790-08:00Catatan Kecil Seorang EngineerIlmu adalah titipan ilahi,tak selamanya kita miliki, tapi tetap harus kita cari.Eko Junaidi Shttp://www.blogger.com/profile/09925089767973315766noreply@blogger.comBlogger42125tag:blogger.com,1999:blog-422824574370151640.post-84418385080432528532015-12-06T03:07:00.003-08:002015-12-06T03:07:47.263-08:00Prototipe Aplikasi GIS "Unpublished"<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjph0YY9iihoLaxEjFH6bkigZfFZLWysWHAWG5zWFMGCBbNisHA02QoFF86do78oOyoMQw481Tf3wF99hwrauDhV-Ojf7yHlzSwnoEuht00qPRDywvCKkcrsaq7tYXDjhmkyUzK1svI38md/s1600/sigpeg1.png" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="360" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjph0YY9iihoLaxEjFH6bkigZfFZLWysWHAWG5zWFMGCBbNisHA02QoFF86do78oOyoMQw481Tf3wF99hwrauDhV-Ojf7yHlzSwnoEuht00qPRDywvCKkcrsaq7tYXDjhmkyUzK1svI38md/s640/sigpeg1.png" width="640" /></a></div>
<div style="text-align: center;">
Gambar : GIS menggunakan fitur Google Maps V3</div>
<br />
<div style="text-align: justify;">
Beberapa waktu lalu sekitar bulan juli 2014, iseng - iseng saya membuat <i><b>prototype </b></i>modul GIS (<i><b>Geographical Information System</b></i>) untuk menampilkan posisi Kejaksaan Tinggi maupun Kejaksaan Negeri seluruh Indonesia. Rencana awal, saya menggunakan Framework <i><b>Extjs4.2</b></i> plus<i> <b>Google Maps V3</b></i> untuk menampikan peta beserta lokasi - lokasi KT maupun KN.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br />
<a name='more'></a><br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Prototype pertama ini menggunakan beberapa fitur google seperti mode <b>peta datar</b>, maupun <b>peta satelit</b>. Aplikasi ini juga mempunyai fitur <i><b>route</b></i>, yakni fitur google untuk mengetahui jalur yang dapat ditempuh dari lokasi a ke lokasi b. Bahkan sebagian besar fitur yang ada pada google maps saat itu sudah ada tentunya di aplikasi ini.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Sayangnya, setelah di <i>review </i>oleh Pak Kapus 4 bulanan setelah itu. akhirnya saya tak lagi menggunakan fitur google. Menggunakan fitur google, itu berarti aplikasi ini butuh koneksi internet, butuh quota untuk traffic google maps dan dana lebih tentunya, sedangkan gambaran jauh ke depan oleh Pak Kapus saat itu adalah aplikasi ini suatu saat bisa diakses oleh KT maupun KN menggunakan jaringan <b>SIMKARI</b>, bahkan bila terealisasi aplikasi ini nantinya dapat di <i><b>drillDown </b></i>ke provinsi - provinsi untuk hanya menampilkan Kejaksaan Tinggi, Kejaksaan Negeri maupun Cabang Kejaksaan Negeri saja, menurut gambaran Pak Kapus Daskrimti saat itu.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Akhirnya, jadilah aplikasi prototype baru yang menggunakan <b>Framework <i>Extjs4.2</i>, <i>GeoExt2</i>, <i>OpenLayers </i>dan <i>PHP</i></b>. Dengan memfokuskan diri sebagai <i><b>extension module</b></i> Kontrol Jabatan di Kejaksaan yang memonitor Jabatan Eselon IV s/d Eselon II.</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiRC3ZrbE3aQqQun9OxR7XdMvn3AJ5bF4VhPxsYlN30P8Qdu8zL0xYFpgOjwoVRVpOO-LYFtFPLDmD5_-ol4UlJa9RJWqhfFQQ31UdrXx6-gFE3Ms9bzBspuX1lV4YnUew9UUuyMu_GunjW/s1600/sigpeg.png" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="360" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiRC3ZrbE3aQqQun9OxR7XdMvn3AJ5bF4VhPxsYlN30P8Qdu8zL0xYFpgOjwoVRVpOO-LYFtFPLDmD5_-ol4UlJa9RJWqhfFQQ31UdrXx6-gFE3Ms9bzBspuX1lV4YnUew9UUuyMu_GunjW/s640/sigpeg.png" width="640" /></a></div>
<div style="text-align: center;">
Gambar : GIS menggunakan Extjs4.2, GeoExt2, dan OpenLayers</div>
<div style="text-align: center;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Pertengahan 2015, modul ini dinilai bermanfaat setelah terbentuk <b>tim yang aktif</b> melakukan pengecekan konten serta data pada modul ini apalagi telah melalui tahapan pemaparan pada pimpinan terkait. Modul ini berfungsi sebagai tools tambahan untuk mengetahui lama jabatan sesuai dengan <i><b>PERJA 049 Tahun 2011</b></i>. Marker akan berwarna <span style="color: red;"><b>merah </b></span>bila ada satu saja pegawai di Kejaksaan Tinggi, Negeri maupun Cabjari yang lama jabatan eselonnya melampaui batas pada perja, dan berwarna <span style="color: lime;"><b>hijau </b></span>bila tidak ada satu pun pegawai yang menduduki jabatan eselon melewati batas pada perja. Dan, nantinya modul ini hanya bisa diakses oleh pimpinan terkait menggunakan <b>otentikasi level Pimpinan</b> dan hanya bersifat Internal saja.</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhm2ngR3ZvzxmNAFM_nnj3-T4H2q87mv48ovXB1PO-4oP4pyTBPNn1Btbqr8mi2MvGAIiW_gH2D4800pXqzJEj7d-_4B82rw0Iqc1fwY3aQb3QRE7k7-I9xKWlMhrFXP9vJEt-hk3k1SCX9/s1600/sigpeg3.png" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="360" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhm2ngR3ZvzxmNAFM_nnj3-T4H2q87mv48ovXB1PO-4oP4pyTBPNn1Btbqr8mi2MvGAIiW_gH2D4800pXqzJEj7d-_4B82rw0Iqc1fwY3aQb3QRE7k7-I9xKWlMhrFXP9vJEt-hk3k1SCX9/s640/sigpeg3.png" width="640" /></a></div>
<div style="text-align: center;">
Gambar : Data Marker yang di pilih</div>
<div style="text-align: center;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Sekarang ? prototype modul ini masih melalui tahapan <i><b>review </b></i>oleh pimpinan terkait. Semoga saja modul ini suatu saat dapat digunakan. Saya pribadi sedih, iri rasanya melihat instansi tetangga tengok BPS, sudah memiliki banyak aplikasi yang menunjang pekerjaan pegawainya. Tapi juga bahagia sekali rasanya karena <b>KAPUS </b>dan <b>KABID </b>saya dari BPS, dan saya bisa belajar banyak dari beliau... hehe :D</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<i><b>By </b></i>: </div>
<div style="text-align: justify;">
Eko Junaidi Salam</div>
<i><b>Team </b></i>:<br />
Indra Cahyono, S.Kom.<br />
Putut Setio Bhudi, S.Kom.<br />
Handarbeni Sayekti, S.H., M.H.<br />
Mantha Lutfi, S.Kom., M.M.<br />
<i><b>Thanks To</b></i>:<br />
Pimpinan yang telah mendukung dan mereview Modul ini...<br />
Senior maupun teman - teman di Bidang Pembinaan...Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/11779408351539420932noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-422824574370151640.post-60510558430322038502015-08-25T19:30:00.000-07:002015-08-27T04:38:16.849-07:00Penggerebekan WN China menimbulkan kerusakan, Staf Jaksa Ini Minta Ganti Rugi<div style="text-align: center;">
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjibS9FuP1el4rSjnslj3sHlVwjOIRijuU-rUwvXCw3Fec5C2nfUSa7fCMh0NuSGKveS1dz1FfGxVCq0jJcWvj4LjkBk5PKCPGIK_dlZmcsUURh4MaSBMvr8YkMC1XSjdvZ2tQiWWR3PIU/s1600/beritaku.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="200" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjibS9FuP1el4rSjnslj3sHlVwjOIRijuU-rUwvXCw3Fec5C2nfUSa7fCMh0NuSGKveS1dz1FfGxVCq0jJcWvj4LjkBk5PKCPGIK_dlZmcsUURh4MaSBMvr8YkMC1XSjdvZ2tQiWWR3PIU/s400/beritaku.jpg" width="400" /></a></div>
Sumber Gambar : <a href="http://megapolitan.kompas.com/read/2015/08/20/20090451/Rumahnya.Rusak.Saat.Polisi.Gerebek.WNA.di.Lebak.Bulus.Jaksa.Minta.Ganti.Rugi">http://megapolitan.kompas.com/read/2015/08/20/20090451/Rumahnya.Rusak.Saat.Polisi.Gerebek.WNA.di.Lebak.Bulus.Jaksa.Minta.Ganti.Rugi</a><br />
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Begitulah judul posting saya kali ini, saya buat sebagai bentuk intro dan cara memproses ganti ruginya, sedikit menjawab pertanyaan dari <b><a href="http://ibukota.coconuts.co/2015/08/21/gerebek-tangkapi-wna-penipu-atap-tetangga-rusak-diganti-siapa" target="_blank">berita ini</a></b>.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Sebelumnya, artikel ini saya tulis <b>BUKAN </b>sebagai bentuk dari <b>PEMBENARAN DIRI</b>, ataupun bentuk <b>SANGGAHAN </b>dari berita yang telah beredar, apalagi menjelek - jelek kan instansi sendiri atau instansi lain, <i><b>no</b></i> kami adalah instansi yang saling bekerja sama menegakkan hukum di Indonesia Tercinta dan semoga hal seperti ini tak terulang lagi di kemudian hari. Artikel ini saya buat hanya sebagai <b>pembelajaran </b>bagi saya dan sebagai bagian dari <b>Bekerja Untuk Keabadian</b>. Silahkan teman - teman menilai saya apa yang cocok buat teman - teman pembaca. :D</div>
<br />
<a name='more'></a><div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Mari kita sedikit mengenal siapa sih si "<b>Eko Junaidi Salam</b>" ? mari kita ketik keyword nama tersebut pelan - pelan saja, soalnya Om Google kenal kok sama dia, hehe (<a href="https://www.google.co.id/" target="_blank">tanya Om Google</a>).</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Udah tanya kan? udah tanya sampe page berapa ? 1 ? 2 ? ato 10 ? woow, ternyata dia seorang penulis amatir, hehe. Alumni <a href="https://id.linkedin.com/in/ekojunaidisalam" target="_blank">ITS Surabaya</a>, Seorang Programmer, penggiat Komunitas <a href="http://stackoverflow.com/users/2735482/eko-junaidi-salam" target="_blank">StackOverflow</a>, aktif dibeberapa <a href="http://gemastik.itb.ac.id/finalis_gemastik_piranti_cerdas.pdf" target="_blank">perlombaan nasional</a>, salah satu daftar <a href="http://telematics.its.ac.id/index.php/profil/profile" target="_blank">Awards di Kampus ITS</a> dan <a href="http://www.scribd.com/doc/170436775/Pkm-Gt-2011-Its-Hari-Genbulsys#scribd" target="_blank">PKM Dikti</a>.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Wah ternyata <b><i>background </i></b>dia orang IT yah ? Kok bisa masuk Kejaksaan yang notabene lulusan Hukum ? Baca Artikel berseri saya disini ( <a href="http://ekojs-blog.blogspot.com/2014/07/pengalaman-seru-mengikuti-cpns-2013-bag.html" target="_blank">Final</a>, <a href="http://ekojs-blog.blogspot.com/2014/05/pengalaman-seru-mengikuti-cpns-2013-bag.html" target="_blank">Bagian ke III</a>, <a href="http://ekojs-blog.blogspot.com/2013/12/pengalaman-seru-mengikuti-cpns-2013-bag.html" target="_blank">Bagian ke II</a>, <a href="http://ekojs-blog.blogspot.com/2013/12/pengalaman-seru-mengikuti-cpns-2013.html" target="_blank">Bagian ke I</a>, <a href="http://ekojs-blog.blogspot.com/2013/09/pendaftaran-cpns-kejaksaan-ri-tahun.html" target="_blank">dan Pendaftaran</a>) begitulah cerita saya masuk Pranata Komputer Kejaksaan Agung RI.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Lha terus ? Apa hubungannya dengan berita dan judul diatas ? apa korelasinya ? Anda hanya membuat pembaca bingung, hehe. Tapi tenang kawan - kawan pembaca, disini menyiratkan bahwa <b>hubungan </b>berita tersebut dengan si "<b>Eko Junaidi Salam</b>" ini yaitu <i><b>Lack of Knowledge</b></i> tentang ganti rugi menurut hukum yang ada, dengan mengapa dia belum mengetahui banyak tentang hukum, sedikit menjawab quote "<span style="-webkit-text-stroke-width: 0px; background-color: white; color: #2d2d2d; display: inline !important; float: none; font-family: Helvetica, Arial; font-size: 16px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; letter-spacing: normal; line-height: 22.3999996185303px; orphans: auto; text-align: left; text-indent: 0px; text-transform: none; white-space: normal; widows: 1; word-spacing: 0px;">Anda orang kejasaan masa tidak mengerti hukum</span>". Nah, karena berita ini lah yang membuat dia kapok dikatakan "<b>Orang Kejaksaan masak tidak mengerti hukum</b>" baca <a href="http://news.detik.com/berita/2996960/wn-china-rusak-genteng-saat-digerebek-staf-jaksa-ini-minta-ganti-rugi" target="_blank">detik.com</a>, serta baca berita lainnya di <a href="http://megapolitan.kompas.com/read/2015/08/20/20090451/Rumahnya.Rusak.Saat.Polisi.Gerebek.WNA.di.Lebak.Bulus.Jaksa.Minta.Ganti.Rugi" target="_blank">kompas.com</a>, <a href="http://m.tribunnews.com/metropolitan/2015/08/20/rumah-rusak-karena-penggerebekan-jaksa-dan-polisi-sempat-bersitegang" target="_blank">tribunnews.com</a>, <a href="http://ibukota.coconuts.co/2015/08/21/gerebek-tangkapi-wna-penipu-atap-tetangga-rusak-diganti-siapa" target="_blank">coconuts.co</a>. Kedepan saya akan berusaha belajar hukum semampu saya meski saya bukan jaksa dan belum ada keinginan menjadi jaksa. Silahkan teman - teman pembaca menilai sendiri konten antara berita yang saya sajikan tersebut, ada yang aneh ? kalo nggak ada yang aneh ya sudah, haha. :D</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Selanjutnya, mari kita sedikit menjawab berita dari <a href="http://ibukota.coconuts.co/2015/08/21/gerebek-tangkapi-wna-penipu-atap-tetangga-rusak-diganti-siapa" target="_blank">coconut.co</a>, disini saya akan mengutip kata-katanya :</div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<blockquote class="tr_bq">
<div style="text-align: justify;">
"Saya ditugaskan meminta ganti rugi karena atap rumah belakang rumah ini rusak," kata Eko, seperti dikutip dari <a href="http://http//megapolitan.kompas.com/read/xml/2015/08/20/17524871/Lagi.WN.Taiwan.dan.Tiongkok.Digerebek.di.Rumah.Mewah.di.Jakarta" target="_blank">Kompas</a>. Ia diterima oleh Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya Komisaris Besar Krishna Murti.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Apakah yang terjadi kemudian?</div>
<div style="text-align: justify;">
A. Ditolak</div>
<div style="text-align: justify;">
B. Dibilang kalau kerusakan itu termasuk kejadian tak terduga</div>
<div style="text-align: justify;">
C. Diminta untuk mendukung pengamanan negara</div>
<div style="text-align: justify;">
D. Menyuruh Eko meminta pertanggung jawaban pada pelaku</div>
<div style="text-align: justify;">
E. Semua jawaban benar</div>
<div style="text-align: justify;">
Lucunya, yang terjadi adalah E.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Sebetulnya kalau kejadian macam ini menimpa kita, kita seharusnya ngapain ya? Apakah lantas dianggap musibah lalu direlakan begitu saja? Semoga Supardi bisa menggunakan pengalamannya sebagai jaksa untuk mendapat keadilan ya, supaya rakyat ga dizalimi begitu saja oleh aparat."</div>
</blockquote>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Secara logika umum, hal tak terduga pun perlu adanya pertanggung jawaban, setidaknya
"<b>usaha</b>" pertanggung jawaban. Tak mungkin meninggalkan/mencampakkan
sesuatu dampak dari "<b>Aksi-Reaksi"/"Sebab-Akibat</b>" begitu saja. Kalau hal ini menimpa kepada warga miskin, misalkan kasus terorisme, terus karena tak terprediksi kena bom rumah orang. Lah terus disuruh <b>RELAKAN </b>gitu aja ? dimana rasa <b>PRIKEMANUSIAAN, KEADILAN, dan RASA MELINDUNGI </b>nya ?<br />
<br />
Seharusnya Operasi yang sudah diawasi dan direncanakan sejak lama tersebut tak mengakibatkan dampak yang tak terduga, kalau ada dampak kan berarti kurang matang persiapannya, kalau sampe ada peristiwa yang tak terprediksi ? Saya tahu teman - teman aparat kepolisian sudah bekerja dengan extra berhati-hati, saya memaklumi kok bila ada dampak kerusakan tak terduga. <b>CUMA</b>, ya tolong dibantulah bagaimana prosedur ganti ruginya, seharusnya temen - temen kepolisian pun memaklumi saya yang Staf TU
biasa yang belum tahu apa - apa tentang hukum, datang dengan kaget pula hanya untuk
ingin tahu kronologisnya serta kepastian prosedur ganti ruginya, saya datang sebagai warga yang menuntut keadilan, warga yang butuh <b>KEPASTIAN HUKUM </b>bukan <b>KERAGUAN HUKUM</b>, ga mungkin ga di ganti rugi pasti adalah jalannya, ya kan ?</div>
<br />
<div style="text-align: justify;">
<b>Penasaran </b>saya pun terjawab seperti berikut:</div>
<br />
<div style="text-align: justify;">
<b>Edisi belajar hukum : :D</b></div>
<br />
<div style="text-align: justify;">
Ternyata, <b>korban tindak pidana dapat meminta ganti rugi</b> dengan 3 cara:</div>
<br />
<div style="text-align: justify;">
1. <b>Penggabungan Perkara Ganti Kerugian</b>, dasar hukumnya Bab XIII UU No. 8
Tahun 1981 tentang Hukum Acara Pidana (“KUHAP”) yang mengatur dari
Pasal 98 hingga Pasal 101. Pasal 98 ayat (1) KUHAP menentukan bahwa,
“<i>Jika suatu perbuatan yang menjadi dasar dakwaan di dalam suatu
pemeriksaan perkara pidana oleh pengadilan negeri menimbulkan kerugian
bagi orang lain, maka hakim ketua sidang atas permintaan orang itu dapat
menetapkan untuk menggabungkan perkara gugatan ganti kerugian kepada
perkara pidana itu.</i>” Untuk itu permohonan penggabungan perkara ganti
kerugian berdasarkan ketentuan Pasal 98 ayat (2) UU KUHAP diajukan
selambat-lambatnya sebelum penuntut umum mengajukan tuntutan pidana.
Dalam hal penuntut umum tidak hadir, permintaan diajukan
selambat-lambatnya sebelum hakim menjatuhkan putusan.</div>
<br />
<div style="text-align: justify;">
Pada saat
korban tindak pidana meminta penggabungan perkara ganti kerugian maka
Pengadilan wajib menimbang tentang kewenangannya untuk mengadili gugatan
tersebut, tentang kebenaran dasar gugatan dan tentang hukuman
penggantian biaya yang telah dikeluarkan oleh korban (lihat Pasal 99
ayat [1] KUHAP). Putusan mengenai ganti kerugian dengan sendirinya akan
mendapatkan kekuatan hukum tetap apabila putusan pidananya juga telah
mendapat kekuatan hukum tetap (lihat Pasal 99 ayat [3] KUHAP). Begitu
juga apabila Putusan terhadap perkara pidana diajukan Banding maka
Putusan Ganti rugi otomatis akan mengalami hal yang sama (lihat Pasal
100 ayat [1] KUHAP). Namun, apabila perkara pidana tidak diajukan
banding maka permintaan banding mengenai putusan ganti rugi tidak
diperkenankan banding (lihat Pasal 100 ayat [2] KUHAP).</div>
<br />
<div style="text-align: justify;">
Mekanisme
pemeriksaan penggabungan perkara ganti kerugian ini berdasarkan
ketentuan Pasal 101 KUHAP menggunakan mekanisme yang diatur dalam Hukum
Acara Perdata.</div>
<br />
<br />
<div style="text-align: justify;">
2. <b>Melalui Gugatan Perbuatan Melawan Hukum</b>,
mekanismenya seperti halnya gugatan Perdata biasa dengan model gugatan
Perbuatan Melawan Hukum.<br />
<b>Perbuatan Melawan Hukum (<i>onrechtmatige
daad</i>)</b> dalam konteks perdata diatur dalam Pasal 1365 Kitab Undang-Undang
Hukum Perdata atau <i><b>Burgerlijk Wetboek (“BW”)</b></i>, dalam Buku III BW, pada
bagian “Tentang perikatan-perikatan yang dilahirkan demi Undang-Undang”,
yang berbunyi:</div>
<div style="text-align: justify;">
“<i>Tiap perbuatan melanggar hukum, yang membawa
kerugian kepada orang lain, mewajibkan orang yang karena salahnya
menerbitkan kerugian itu, mengganti kerugian tersebut.</i>”</div>
<br />
<div style="text-align: justify;">
Orang
tidak bisa mengajukan perbuatan melawan hukum dan meminta ganti kerugian
apabila tidak disebutkan secara jelas pasal berapa dan undang-undang
mana yang telah dilanggar.</div>
<div style="text-align: justify;">
Untuk pasal & UU mana yg
dilanggar, masih saya coba pelajari lebih lanjut.... hehe, perlu proses
bro harap maklum orang bodoh lagi mencoba belajar. Kecuali Pimpinan saya, uda ngelotok ilmunya. :D</div>
<br />
<br />
<div style="text-align: justify;">
3. <b>Melalui
Permohonan Restitusi</b>, dasar hukumnya ketentuan UU No. 13 Tahun 2006
tentang Perlindungan Saksi dan Korban (“UU 13/2006”), PP No. 44 Tahun
2008 tentang <b>Pemberian Kompensasi, Restitusi, dan Bantuan Kepada Saksi
dan Korban</b> (“PP 44/2008”), dan Peraturan LPSK No. 1 Tahun 2010 tentang
Standar Operasional Prosedur Permohonan dan Pelaksanaan Restitusi.</div>
<div style="text-align: justify;">
Permohonan Restitusi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 20 PP 44/2008 memuat sekurang-kurangnya:</div>
<div style="text-align: justify;">
a. Identitas pemohon;<br />
b. Uraian tentang tindak pidana;<br />
c. Identitas pelaku tindak pidana;<br />
d. Uraian kerugian yang nyata-nyata diderita; dan<br />
e. Bentuk Restitusi yang diminta.</div>
<br />
<div style="text-align: justify;">
Permohonan Restitusi harus dilampiri:</div>
<div style="text-align: justify;">
a. Fotokopi identitas Korban yang disahkan oleh pejabat yang berwenang;</div>
<div style="text-align: justify;">
b. Bukti kerugian yang nyata-nyata diderita oleh Korban atau Keluarga yang dibuat atau disahkan oleh pejabat yang berwenang;</div>
<div style="text-align: justify;">
c. Bukti biaya yang dikeluarkan selama perawatan dan/atau pengobatan
yang disahkan oleh instansi atau pihak yang melakukan perawatan atau
pengobatan;</div>
<div style="text-align: justify;">
d. Fotokopi surat kematian dalam hal Korban meninggal dunia;</div>
<div style="text-align: justify;">
e. Surat keterangan dari Kepolisian Negara Republik Indonesia yang menunjukkan pemohon sebagai Korban tindak pidana;</div>
<div style="text-align: justify;">
f. Surat keterangan hubungan Keluarga, apabila permohonan diajukan oleh Keluarga; dan</div>
<div style="text-align: justify;">
g. Surat kuasa khusus, apabila permohonan Restitusi diajukan oleh Kuasa Korban atau Kuasa Keluarga.</div>
<br />
<div style="text-align: justify;">
Jika permohonan Restitusi di mana perkaranya telah diputus pengadilan
dan telah memperoleh kekuatan hukum tetap, maka permohonan Restitusi
harus dilampiri kutipan putusan pengadilan tersebut.</div>
<br />
<div style="text-align: justify;">
Apabila
permohonan tersebut oleh LPSK telah dinyatakan lengkap maka akan ada
pemeriksaan substantif dan hasil pemeriksaan tersebut ditetapkan dengan
Keputusan LPSK beserta pertimbangannya yang disertai rekomendasi untuk
mengabulkan permohonan atau menolak permohonan Restitusi.</div>
<br />
<div style="text-align: justify;">
Apabila
permohonan Restitusi diajukan berdasarkan putusan pengadilan yang telah
memperoleh kekuatan hukum tetap dan pelaku tindak pidana dinyatakan
bersalah, LPSK menyampaikan permohonan tersebut beserta keputusan dan
pertimbangannya kepada pengadilan yang berwenang</div>
<br />
<div style="text-align: justify;">
Setelah LPSK
mengajukan permohonan Restitusi, maka Pengadilan memeriksa dan
menetapkan permohonan Restitusi dalam jangka waktu paling lambat 30
(tiga puluh) hari terhitung sejak tanggal permohonan diterima.</div>
<br />
<div style="text-align: justify;">
Pengadilan setelah memeriksa mengeluarkan penetapan yang disampaikan ke
LPSK dan LPSK wajib menyampaikan salinan penetapan pengadilan kepada
Korban, Keluarga, atau Kuasanya dan kepada Pelaku tindak pidana dan/atau
pihak ketiga dalam jangka waktu paling lambat 7 (tujuh) hari terhitung
sejak tanggal menerima penetapan.</div>
<br />
<div style="text-align: justify;">
Apabila permohonan Restitusi
diajukan sebelum tuntutan dibacakan, LPSK menyampaikan permohonan
tersebut beserta keputusan dan pertimbangannya kepada penuntut umum.
Penuntut umum kemudian dalam tuntutannya mencantumkan permohonan
Restitusi beserta Keputusan LPSK dan pertimbangannya.</div>
<br />
<div style="text-align: justify;">
Putusan
Pengadilan yang dijatuhkan disampaikan kepada LPSK dalam jangka waktu
paling lambat 7 (tujuh) hari terhitung sejak tanggal putusan.</div>
<div style="text-align: justify;">
LPSK menyampaikan salinan putusan pengadilan kepada Korban, Keluarga,
atau Kuasanya dan kepada Pelaku tindak pidana dan/atau pihak ketiga
dalam jangka waktu paling lambat 7 (tujuh) hari terhitung sejak tanggal
menerima putusan.</div>
<br />
<div style="text-align: justify;">
Pelaku tindak pidana dan/atau pihak ketiga
wajib melaksanakan penetapan atau putusan pengadilan tersebut dalam
jangka waktu paling lambat 30 (tiga puluh) hari terhitung sejak tanggal
salinan penetapan pengadilan diterima.</div>
<br />
<div style="text-align: justify;">
Pelaku tindak pidana
dan/atau pihak ketiga melaporkan pelaksanaan Restitusi kepada pengadilan
dan LPSK dan LPSK membuat berita acara pelaksanaan penetapan pengadilan</div>
<div style="text-align: justify;">
Setelah proses tersebut di lakukan maka Pengadilan wajib mengumumkan pelaksanaan Restitusi pada papan pengumuman pengadilan.</div>
<br />
<br />
<div style="text-align: justify;">
<b>Bahkan </b>bila <b>pelaku tidak mampu</b> memberikan ganti kerugian sepenuhnya
yang menjadi tanggung jawabnya. Kita bisa mengajukan <b>permohonan
kompensasi</b> sesuai pasal 1 ayat 4 PP 44/2008. Dengan mengikuti mekanisme
yg telah dijabarkan pada PP 44/2008.</div>
<br />
<br />
<div style="text-align: justify;">
Dasar hukum:</div>
<div style="text-align: justify;">
1. Undang-Undang No. 8 Tahun 1981 tentang Hukum Acara Pidana</div>
<div style="text-align: justify;">
2. Undang-Undang No. 13 Tahun 2006 tentang Perlindungan Saksi dan Korban</div>
<div style="text-align: justify;">
3. Peraturan Pemerintah No. 44 Tahun 2008 tentang Pemberian Kompensasi, Restitusi, dan Bantuan Kepada Saksi dan Korban</div>
<div style="text-align: justify;">
4. Peraturan LPSK No. 1 Tahun 2010 tentang Standar Operasional Prosedur Permohonan dan Pelaksanaan Restitusi</div>
<br />
<br />
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Sumber Hukum Cara Menuntut Ganti Rugi:<br />
<ol>
<li><a href="http://m.hukumonline.com/klinik/detail/cl5928/bagaimana-cara-menuntut-ganti-rugi-jika-menjadi-korban-tindak-pidana" rel="nofollow" target="_blank">http://m.hukumonline.com/klinik/detail/cl5928/bagaimana-cara-menuntut-ganti-rugi-jika-menjadi-korban-tindak-pidana</a>?</li>
<li><a href="http://m.hukumonline.com/berita/baca/hol3616/perbuatan-melawan-hukum-dan-wanprestasi-sebagai-dasar-gugatan" rel="nofollow" target="_blank">http://m.hukumonline.com/berita/baca/hol3616/perbuatan-melawan-hukum-dan-wanprestasi-sebagai-dasar-gugatan</a></li>
<li><a href="http://m.hukumonline.com/klinik/detail/lt5142a15699512/perbuatan-melawan-hukum-dalam-hukum-perdata-dan-hukum-pidana" rel="nofollow" target="_blank">http://m.hukumonline.com/klinik/detail/lt5142a15699512/perbuatan-melawan-hukum-dalam-hukum-perdata-dan-hukum-pidana</a></li>
<li><a href="http://merantiblogs.blogspot.com/2013/09/ganti-rugi-dan-rehabilitasi_30.html?m=1" rel="nofollow" target="_blank">http://merantiblogs.blogspot.com/2013/09/ganti-rugi-dan-rehabilitasi_30.html?m=1</a></li>
</ol>
</div>
<br />
<br />
<div style="text-align: justify;">
Sumber Berita :</div>
<div style="text-align: justify;">
<ol>
<li><a href="http://ibukota.coconuts.co/2015/08/21/gerebek-tangkapi-wna-penipu-atap-tetangga-rusak-diganti-siapa">http://ibukota.coconuts.co/2015/08/21/gerebek-tangkapi-wna-penipu-atap-tetangga-rusak-diganti-siapa</a></li>
<li><a href="http://megapolitan.kompas.com/read/2015/08/20/20090451/Rumahnya.Rusak.Saat.Polisi.Gerebek.WNA.di.Lebak.Bulus.Jaksa.Minta.Ganti.Rugi">http://megapolitan.kompas.com/read/2015/08/20/20090451/Rumahnya.Rusak.Saat.Polisi.Gerebek.WNA.di.Lebak.Bulus.Jaksa.Minta.Ganti.Rugi</a></li>
<li><a href="http://m.tribunnews.com/metropolitan/2015/08/20/rumah-rusak-karena-penggerebekan-jaksa-dan-polisi-sempat-bersitegang">http://m.tribunnews.com/metropolitan/2015/08/20/rumah-rusak-karena-penggerebekan-jaksa-dan-polisi-sempat-bersitegang</a></li>
<li><a href="http://news.detik.com/berita/2996960/wn-china-rusak-genteng-saat-digerebek-staf-jaksa-ini-minta-ganti-rugi">http://news.detik.com/berita/2996960/wn-china-rusak-genteng-saat-digerebek-staf-jaksa-ini-minta-ganti-rugi</a></li>
</ol>
</div>
Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/11779408351539420932noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-422824574370151640.post-41144438673356759102015-04-12T21:44:00.003-07:002015-04-12T21:44:48.711-07:00Polusi Jakarta merampas Pagiku<div style="text-align: justify;">
Pagi ini senin tanggal 13 April 2015 jam 05.40 udara terasa sejuk sekali, sebelum para pembuat polusi merampas hak saya di pagi hari. Ya, kenapa saya bilang merampas hak saya ? karena udara segar, sejuk di pagi hari adalah hak semua orang termasuk saya pribadi. Kendaraan - kendaraan yang bisa jadi tak lulus "UJI EMISI" itu sering kali berkeliaran di jalanan Jakarta dan banyak membuat pengguna jalan lain tak nyaman. Sebut saja seperti Kopaja, Bajaj warna merah, metro-mini yang kerap kali menghasilkan polusi paling banyak di jalanan jakarta. Terlepas dari kendaraan yg bebas emisi, kita semua seharusnya lebih kritis menilai kendaraan yang kita pakai dan lingkungan kita sendiri.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi3Hz8TYu2p6sip1Gi9EJED54K6yVXiFTKHnjJnc7TXsPB5eSkf_TQsN1U84bLoGiSubhcp4XPDoohz85_9EoCuNWSoo4GtZ9ANwtlowtaWeYDPWQFrCWqC32AMLdx44K4JqZudMYeOFYY/s1600/Asap-Knalpot-kendaraan-bemotor-menjadi-penyebab-utma-polusi-udara-di-Jakarta.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi3Hz8TYu2p6sip1Gi9EJED54K6yVXiFTKHnjJnc7TXsPB5eSkf_TQsN1U84bLoGiSubhcp4XPDoohz85_9EoCuNWSoo4GtZ9ANwtlowtaWeYDPWQFrCWqC32AMLdx44K4JqZudMYeOFYY/s1600/Asap-Knalpot-kendaraan-bemotor-menjadi-penyebab-utma-polusi-udara-di-Jakarta.jpg" height="243" width="400" /></a></div>
<div style="text-align: center;">
Sumber Gambar : <a href="http://infonitas.com/sunter/2015/04/07/polusi-udara-di-jakarta-utara-mencemaskan/">http://infonitas.com/sunter/2015/04/07/polusi-udara-di-jakarta-utara-mencemaskan/</a></div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<a name='more'></a><br /><br />
<div style="text-align: justify;">
Coba bayangkan, setiap hari kita <i>disuguhi</i> dengan polusi di jalanan apa kita tak merasakan apapun dengan itu ? apa kita sudah biasa karena tebiasa hidup di jalanan <a href="https://www.bersosial.com/threads/sepeda-motor-penyumbang-polusi-terbesar-di-jakarta.21091/" target="_blank">berpolusi tinggi</a> seperti di jakarta ?</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Baiklah bila anda telah terbiasa, mari kita coba bayangkan kembali saat dimana anak - anak anda, cucu - cucu anda yang masih kecil - kecil atau bahkan masih baru ditimang juga terkena imbas dari polusi yang sudah sangat <a href="http://infonitas.com/sunter/2015/04/07/polusi-udara-di-jakarta-utara-mencemaskan/" target="_blank">mencemaskan </a>ini ? Apakah anda akan tetap berdiam diri, mengabaikan kesehatan anda dan anak, cucu anda sendiri ? Apakah anda sudah merasa cukup dengan menggunakan <b>Masker </b>dan sejenisnya untuk menghindari polusi ini ?</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Mari kita sama - sama mencari solusi dari masalah ini, sebagian dari kita juga <a href="http://www.tempokini.com/2014/05/polusi-di-jakarta-makin-meningkat-adakah-solusinya/" target="_blank">berfikir mencari solusi</a> memecahkan polusi ini. Saya rasa anda harus mulai bertindak mulai dari sekarang, mulai dari diri sendiri mencermati kendaraan pribadi kita masing - masing. Untuk beberapa kasus kendaraan yang saya sebut diawal. Semestinya pemerintah kita lebih kritis lagi menangani permasalah polusi ini, karena ini sangat erat kaitannya dengan kesehatan para penduduknya.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Coba seandainya kendaraan - kendaraan penyumbang polusi terbanyak lebih diperhatikan kembali. Karena ini juga menyangkut hajat hidup orang banyak, para supir yang mengendarai kendaraan berpolusi pun juga ingin tetap bisa menafkahi keluarganya dengan hasil jerih payahnya dari mensopiri <b>Kopaja, bajaj merah, Metromini, dkk </b>yang mungkin belum saya sebutkan.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Kita juga harus tetap memikirkan mereka, disini <b>saya tidak ingin terlalu menjudge Pemerintah</b> karena pemerintah pun sudah punya solusi yang mungkin saya masih belum tahu apa itu cara mereka. Menurut saya, seharusnya pemerintah <b>mengadakan / bekerja sama / membuat</b> bengkel umum dimana disitu tempat memperbaiki kendaraan - kendaraan angkutan yang memiliki potensi emisi yang tinggi. <a href="http://www.medanbisnisdaily.com/news/read/2015/04/07/156612/efo-rambah-pasar-medan/#.VStF7JPwsSk" target="_blank">Di bandung pada tahun 2008</a> pernah ada yang membuat Engine Fuel Air Optimizer yang mungkin sekarang telah dikenal dengan nama Efo. Alat itu bisa jadi salah satu cara untuk meminimalisir polusi yang ada di jakarta juga.<i> I hope it...</i></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Di lain sisi, saya juga cukup mengapresiasi menteri lingkungan hidup guna <a href="http://www.antaranews.com/berita/489941/indonesia-lanjutkan-penurunan-emisi-sampai-tercapai-26-persen" target="_blank">mereduksi 20 persen laju emisi gas rumah kaca</a>. Saya rasa itu juga perlu, juga tetap <i>aware </i>terhadap Polusi yang ditimbulkan oleh kendaraan - kendaraan bermotor juga.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Di akhir post ini, saya hanya ingin sekedar mengingatkan kembali bahwa<b> Sehat itu tak bernilai harganya</b><b> & Di dalam tubuh yang Sehat terdapat Jiwa yang Sehat. </b></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Semoga bisa bermanfaat....</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<b>#SekedarBerbagi </b> </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/11779408351539420932noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-422824574370151640.post-38466569415542278602015-02-25T06:29:00.001-08:002015-04-09T00:32:13.872-07:00APALAH AKU<div dir="ltr">
Aq malu,<br />
Dari Uang rakyat itulah seragamku,<br />
Uang rakyat itulah gajiku,<br />
Malu bila makan uang rakyat melulu,<br />
Tanpa adil padamu,</div>
<div dir="ltr">
<br /></div>
<div dir="ltr">
Aq malu,<br />
Bila tak mengabdi padamu,<br />
Malu bila tak berbakti padamu,</div>
<div dir="ltr">
</div>
<a name='more'></a><br />
<div dir="ltr">
Tp apalah aku,<br />
Rendahan tak tentu,<br />
Mencoba membantu...<br />
Rendahan minoritas,<br />
Yg mudah dihempas...<br />
Rendahan kecil tak tampak,<br />
Yg tak didengar & tak berdampak...</div>
<div dir="ltr">
<br /></div>
<div dir="ltr">
Dmn mukaku ???<br />
Saat q banggakan seragamku,<br />
Tepuk & sorai saling beradu,<br />
Mnambah besar kepalaku...</div>
<div dir="ltr">
<br /></div>
<div dir="ltr">
Foya2 dgn waktu,<br />
Remeh terhadap dirimu,<br />
Memaksa diri sbg abdimu,<br />
Apa daya hati terlena oleh dunia,<br />
Santai diri berselimut ria,<br />
Dgn girang memakan gaji buta...</div>
<div dir="ltr">
<br /></div>
<div dir="ltr">
Dmn mukaku ???<br />
Bersolek kuasa di depanmu,<br />
Tepuk & sorai saling beradu,<br />
Hingar bingar menyertaiku,</div>
<div dir="ltr">
Tutup mata tutup telinga,<br />
Selalu saja harta yg utama,<br />
Uang mnjadi segala2nya....</div>
<div dir="ltr">
<br /></div>
<div dir="ltr">
By Eko Junaidi Salam</div>
Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/11779408351539420932noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-422824574370151640.post-29676490647011763422015-01-02T22:18:00.001-08:002015-04-09T00:33:10.120-07:00BUDAYA / TRADISI DAN KEKOMPAKAN<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh1YmXDjgoA-bTidLFYJowAyFMxRo_a4xUoLW-3jJRuEkSLfrXe5Lfoflk1uJStF0x7r2SGpaTkC8dlc7Xi8H7qhm1pHwVCQW7r2FcCalDRJm-LsYngJ5LWgSMng0J8qCkV-nuerXrpriA/s1600/prilaku-orang.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh1YmXDjgoA-bTidLFYJowAyFMxRo_a4xUoLW-3jJRuEkSLfrXe5Lfoflk1uJStF0x7r2SGpaTkC8dlc7Xi8H7qhm1pHwVCQW7r2FcCalDRJm-LsYngJ5LWgSMng0J8qCkV-nuerXrpriA/s1600/prilaku-orang.jpg" height="252" width="400" /></a></div>
<div style="text-align: center;">
<br /></div>
<div style="text-align: center;">
Sumber gambar : http://www.gudangkesehatan.com/wp-content/uploads/2014/07/prilaku-orang.jpg</div>
<div style="text-align: center;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Telah lama tradisi yang membuat indonesia menjadi satu, perbedaan tak lagi menjadi pemicu perpecahan. Bhinneka Tunggal Ika jelas - jelas telah menunjukkan eksistensi Indonesia dengan keberagaman budaya/tradisi, suku/ras, agama, dan lain - lain sebagai pemersatu bangsa.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Budaya / tradisi itu ada karena adanya kebersamaan, kekompakan, maupun kesamaan visi & misi. Kita sebagai generasi penerus bangsa sudah sepatutnya untuk menjaga, melestarikan dan membangun budaya yang sudah ada menjadi lebih kuat dan lebih kokoh, untuk menghadapi globalisasi ini.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Namun, kita juga harus waspada pada budaya/tradisi <u>jelek </u>yang dapat menggerogoti martabat bangsa kita sendiri. Lihatlah indonesia berada pada peringkat 107 dunia berdasarkan Index pada <a href="http://www.transparency.org/country#IDN" target="_blank">Transparency International</a>, tidak ingin kah kita generasi penerus membuat bangsa ini berada di <b>PERINGKAT 1 Dunia</b> ???</div>
<div style="text-align: justify;">
<br />
<a name='more'></a></div>
<div style="text-align: justify;">
Bukan sesuatu hal yang gampang, juga bukan sesuatu hal yang susah. Bila kita semua <b>KOMPAK </b>dan <b>bersama-sama</b> berjuang untuk itu. Hal sederhana yang kadang kita abaikan adalah terjebak oleh <b>TRADISI JELEK</b> yang sudah ada. Ketika dihadapkan oleh permasalahan itu, balik menyalahkan tradisi yang ada. Bisa dikata ketika kita bertemu budaya/tradisi buruk, sebagian <b>memilih </b>untuk <b>setuju </b>pada tradisi itu, sebagian <b>memilih </b>untuk <b>menerima</b> budaya/tradisi itu. Maksudnya ? memilih untuk setuju itu berarti kita tahu itu tradisi jelek, & tahu konsekuensinya serta tidak ada desakan manapun. memilih untuk menerima itu berarti tahu itu salah, tahu konsekuensinya namun melakukan itu karena ada desakan eksternal dari dirinya, baik berupa desakan agar kompak, kebersamaan, bisa juga karena aturan tak tertulis yang mengakibatkan dirinya akan <b>dibenci </b>bila tidak melakukan budaya/tradisi tersebut.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Kawan, Budaya / tradisi jelek itu sebenarnya tidak ada, saya percaya Indonesia itu tidak memiliki budaya/tradisi yang jelek atau salah, apalagi kita umat yang beragama. Jelek / salah Budaya / tradisi itu bisa ada bergantung pada <b>INDIVIDU </b>yang melakukannya.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Akan menjadi <b>SALAH</b> bila dilakukan pada waktu, situasi/kondisi dan tempat yang <b>SALAH</b>. Kita tahu <b>KOMPAK </b>itu <b>BAGUS</b>, <b>KEBERSAMAAN </b>itu <b>BAGUS</b>, tapi kompak atau kebersamaan pada sesuatu yang <b>SALAH </b>itu <b>JELEK</b>. <b>Jangan </b>jadikan sesuatu yang salah/jelek <b>menjadi </b>sebuat Budaya / Tradisi.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Kawan, saya percaya <b>ANDA </b>semua orang yang <b>BERPENDIDIKAN</b>, anda semua orang yang <b>TERHORMAT</b>, anda semua orang yang <b>BERIMAN </b>dan <b>BERKETUHANAN</b>. Kenapa harus <b>TAKUT,</b> untuk mengatakan itu <b>SALAH </b>kalau kita tahu itu <b>SALAH </b>? kenapa kita harus <b>DIAM, </b>untuk mengatakan itu <b>BENAR </b>kalau kita tahu itu <b>BENAR </b>?<br />
<br />
Apakah karena <b>TAKUT </b>akan <b>DIBENCI </b>?. Kawan, percayalah sesuatu yang baik & benar itu selalu ada <b>rintangan </b>dan <b>hambatannya</b>, bila tidak ada hambatannya waspadalah jangan sampai terlena. Sesuatu yang <b>PAHIT </b>akan <b>MANIS </b>pada waktunya. Seperti yang sudah diajarkan oleh <b>guru SD</b> kita, <i><b>"Berakit - rakit kita kehulu, Berenang - renang ke tepian, Bersakit - sakit dahulu, Bersenang - senang kemudian"</b></i>, percayalah.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Kawan, <b>TANGGUNG JAWAB</b> kita <b>BESAR</b>. bila <b>ANDA </b>seorang <b>ABDI NEGARA</b> yang <b>HIDUP </b>dari <b>UANG RAKYAT</b>, <b>AMANAH </b>kita itu besar kawan. Ngeri sekali saat membayangkan ibadah kita saja dengan ringan kita tinggalkan, Mulut & Lidah kita gunakan dengan tajam ke saudara sendiri. Masihkah akan ditambah lagi dengan memakan uang rakyat kecil dengan semena-mena ?</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Kawan, kita adalah <b>GENERASI PENERUS</b> bangsa, kita adalah <b>AGEN PERUBAHAN</b>. Kalau bukan kita ? siapa lagi yang akan membangun Indonesia dengan lebih baik lagi ???.Berat memang, tapi kalau kita bisa berjuang bersama akan ringan pada akhirnya. Kalau kita bersama tak ada yang tak bisa kita capai, selama kebersamaan itu untuk tujuan yang baik.<br />
<br />
Kawan, saya percaya <b>ANDA </b>semua orang yang <b>KOMPAK</b>, dan saya ingin mengajak kawan - kawan semua untuk <b>kompak </b>dalam <b>membasmi kemungkaran</b>, <b>kebhatilan </b>dan <b>kejahatan</b>. <b>Belum </b>dalam skala besar, <b>CUKUP </b>bisa membasmi itu semua dari <b>DIRI </b>kita sendiri.</div>
<br />
<div style="text-align: justify;">
Saya ingin mengajak kawan - kawan <b>KOMPAK </b>dalam <b>menegakkan kebenaran</b>, <b>berani </b>mengatakan <b>salah </b>karena itu salah, <b>berani mengatakan </b>itu <b>benar </b>karena itu benar. <b>Belum </b>dalam <b>skala besar</b>, <b>CUKUP</b> bisa menanamkan itu semua dalam <b>DIRI </b>kita sendiri.</div>
<br />
Kawan, Budaya / Tradisi itu <b>ada </b>salah satunya karena <b>KEKOMPAKAN </b>atau <b>KEBERSAMAAN</b>, mari kita mencoba <b>menciptakan </b>Budaya / Tradisi <b>KITA </b>dengan kekompakan yang <b>BAIK & BENAR</b>...<br />
<div style="text-align: justify;">
</div>
<b>BUKAN </b>untuk <b>menggurui</b>, <b>sok bijak</b>, sok suci, dan kriteria sok - sok lainnya, tapi <b>DEMI kita</b>, demi anak <b>CUCU </b>kita yang lebih baik lagi <b>kedepannya</b>.<br />
<br />
<div style="text-align: justify;">
Sumber : http://www.transparency.org/country#IDN </div>
Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/11779408351539420932noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-422824574370151640.post-33037116207244741322014-09-23T20:54:00.000-07:002014-09-23T21:00:08.444-07:00SABAR ITU ILMU TINGKAT TINGGI<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiGf3TBUg5uyTY2XM8EuKpbnnYb8ox1yK5GyWALETj44OBsRjoNaRAS2fHkTX7wVoqQGd4hHb9DTo_bJeLIgtpljCmPXRFs-c3dY5GlGtocKXizsyB0AclzwwqqOjSJcmJYg39eLVmEzso/s1600/kartun.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiGf3TBUg5uyTY2XM8EuKpbnnYb8ox1yK5GyWALETj44OBsRjoNaRAS2fHkTX7wVoqQGd4hHb9DTo_bJeLIgtpljCmPXRFs-c3dY5GlGtocKXizsyB0AclzwwqqOjSJcmJYg39eLVmEzso/s1600/kartun.jpg" height="320" width="226" /></a></div>
<div style="text-align: center;">
Sumber Gambar : http://lucugambar.com/wp-content/uploads/2014/04/gambar-kartun-muslim-pria-berdoa-sedih-392x555.jpg</div>
<div style="text-align: center;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Dalam kehidupan sehari-hari, kita akan selalu berhadapan dengan salah satu <b>RASA </b>ini. Rasa yang bila tidak kita kontrol, maka akan menjadi sebuah <b>reaksi berantai</b> munculnya <b>rasa & sikap yang negatif </b>mulai
dari perasaan jengkel hingga menumbuhkan benih-benih permusuhan antar
sesama, menumbuhkan emosi yang berlebihan yang akan menjadi efek negatif
bagi diri sendiri dan orang lain.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Apalagi tinggal di Jakarta, yang mungkin
teman-teman pembaca sudah tahu rasanya di Jakarta bagaimana. Mulai dari
kemacetan dimana-mana, sifat & sikap orang-orangnya di jalan, dan
banyak hal yang mungkin bisa memancing emosi dan amarah kita.<br />
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Seperti halnya perjalanan mengarungi <b>Lautan</b>,
kita telah berada di tengah-tengah lautan yang luas. Dermaga sudah jauh
tertutup kabut, dan tujuan belum terlihat sepanjang mata melihat. Kita
tak tahu <b>badai </b>apa yang akan menerjang kita di depan, <b>ujian & cobaan</b> apa yang akan menimpa kita, yang bisa membuat kita <b>khawatir, kebingugan dan RAGU</b> dan pada Akhirnya terbayang pertanyaan, <b>Apakah jalan yang kita lalui sudah Benar</b> ?</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<a name='more'></a><br />
<div style="text-align: justify;">
Sudah hampir 4 bulan saya di Jakarta,
banyak orang-orang baik yang saya temui di tempat kos, ditempat kerja,
dan di jalan. Tapi, juga ada beberapa yang mungkin juga akan menguji
kesabaran kita. Tak semua orang yang kita temui adalah orang yang jahat,
dan tak semua orang yang kita temui itu orang yang baik semua, dunia
ini seimbang karena ada yang baik dan yang tidak.</div>
<div style="text-align: justify;">
Orang tua saya selalu mengajarkan anak-anaknya untuk <b>saling menolong terhadap sesama</b>, selalu <b>menanam kebaikan dimana saja</b> berada. <b>Tidak bergantung</b> selain kepada Allah SWT, berusaha sekuat tenaga mencapai sesuatu dengan <b>kemampuan sendiri</b>. <b>Sabar </b>ketika ditimpa masalah, dan tetap selalu <b>mengingat Allah SWT</b> dimana saja berada, tidak berucap yang bisa menyakitkan orang lain. Selalu tegakkan <b>sholat</b>, dan selalu <b>berdo’a</b> mohon petunjukNYA.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Mungkin semua orang tua akan <b>mengajarkan hal yang sama</b> seperti orang tua saya, namun tetap semua tergantung dari<b> diri sendiri</b> orang perseorangan.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Ditempat kerja misalnya, pasti kita akan
menemukan orang-orang yang memiliki sifat & sikap yang berbeda-beda
satu sama lainnya, ada yang baik dan ada juga yang kurang baik. Yang
kesemuanya nanti pasti <b>menguji </b>kesabaran kita, apalagi orang itu sering bertemu dengan kita, dan kita <b>sering bekerja bersama</b> orang itu.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Jangan <b>kesal </b>atau <b>bersedih</b> kawan bila orang yang<b> tak kau suka</b> berada <b>di dekatmu</b>. Sebenarnya itu akan mejadi <b>hal yang positif untuk kita</b>, selama kita bisa mengendalikan <b>EGO </b>dan meningkatkan <b>keSABARan </b>kita. Tetaplah merangkul dirinya meski kau tak suka dengannya, karena <b>SABAR itu Ilmu Tingkat Tinggi</b>, <b>Belajarnya Setiap Hari</b>, <b>Latihannya Setiap Saat</b>, dan <b>Ujiannya Selalu Mendadak</b>. Jadi kalo kita ada di dekat orang yang tak suka dengan kita, kita akan senantiasa mengasah SABAR kita setiap saat, dan kita<b> ga akan kaget </b>karena Ujiannya sudah tidak Mendadak lagi.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Apabila kita minta tolong pada orang yang tidak suka dengan kita, terus dia beralasan yang pada <b>intinya menolak</b> untuk membantu, sudahlah. Jangan kesal, jangan difikirkan, jangan emosi kawan karena kau diajarkan untuk <b>mandiri & Independen</b>, masih ada banyak temanmu yang lain yang akan membantumu. Bila temanmu juga tak bisa membantu ya <b>mengertilah kawan</b>, karena mereka juga mempunyai urusannya sendiri-sendiri yang mungkin juga <b>sama pentingnya dengan masalahmu</b>.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Hal positif yang bisa kita tanamkan adalah untuk selalu meningkatkan <b>kemampuan diri sendiri kawan</b>. Jadi bila ada teman kita yang lain yang butuh bantuan kita, kita<b> masih bisa membantu </b>sebisa yang kita mampu.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Meskipun kita membantu orang yang tak
suka dengan kita, jangan berfikir dia akan membantu kita bila kita butuh
kawan. Yang harus kita fikirkan adalah kita membantu dia hanyalah <b>untuk meminta balasan </b>pada
Allah SWT. Alhamdulillah bila dia membantu kita klo kita butuh, kalau
pun dia tidak membantu, percayalah bahwa Allah akan membantu kita dengan
<b>perantaraNYA</b>, entah kita yang ditolong, bisa keluarga kita ditolong atau anak - cucu kita yang ditolong oleh Allah SWT di masa mendatang.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Hal yang kita lakukan saat ini adalah
menabung kebaikan kawan, untuk kita, untuk keluarga kita, untuk anak
cucu kita nantinya. Jangan ada emosi bahkan amarah bila berhadapan
dengan orang yang tidak menyukaimu kawan.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
وَاسْتَعِينُواْ بِالصَّبْرِ وَالصَّلاَةِ
وَإِنَّهَا لَكَبِيرَةٌ إِلاَّ عَلَى الْخَاشِعِينَ الَّذِينَ يَظُنُّونَ
أَنَّهُم مُّلاَقُو رَبِّهِمْ وَأَنَّهُمْ إِلَيْهِ رَاجِعُونَ<br />
“Jadikanlah <b>sabar dan shalat sebagai penolongmu</b>. Dan
sesungguhnya yang demikian itu sungguh berat kecuali bagi orang-orang
yang khusyu’, (yaitu) orang-orang yang meyakini bahwa mereka akan
menemui Tuhannya dan bahwa mereka akan kembali kepada-Nya”. (Al-Baqarah:
45-46)</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُواْ إِذَا لَقِيتُمْ فِئَةً فَاثْبُتُواْ وَاذْكُرُواْ اللّهَ كَثِيرًا لَّعَلَّكُمْ تُفْلَحُونَ<br />
” Hai orang-orang yang beriman. apabila kamu memerangi pasukan (<b>musuh</b>), maka <b>berteguh hatilah kamu</b> dan <b>sebutlah (nama) Allah</b> sebanyak-banyaknya agar kamu beruntung ” ( Qs Al Anfal : 45 )</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
وَلَقَدْ نَعْلَمُ أَنَّكَ يَضِيقُ
صَدْرُكَ بِمَا يَقُولُونَ ، فَسَبِّحْ بِحَمْدِ رَبِّكَ وَكُن مِّنَ
السَّاجِدِينَ ، وَاعْبُدْ رَبَّكَ حَتَّى يَأْتِيَكَ الْيَقِينُ<br />
“Dan Kami sungguh-sungguh mengetahui, bahwa <b>dadamu menjadi sempit</b> disebabkan apa yang mereka ucapkan, maka <b>bertasbihlah </b>dengan memuji Tuhanmu dan jadilah kamu di antara orang-orang yang bersujud (<b>shalat</b>),<br />
dan sembahlah Tuhanmu sampai datang kepadamu yang diyakini (ajal). ” ( QS Al Hijr : 97-99 )</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
لَيْسَ الشَّدِيدُ بِالصُّرَعَةِ، إِنَّمَا الشَّدِيدُ الَّذِي يَمْلِكُ نَفْسَهُ عِنْدَ الْغَضَبِ<br />
Orang Kuat itu bukanlah orang yang kuat bergulat, tetapi orang kuat itu adalah orang yang dapat menahan <b>Amarahnya </b>kepada orang lain. (HR. Bukhari dan Muslim dari Abu Hurairah) </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Bila kita ingin meminta <b>Bantuan/Pertolongan</b> mintalah dengan <b>SABAR & Sholat</b> QS. Al Baqarah:45, ketika <b>menghadapi musuh</b> mintalah dg <b>TEGUH & MENGINGAT ALLAH</b> QS. Al Anfal:45, dan ketika <b>kita di dustakan</b> maka <b>BERTASBIH & SHOLAT</b> lah QS. Al Hijr:97-99. Itulah Firman Allah untuk kita semua, yang sudah <b>seyogyanya kita yakin dan percaya </b>atas apa yang Allah SWT perintahkan kepada kita semua. <b>Jadikanlah Allah Tujuan kita kawan</b>, semoga Allah memberi <b>petunjukNYA </b>kepada kita agar kita tidak tersesat di Lautan yang luas, agar kita tidak tersesat dalam perjalanan kita di dunia ini agar kita<b> tidak BINGUNG & RAGU</b>.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div style="text-align: justify;">
Dan, Tetaplah menebar <b>kebaikan </b>kawan, meskipun harus<b> diuji dengan kesabaran</b> terlebih dahulu. Tetaplah <b>saling menolong</b> terhadap sesama kawan, meskipun <b>kita harus merasakan sakit</b> terlebih dahulu. Tetaplah <b>mengajak kepada kebaikan</b>, meskipun <b>kita harus dijauhi, dicaci, dan dibenci</b> terlebih dahulu. Karena itu semua akan indah pada waktunya kawan. Percayalah… :D</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
كُلُّ مَعْرُوْفٍ صَدَقَةٌ<br />
“Setiap kebaikan adalah <b>sedekah</b>.” (H.R. Muslim, Ahmad, Abu Dawud)
</div>
<div style="text-align: justify;">
Setiap kebaikan adalah sedekah dan orang yang menunjukkan kepada kebaikan (pahalanya) seperti orang yang melakukannya, dan <b>Allah menyukai</b> menolong orang yang kebingungan (HR. Baihaqi).</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
لَقَدْ رَأَيْتُ رَجُلاً يَتَقَلَّبُ فِى الْجَنَّةِ فِى شَجَرَةٍ قَطَعَهَا مِنْ ظَهْرِ الطَّرِيْقِ كاَنَتْ تُؤْذِى النَّاسَ<br />
Sungguh aku melihat seseorang hilir mudik di <b>surga </b>karena sebuah pohon yang ia tebang dari badan jalan yang sebelumnya pohon tersebut <b>mengganggu </b>manusia (H.R. Muslim).<br />
<br />
<div style="text-align: left;">
Sumber : http://lifestyle.kompasiana.com/catatan/2014/09/24/sabar-itu-ilmu-tingkat-tinggi-690136.html </div>
</div>
Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/11779408351539420932noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-422824574370151640.post-87048355460350735832014-09-22T08:47:00.000-07:002014-09-22T08:57:34.722-07:00Berat Dan Ringan itu Relatif Dalam Bekerja<div style="text-align: justify;">
<div style="text-align: center;">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjviD3VnF81lfMO4upYjDRJICfxGj2fPDP9i8-wVbHTW67tUnE2xd1X26_w66Qzcz5KzffI6tMB_Jt2U__CKV_KzlemLiZ0IE4y3TubnbQPg0KOzqQXQwbZkO9MWpYY9_iIVVf_eFQ45r8/s1600/timbangan.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjviD3VnF81lfMO4upYjDRJICfxGj2fPDP9i8-wVbHTW67tUnE2xd1X26_w66Qzcz5KzffI6tMB_Jt2U__CKV_KzlemLiZ0IE4y3TubnbQPg0KOzqQXQwbZkO9MWpYY9_iIVVf_eFQ45r8/s1600/timbangan.jpg" height="400" width="370" /> </a></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
Sumber Gambar : http://www.salamdakwah.com/uploads/dirimg_artikel/mib_201403241009097614_Timbasngan.jpg</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<br /></div>
Sudah hampir 4 bulan saya bekerja di Kejaksaan Agung RI di Jakarta, sudah sepersekian macam orang yang sudah saya temui selama di Jakarta. Mulai dari teman kos, tetangga kos, orang luar kantor, dan orang di dalam kantor. Mulai dari laki-laki, wanita, bapak-bapak, ibu-ibu, tua - muda beberapa sudah saya ajak mengobrol. Melihat beliau - beliau bercerita dan mengobrol membuat saya semakin tersadar, bahwa indahnya keberagaman sifat & sikap seseorang andai kita bisa mengerti mereka satu per satu.<br />
<br />
Berat rasanya saat pertama kali ingin mengajak orang yang tak pernah kita kenal, untuk mengobrol bersama kita. Tapi perlahan rasa itu berubah menjadi ringan saat kita mulai sering bertemu dengan banyak orang. Saat di Kampus ITS Surabaya dulu saat pengkaderan saya sudah diajarkan bagaimana seorang mahasiswa harus bersikap dengan seniornya, dengan dosen dan orang lain. Bagaimana menjalani peran dan fungsi mahasiswa, dan berhubung saya sudah bekerja juga, apalagi di Instansi Kejaksaan Agung RI maka saya merubah sedikit paradigma hidup saya sebagai :<br />
<br />
<b>1. Agent Of Change</b><br />
Seorang Adhiyaksa dituntut untuk menjadikan dirinya sebagai garda terdepan dalam perubahan lingkungan sekitarnya apabila telah terjadi pergeseran nilai-nilai masyarakat. Sebagai insan Adhiyaksa yang setia dan sempurna melaksanakan tugas & kewajibannya akan selalu berpikir secara ilmiah dalam mencari kebenaran untuk suatu perubahan besar bagi dirinya dan orang banyak. </div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<a name='more'></a><br />
<b>2. Iron Stock</b><br />
Seorang Adhiyaksa harus menjadikan dirinya sebagai aset, generasi penerus, dan harapan bangsa untuk masa depan sebagai pengganti dari pemimpin-pemimpin generasi sebelumnya. Menjadi seorang yang dapat dibanggakan oleh pemimpin-pemimpin sebelumnya, dan menjadi penerus yang lebih hebat dan lebih bijaksana dalam menangani perubahan-perubahan yang terjadi dimasanya.<br />
<div style="text-align: justify;">
<br />
<b>3. Moral Force</b><br />
Seorang Adhiyaksa diwajibkan untuk menjadi contoh, suri tauladan yang baik bagi masyarakat dengan menjaga moral-moral yang ada sehingga tidak terjadi pergeseran nilai-nilai dan norma-norma. Bahwasanya Trapsila Adhiyaksa adalah cerminan perilaku seorang insan Adhiyaksa, landasan jiwa kejaksaan yang berlandaskan pedang nan sakti.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br />
<b>4. Social Control</b><br />
Seorang Adhiyaksa harus mampu mengontrol keadaan sosial lingkungan sekitarnya dengan melakukan berbagai sosialisasi dengan masyarakat, selain melalui pendekatan hukum juga melalui pendekatan-pendekatan yang bersifat persuasif dan jauh dari nilai-nilai yang mengurangi norma-norma kehidupan bermasyarakat.<br />
<br />
Inilah Peran & Fungsi Mahasiswa ITS yang saya sesuaikan dengan kondisi saya saat ini, itulah paradigma yang diajarakan oleh Senior dan Dosen-dosen saya yang masih terngiang dan akan tetap saya ingat hingga anak cucu, generasi penerus saya selanjutnya.<br />
<br />
Mungkin akan berat rasanya menjalani ke-empat Peran dan Fungsi yang saya tuliskan sendiri di Tulisan ini, tapi tetap akan saya jalani perlahan dengan bantuan do'a dan pertolongan Allah SWT. Meskipun saya harus menerima perlakuan tak adil, meski harus dijauhi, meski harus berjalan sendiri tanpa ada yang bisa aq ajak, meski hati ini akan merasa amat sakit, namun saya akan tetap berjalan bahwa Allah lah tujuan saya semata-mata, bahwasanya saya bekerja adalah untuk beribadah, bukan untuk memasang muka pada pimpinan, bukan karena saya merasa sok tahu, atau bahkan menjilat. Saya bekerja hanyalah semata-mata menunaikan tanggung jawab pada Tuhan, keluarga dan sesama manusia. Bahwasanya saya mencoba menerapkan lagu MARS ADHIYAKSA yang selalu saya nyanyikan setiap hari senin, walau terasa berat pesan moral yang disampaikan oleh si penulis lagu saya akan berusaha sedikit demi sedikit, perlahan namun tetap mencoba istiqomah. Karena saya yakin dan percaya semuanya akan ringan pada waktunya. <br />
<br />
Peran kita sangat penting kawan, tugas kita berat, tapi kita tak akan pernah menyerah mengusahakan apa yang benar, apa yang baik buat orang banyak & instansi kita, jadi yang semangat ya Mas Bro Eko JS. Kita tetap akan berjalan meski hambatan membuat laju kita lambat. Kita tetap akan berlari menuju kebenaran meski berat dipundak, berat di lutut, kita akan tetap tegar seperti yang selalu kita nyanyikan setiap Apel pagi.<br />
<br />
Tegarlah Sepanjang Jaman... :D</div>
Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/11779408351539420932noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-422824574370151640.post-23512055290793667332014-09-15T20:28:00.000-07:002014-09-18T05:35:44.937-07:00PERAN AKTIF PEMUDA DALAM MENGHINDARI NARKOBA<div style="text-align: justify;">
<!--[if !mso]>
<style>
v\:* {behavior:url(#default#VML);}
o\:* {behavior:url(#default#VML);}
w\:* {behavior:url(#default#VML);}
.shape {behavior:url(#default#VML);}
</style>
<![endif]--></div>
<div style="text-align: justify;">
<!--[if gte mso 9]><xml>
<o:OfficeDocumentSettings>
<o:AllowPNG/>
</o:OfficeDocumentSettings>
</xml><![endif]--><!--[if gte mso 9]><xml>
<w:WordDocument>
<w:View>Normal</w:View>
<w:Zoom>0</w:Zoom>
<w:TrackMoves>false</w:TrackMoves>
<w:TrackFormatting/>
<w:PunctuationKerning/>
<w:ValidateAgainstSchemas/>
<w:SaveIfXMLInvalid>false</w:SaveIfXMLInvalid>
<w:IgnoreMixedContent>false</w:IgnoreMixedContent>
<w:AlwaysShowPlaceholderText>false</w:AlwaysShowPlaceholderText>
<w:DoNotPromoteQF/>
<w:LidThemeOther>IN</w:LidThemeOther>
<w:LidThemeAsian>JA</w:LidThemeAsian>
<w:LidThemeComplexScript>AR-SA</w:LidThemeComplexScript>
<w:Compatibility>
<w:BreakWrappedTables/>
<w:SnapToGridInCell/>
<w:WrapTextWithPunct/>
<w:UseAsianBreakRules/>
<w:DontGrowAutofit/>
<w:SplitPgBreakAndParaMark/>
<w:EnableOpenTypeKerning/>
<w:DontFlipMirrorIndents/>
<w:OverrideTableStyleHps/>
</w:Compatibility>
<m:mathPr>
<m:mathFont m:val="Cambria Math"/>
<m:brkBin m:val="before"/>
<m:brkBinSub m:val="--"/>
<m:smallFrac m:val="off"/>
<m:dispDef/>
<m:lMargin m:val="0"/>
<m:rMargin m:val="0"/>
<m:defJc m:val="centerGroup"/>
<m:wrapIndent m:val="1440"/>
<m:intLim m:val="subSup"/>
<m:naryLim m:val="undOvr"/>
</m:mathPr></w:WordDocument>
</xml><![endif]--><!--[if gte mso 9]><xml>
<w:LatentStyles DefLockedState="false" DefUnhideWhenUsed="false"
DefSemiHidden="false" DefQFormat="false" DefPriority="99"
LatentStyleCount="371">
<w:LsdException Locked="false" Priority="0" QFormat="true" Name="Normal"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" SemiHidden="true"
UnhideWhenUsed="true" QFormat="true" Name="heading 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" SemiHidden="true"
UnhideWhenUsed="true" QFormat="true" Name="heading 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" SemiHidden="true"
UnhideWhenUsed="true" QFormat="true" Name="heading 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" SemiHidden="true"
UnhideWhenUsed="true" QFormat="true" Name="heading 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" SemiHidden="true"
UnhideWhenUsed="true" QFormat="true" Name="heading 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" SemiHidden="true"
UnhideWhenUsed="true" QFormat="true" Name="heading 7"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" SemiHidden="true"
UnhideWhenUsed="true" QFormat="true" Name="heading 8"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" SemiHidden="true"
UnhideWhenUsed="true" QFormat="true" Name="heading 9"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="index 1"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="index 2"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="index 3"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="index 4"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="index 5"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="index 6"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="index 7"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="index 8"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="index 9"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" SemiHidden="true"
UnhideWhenUsed="true" Name="toc 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" SemiHidden="true"
UnhideWhenUsed="true" Name="toc 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" SemiHidden="true"
UnhideWhenUsed="true" Name="toc 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" SemiHidden="true"
UnhideWhenUsed="true" Name="toc 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" SemiHidden="true"
UnhideWhenUsed="true" Name="toc 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" SemiHidden="true"
UnhideWhenUsed="true" Name="toc 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" SemiHidden="true"
UnhideWhenUsed="true" Name="toc 7"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" SemiHidden="true"
UnhideWhenUsed="true" Name="toc 8"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" SemiHidden="true"
UnhideWhenUsed="true" Name="toc 9"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Normal Indent"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="footnote text"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="annotation text"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="header"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="footer"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="index heading"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="35" SemiHidden="true"
UnhideWhenUsed="true" QFormat="true" Name="caption"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="table of figures"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="envelope address"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="envelope return"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="footnote reference"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="annotation reference"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="line number"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="page number"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="endnote reference"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="endnote text"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="table of authorities"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="macro"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="toa heading"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="List"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="List Bullet"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="List Number"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="List 2"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="List 3"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="List 4"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="List 5"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="List Bullet 2"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="List Bullet 3"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="List Bullet 4"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="List Bullet 5"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="List Number 2"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="List Number 3"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="List Number 4"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="List Number 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="10" QFormat="true" Name="Title"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Closing"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Signature"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="1" SemiHidden="true"
UnhideWhenUsed="true" Name="Default Paragraph Font"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Body Text"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Body Text Indent"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="List Continue"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="List Continue 2"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="List Continue 3"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="List Continue 4"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="List Continue 5"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Message Header"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="11" QFormat="true" Name="Subtitle"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Salutation"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Date"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Body Text First Indent"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Body Text First Indent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Note Heading"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Body Text 2"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Body Text 3"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Body Text Indent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Body Text Indent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Block Text"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Hyperlink"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="FollowedHyperlink"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="22" QFormat="true" Name="Strong"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="20" QFormat="true" Name="Emphasis"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Document Map"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Plain Text"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="E-mail Signature"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="HTML Top of Form"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="HTML Bottom of Form"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Normal (Web)"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="HTML Acronym"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="HTML Address"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="HTML Cite"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="HTML Code"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="HTML Definition"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="HTML Keyboard"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="HTML Preformatted"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="HTML Sample"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="HTML Typewriter"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="HTML Variable"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Normal Table"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="annotation subject"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="No List"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Outline List 1"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Outline List 2"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Outline List 3"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Table Simple 1"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Table Simple 2"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Table Simple 3"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Table Classic 1"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Table Classic 2"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Table Classic 3"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Table Classic 4"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Table Colorful 1"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Table Colorful 2"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Table Colorful 3"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Table Columns 1"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Table Columns 2"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Table Columns 3"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Table Columns 4"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Table Columns 5"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Table Grid 1"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Table Grid 2"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Table Grid 3"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Table Grid 4"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Table Grid 5"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Table Grid 6"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Table Grid 7"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Table Grid 8"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Table List 1"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Table List 2"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Table List 3"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Table List 4"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Table List 5"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Table List 6"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Table List 7"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Table List 8"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Table 3D effects 1"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Table 3D effects 2"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Table 3D effects 3"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Table Contemporary"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Table Elegant"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Table Professional"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Table Subtle 1"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Table Subtle 2"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Table Web 1"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Table Web 2"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Table Web 3"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Balloon Text"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="Table Grid"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Table Theme"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" Name="Placeholder Text"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="1" QFormat="true" Name="No Spacing"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" Name="Light Shading"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" Name="Light List"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" Name="Light Grid"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" Name="Medium Shading 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" Name="Medium Shading 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" Name="Medium List 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" Name="Medium List 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" Name="Medium Grid 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" Name="Medium Grid 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" Name="Medium Grid 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" Name="Dark List"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" Name="Colorful Shading"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" Name="Colorful List"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" Name="Colorful Grid"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" Name="Light Shading Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" Name="Light List Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" Name="Light Grid Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" Name="Medium Shading 1 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" Name="Medium Shading 2 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" Name="Medium List 1 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" Name="Revision"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="34" QFormat="true"
Name="List Paragraph"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="29" QFormat="true" Name="Quote"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="30" QFormat="true"
Name="Intense Quote"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" Name="Medium List 2 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" Name="Medium Grid 1 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" Name="Medium Grid 2 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" Name="Medium Grid 3 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" Name="Dark List Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" Name="Colorful Shading Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" Name="Colorful List Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" Name="Colorful Grid Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" Name="Light Shading Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" Name="Light List Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" Name="Light Grid Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" Name="Medium Shading 1 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" Name="Medium Shading 2 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" Name="Medium List 1 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" Name="Medium List 2 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" Name="Medium Grid 1 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" Name="Medium Grid 2 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" Name="Medium Grid 3 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" Name="Dark List Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" Name="Colorful Shading Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" Name="Colorful List Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" Name="Colorful Grid Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" Name="Light Shading Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" Name="Light List Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" Name="Light Grid Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" Name="Medium Shading 1 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" Name="Medium Shading 2 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" Name="Medium List 1 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" Name="Medium List 2 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" Name="Medium Grid 1 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" Name="Medium Grid 2 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" Name="Medium Grid 3 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" Name="Dark List Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" Name="Colorful Shading Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" Name="Colorful List Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" Name="Colorful Grid Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" Name="Light Shading Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" Name="Light List Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" Name="Light Grid Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" Name="Medium Shading 1 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" Name="Medium Shading 2 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" Name="Medium List 1 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" Name="Medium List 2 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" Name="Medium Grid 1 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" Name="Medium Grid 2 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" Name="Medium Grid 3 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" Name="Dark List Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" Name="Colorful Shading Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" Name="Colorful List Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" Name="Colorful Grid Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" Name="Light Shading Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" Name="Light List Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" Name="Light Grid Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" Name="Medium Shading 1 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" Name="Medium Shading 2 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" Name="Medium List 1 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" Name="Medium List 2 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" Name="Medium Grid 1 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" Name="Medium Grid 2 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" Name="Medium Grid 3 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" Name="Dark List Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" Name="Colorful Shading Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" Name="Colorful List Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" Name="Colorful Grid Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" Name="Light Shading Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" Name="Light List Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" Name="Light Grid Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" Name="Medium Shading 1 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" Name="Medium Shading 2 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" Name="Medium List 1 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" Name="Medium List 2 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" Name="Medium Grid 1 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" Name="Medium Grid 2 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" Name="Medium Grid 3 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" Name="Dark List Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" Name="Colorful Shading Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" Name="Colorful List Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" Name="Colorful Grid Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="19" QFormat="true"
Name="Subtle Emphasis"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="21" QFormat="true"
Name="Intense Emphasis"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="31" QFormat="true"
Name="Subtle Reference"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="32" QFormat="true"
Name="Intense Reference"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="33" QFormat="true" Name="Book Title"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="37" SemiHidden="true"
UnhideWhenUsed="true" Name="Bibliography"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" SemiHidden="true"
UnhideWhenUsed="true" QFormat="true" Name="TOC Heading"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="41" Name="Plain Table 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="42" Name="Plain Table 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="43" Name="Plain Table 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="44" Name="Plain Table 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="45" Name="Plain Table 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="40" Name="Grid Table Light"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="46" Name="Grid Table 1 Light"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="47" Name="Grid Table 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="48" Name="Grid Table 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="49" Name="Grid Table 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="50" Name="Grid Table 5 Dark"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="51" Name="Grid Table 6 Colorful"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="52" Name="Grid Table 7 Colorful"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="46"
Name="Grid Table 1 Light Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="47" Name="Grid Table 2 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="48" Name="Grid Table 3 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="49" Name="Grid Table 4 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="50" Name="Grid Table 5 Dark Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="51"
Name="Grid Table 6 Colorful Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="52"
Name="Grid Table 7 Colorful Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="46"
Name="Grid Table 1 Light Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="47" Name="Grid Table 2 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="48" Name="Grid Table 3 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="49" Name="Grid Table 4 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="50" Name="Grid Table 5 Dark Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="51"
Name="Grid Table 6 Colorful Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="52"
Name="Grid Table 7 Colorful Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="46"
Name="Grid Table 1 Light Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="47" Name="Grid Table 2 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="48" Name="Grid Table 3 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="49" Name="Grid Table 4 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="50" Name="Grid Table 5 Dark Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="51"
Name="Grid Table 6 Colorful Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="52"
Name="Grid Table 7 Colorful Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="46"
Name="Grid Table 1 Light Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="47" Name="Grid Table 2 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="48" Name="Grid Table 3 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="49" Name="Grid Table 4 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="50" Name="Grid Table 5 Dark Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="51"
Name="Grid Table 6 Colorful Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="52"
Name="Grid Table 7 Colorful Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="46"
Name="Grid Table 1 Light Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="47" Name="Grid Table 2 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="48" Name="Grid Table 3 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="49" Name="Grid Table 4 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="50" Name="Grid Table 5 Dark Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="51"
Name="Grid Table 6 Colorful Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="52"
Name="Grid Table 7 Colorful Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="46"
Name="Grid Table 1 Light Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="47" Name="Grid Table 2 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="48" Name="Grid Table 3 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="49" Name="Grid Table 4 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="50" Name="Grid Table 5 Dark Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="51"
Name="Grid Table 6 Colorful Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="52"
Name="Grid Table 7 Colorful Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="46" Name="List Table 1 Light"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="47" Name="List Table 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="48" Name="List Table 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="49" Name="List Table 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="50" Name="List Table 5 Dark"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="51" Name="List Table 6 Colorful"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="52" Name="List Table 7 Colorful"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="46"
Name="List Table 1 Light Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="47" Name="List Table 2 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="48" Name="List Table 3 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="49" Name="List Table 4 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="50" Name="List Table 5 Dark Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="51"
Name="List Table 6 Colorful Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="52"
Name="List Table 7 Colorful Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="46"
Name="List Table 1 Light Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="47" Name="List Table 2 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="48" Name="List Table 3 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="49" Name="List Table 4 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="50" Name="List Table 5 Dark Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="51"
Name="List Table 6 Colorful Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="52"
Name="List Table 7 Colorful Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="46"
Name="List Table 1 Light Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="47" Name="List Table 2 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="48" Name="List Table 3 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="49" Name="List Table 4 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="50" Name="List Table 5 Dark Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="51"
Name="List Table 6 Colorful Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="52"
Name="List Table 7 Colorful Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="46"
Name="List Table 1 Light Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="47" Name="List Table 2 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="48" Name="List Table 3 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="49" Name="List Table 4 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="50" Name="List Table 5 Dark Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="51"
Name="List Table 6 Colorful Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="52"
Name="List Table 7 Colorful Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="46"
Name="List Table 1 Light Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="47" Name="List Table 2 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="48" Name="List Table 3 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="49" Name="List Table 4 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="50" Name="List Table 5 Dark Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="51"
Name="List Table 6 Colorful Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="52"
Name="List Table 7 Colorful Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="46"
Name="List Table 1 Light Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="47" Name="List Table 2 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="48" Name="List Table 3 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="49" Name="List Table 4 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="50" Name="List Table 5 Dark Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="51"
Name="List Table 6 Colorful Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="52"
Name="List Table 7 Colorful Accent 6"/>
</w:LatentStyles>
</xml><![endif]--><!--[if gte mso 10]>
<style>
/* Style Definitions */
table.MsoNormalTable
{mso-style-name:"Table Normal";
mso-tstyle-rowband-size:0;
mso-tstyle-colband-size:0;
mso-style-noshow:yes;
mso-style-priority:99;
mso-style-parent:"";
mso-padding-alt:0cm 5.4pt 0cm 5.4pt;
mso-para-margin-top:0cm;
mso-para-margin-right:0cm;
mso-para-margin-bottom:10.0pt;
mso-para-margin-left:0cm;
line-height:115%;
mso-pagination:widow-orphan;
font-size:11.0pt;
font-family:"Calibri","sans-serif";
mso-ascii-font-family:Calibri;
mso-ascii-theme-font:minor-latin;
mso-hansi-font-family:Calibri;
mso-hansi-theme-font:minor-latin;
mso-bidi-font-family:Arial;
mso-bidi-theme-font:minor-bidi;
mso-fareast-language:EN-US;}
</style>
<![endif]-->
</div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="mso-bidi-font-family: "Times New Roman";">Berdasarkan
data dari Puslitkes UI dan BNN pada tahun 2011, angka penyalahgunaan narkoba di
Indonesia mencapai prevalensi 2,2% dari penduduk berusia 10 s/d 59 tahun, atau
setara dengan 3,8 juta jiwa di tahun 2011. Masih di tahun 2011 jumlah pengguna
narkoba sebanyak 1088 lebih banyak dari 5 tahun sebelumnya. Lihat saja grafik
dari BNN jumlah pengguna yang menjalani terapi dan rehabilitasi dibawah ini.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://image.slidesharecdn.com/datanarkoba5tahunterakhir-130125015625-phpapp02/95/slide-16-638.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="http://image.slidesharecdn.com/datanarkoba5tahunterakhir-130125015625-phpapp02/95/slide-16-638.jpg" height="300" width="400" /></a></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="mso-fareast-language: JA; mso-no-proof: yes;"><br /></span><span style="mso-bidi-font-family: "Times New Roman";"></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="mso-bidi-font-family: "Times New Roman";">Grafik
diatas adalah pengguna yang telah menjalani rehabilitasi di BNN, ini masih
belum termasuk pengguna yang “luput” dari pantauan BNN sampai dengan tahun 2014
ini. Miris sekali saat melihat grafik diatas didominasi remaja dan anak muda.
Dimana mereka adalah aset negara, mereka adalah generasi penerus bangsa, dan
calon pemimpin untuk Indonesia ini. Apa jadinya Indonesia kalau generasi
penerusnya masuk kedalam jurang Narkoba, dengan persaingan global yang ketat
dan kemajuan teknologi yang pesat, bisa-bisa Indonesia malah dijajah kembali
oleh para penjajah.</span><br />
<span style="mso-bidi-font-family: "Times New Roman";"> </span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="mso-bidi-font-family: "Times New Roman";">Melihat
kenyataan yang terjadi saat ini, dan dampak negatifnya yang amat besar di
kemudian hari, para remaja dan anak muda sebagai pelajar dan mahasiswa harus
sama – sama memusuhi narkoba, sebagai calon generasi pemimpin sudah sepatutnya untuk
memerangi narkoba demi menjaga kualitas generasi penerus selanjutnya.</span><br />
<br />
<br />
<a name='more'></a><span style="mso-bidi-font-family: "Times New Roman";">Ada
beberapa faktor yang menyebabkan terjadinya penyalahgunaan narkoba di kalangan
pelajar / mahasiswa berdasarkan artikel BKKBN seperti :</span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpFirst" style="margin-left: 46.2pt; text-align: justify; text-indent: -17.85pt;">
<span style="mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"><span style="mso-list: Ignore;">1.<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";"> </span></span></span><span style="mso-bidi-font-family: "Times New Roman";">Faktor ketersediaan narkoba : Semakin mudah narkoba didapat
maka pengguna narkoba tentu akan semakin meningkat</span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin-left: 46.2pt; text-align: justify; text-indent: -17.85pt;">
<span style="mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"><span style="mso-list: Ignore;">2.<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";"> </span></span></span><span style="mso-bidi-font-family: "Times New Roman";">Pengaruh lingkungan dan budaya :</span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin-left: 100.35pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;">
<span style="font-family: Wingdings; mso-bidi-font-family: Wingdings; mso-fareast-font-family: Wingdings;"><span style="mso-list: Ignore;">ü<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";">
</span></span></span><span dir="LTR"></span><span style="mso-bidi-font-family: "Times New Roman";">Pertama dari<span style="mso-spacerun: yes;">
</span>lingkungan keluarga, mis; komunikasi yang terhambat, orang tua yg
terlalu sibuk, orang tua yg tidak harmonis dan bercerai, orang tua yang punya
kalainan kepribadian, dls.</span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin-left: 100.35pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;">
<span style="font-family: Wingdings; mso-bidi-font-family: Wingdings; mso-fareast-font-family: Wingdings;"><span style="mso-list: Ignore;">ü<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";">
</span></span></span><span dir="LTR"></span><span style="mso-bidi-font-family: "Times New Roman";">Kedua dari lingkungan sekolah, ini biasanya terjadi karena
sistim pengawasan di sekolah yang tidak ketat, tidak ada kebijakan yang jelas
dengan yang berkaitan dengan narkoba, dls</span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin-left: 46.2pt; text-align: justify; text-indent: -17.85pt;">
<span style="mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"><span style="mso-list: Ignore;">3.<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";"> </span></span></span><span style="mso-bidi-font-family: "Times New Roman";">Faktor individu : </span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin-left: 100.35pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;">
<span style="font-family: Wingdings; mso-bidi-font-family: Wingdings; mso-fareast-font-family: Wingdings;"><span style="mso-list: Ignore;">ü<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";">
</span></span></span><span dir="LTR"></span><span style="mso-bidi-font-family: "Times New Roman";">Yang pertama terjadi karena adanya rasa cemas, depresi,
tidak percaya diri<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>dan juga tingkah laku
anti sosial mis; sifatnya yang<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>labil,
suka memberontak, tidak suka dikekang, tidak mampu mengendalikan emosi, mudah
kecewa,<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>dls</span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin-left: 100.35pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;">
<span style="font-family: Wingdings; mso-bidi-font-family: Wingdings; mso-fareast-font-family: Wingdings;"><span style="mso-list: Ignore;">ü<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";">
</span></span></span><span dir="LTR"></span><span style="mso-bidi-font-family: "Times New Roman";">Yang kedua Tidak mempunyai kecerdasan dan ketrampilan
berkomunikasi. Sehingga tidak mampu menolak<span style="mso-spacerun: yes;">
</span>ketika menghadapi penawaran untuk mencoba dan memakai narkoba.</span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin-left: 100.35pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;">
<span style="font-family: Wingdings; mso-bidi-font-family: Wingdings; mso-fareast-font-family: Wingdings;"><span style="mso-list: Ignore;">ü<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";">
</span></span></span><span dir="LTR"></span><span style="mso-bidi-font-family: "Times New Roman";">Yang ketiga Kurangnya<span style="mso-spacerun: yes;">
</span>pengetahuan tentang narkoba dan dampak negatifnya, membuat mereka
berfikir narkoba bukan merupakan hal yang buruk, apalagi bila selama ini mereka
melihat bahwa pengguna narkoba sepertinya biasa saja.</span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpLast" style="margin-left: 46.2pt; text-align: justify; text-indent: -17.85pt;">
<span style="mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"><span style="mso-list: Ignore;">4.<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";"> </span></span></span><span style="mso-bidi-font-family: "Times New Roman";">Faktor dari perkembangan teknologi, baik melaui media massa,
maupun tayangan TV, yang sering menayangkan hal-hal yang semestinya buruk untuk
dilakukan tetapi menjadi trend yang menunjukkan kejantanan mis: minuman keras,
merokok, dls.</span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpLast" style="margin-left: 46.2pt; text-align: justify; text-indent: -17.85pt;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="mso-bidi-font-family: "Times New Roman";">Untuk
itu, dibutuhkan peran aktif para pelajar dan mahasiswa demi menghindari penyalahgunaan
narkoba yakni dengan ikut serta dalam aktivitas sosial / bakti sosial minimal
di lingkungan sendiri, dengan ikut peduli terhadap sesama akan menumbuhkan jiwa
sosial yang dapat menangkal diri dari rasa cemas, depresi dan frustasi yang
kemudian dapat jatuh ke pelukan narkoba. Dengan memiliki jiwa sosial, seorang
pelajar / mahasiswa akan terjauh dari narkoba, karena mereka akan selalu
belajar dari masalah orang lain, dengan saling tolong – menolong,<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>terhadap sesama dan bekerja sama, bukan malah
dipikirkan sendiri hingga sampai menimbulkan rasa cemas, depresi bahkan frustasi.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="mso-bidi-font-family: "Times New Roman";">Partisipasi
para pelajar dan mahasiswa juga dibutuhkan dalam aktifitas ekonomi, dimana ide
– ide briliant dapat lahir dari seorang remaja dan anak muda. Partisipasi aktif
pelajar dan mahasiswa dalam aktifitas ekonomi yang positif penting untuk
menumbukan jiwa enterpreneur sejak dini. Dengan menumbuhkan jiwa enterpreneur
sejak dini, pelajar / mahasiswa akan terjauh dari jurang narkoba. Karena peran
aktif pelajar dan mahasiswa dalam aktifitas ini kan menumbuhkan kecerdasan dan
keterampilan diri, sehingga tidak mudah terpengaruh oleh bujuk dan rayuan
seseorang untuk mencoba dan memakai narkoba.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="mso-bidi-font-family: "Times New Roman";">Partisipasi
dalam kegiatan aktifitas keagamaan juga dapat membantu para pelajar dan mahasiswa
untuk menumbukan IPTEK & IMTAQ untuk menciptakan generasi yang beriman dan
berilmu yang mampu bersaing dan beriman kepada Allah SWT. Selain menggunakan
pendekatan hukum, upaya preventif dengan pendekatan agama, pendidikan, sosial
budaya dan ekonomi perlu untuk dimaksimalkan karena lebih bersifat persuasif.
:D</span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="mso-bidi-font-family: "Times New Roman";">Author by Eko Junaidi Salam </span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="mso-bidi-font-family: "Times New Roman";">Sumber Referensi</span></div>
<ul>
<li><span style="font-family: Wingdings; mso-bidi-font-family: Wingdings; mso-fareast-font-family: Wingdings;"><span style="mso-list: Ignore;"><span style="font: 7.0pt "Times New Roman";"></span></span></span><span style="mso-bidi-font-family: "Times New Roman";">Data Statistik BNN : </span><a href="http://www.slideshare.net/agus-popi/data-narkoba-5-tahun-terakhir"><span style="mso-bidi-font-family: "Times New Roman";">http://www.slideshare.net/agus-popi/data-narkoba-5-tahun-terakhir</span></a></li>
<li><span style="mso-bidi-font-family: "Times New Roman";"></span><span style="mso-bidi-font-family: "Times New Roman";"></span><span style="font-family: Wingdings; mso-bidi-font-family: Wingdings; mso-fareast-font-family: Wingdings;"><span style="mso-list: Ignore;"><span style="font: 7.0pt "Times New Roman";"></span></span></span><span dir="LTR"></span><span style="mso-bidi-font-family: "Times New Roman";">Artikel faktor penyebab penyalahgunaan narkoba dari BKKBN : </span><a href="http://www.bkkbn.go.id/_layouts/mobile/dispform.aspx?List=7ebaccb0-7293-4de4-bb40-35afc72b1a88&View=26e68dd5-6bdd-4a5a-b870-a9b6f5cc0083&ID=4"><span style="mso-bidi-font-family: "Times New Roman";">http://www.bkkbn.go.id/_layouts/mobile/dispform.aspx?List=7ebaccb0-7293-4de4-bb40-35afc72b1a88&View=26e68dd5-6bdd-4a5a-b870-a9b6f5cc0083&ID=4</span></a><span style="mso-bidi-font-family: "Times New Roman";"></span></li>
</ul>
Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/11779408351539420932noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-422824574370151640.post-73725463968761224032014-08-10T11:38:00.001-07:002014-08-12T22:58:48.034-07:00JANGAN PERNAH<div style="text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgIoMVtPSThHs37_SfC2P8OIzmDVpOxCWVl-Ft0pNoXaq-h3fG4X9Pys70pcGhzwGiDynjiyfiqwLJ0TSY0dgHeebFnjWjfDTwDOkf7E1cTjeL9qT6BU4SUetZ760I80CKh8GZin_RidsM/s1600/prilaku-orang.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgIoMVtPSThHs37_SfC2P8OIzmDVpOxCWVl-Ft0pNoXaq-h3fG4X9Pys70pcGhzwGiDynjiyfiqwLJ0TSY0dgHeebFnjWjfDTwDOkf7E1cTjeL9qT6BU4SUetZ760I80CKh8GZin_RidsM/s640/prilaku-orang.jpg" /></a>
</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">
Jangan pernah membuat perbedaan pemikiran, prinsip dan budaya daerah menjadi pemecah belah antar sesama...</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">
Tetaplah menghargai suatu perbedaan, karena indonesia memang kaya akan keanekaragamannya...</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">
Manghargai dan mau menerima perbedaan terkadang sulit dilakukan, tapi bila kita bisa melakukannya kita akan mampu menyatukan perbedaan yg ada...</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Musuh besar itu semua adalah EGOISME...</div>
<div style="text-align: justify;">
Percayalah, BENAR menurut manusia itu RELATIF...</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">
Akan lebih bijaksana bila kita mampu saling bergandengan tangan, demi mencapai tujuan yg sebenarnya pada akhirnya itu SAMA...</div>
<div style="text-align: justify;">
<br />
Dimanapun kita berada, kadang cobaan selalu datang melanda. Tak kenal waktu dan tempat hingga kadang membuat kita lengah dan lupa. Bahwasanya hidup ini memang untuk selalu belajar mengalahkan diri sendiri.<br />
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Akhir kata...</div>
<div style="text-align: justify;">
Katakanlah yang HAQ (JUJUR) walau PAHIT sekalipun... :D</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Sumber gambar : http://www.gudangkesehatan.com/wp-content/uploads/2014/07/prilaku-orang.jpg<br />
<div class="separator" style="clear: both;">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both;">
<br /></div>
</div>
Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/11779408351539420932noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-422824574370151640.post-70881372562122415242014-07-09T00:06:00.001-07:002015-08-25T06:15:46.241-07:00Pengalaman Seru Mengikuti CPNS 2013 Final<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhsl4MargPawY2WigVfpV3sUXUXrZ-wXZU9WpLaGhEP9uEroEH6rHXMAVpM5eIAWc4B4Kgp0z5QQsuamjF7Vu1m34q0poxNV5-HYetFH6OoiQd27N9mj0xjt4N_OLO5DPu66pTRokXPHWI/s1600/scan0016.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img alt="" border="0" height="320" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhsl4MargPawY2WigVfpV3sUXUXrZ-wXZU9WpLaGhEP9uEroEH6rHXMAVpM5eIAWc4B4Kgp0z5QQsuamjF7Vu1m34q0poxNV5-HYetFH6OoiQd27N9mj0xjt4N_OLO5DPu66pTRokXPHWI/s1600/scan0016.jpg" title="ID Card" width="205" /></a></div>
<div style="text-align: center;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Alhamdulillah ID saya sudah jadi, tp sayang NIP masih salah seharusnya 19900604 201403 1 002. Baru aja kemaren saya terima ID ini, tapi karena hari ini libur Pilpres baru besok saya kembalikan untuk diperbaiki kesalahannya, ada 3 orang yang masih salah pada NIP maupun Nama pada ID tersebut.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Cerita ini melanjutkan <a href="http://ekojs-blog.blogspot.com/2014/05/pengalaman-seru-mengikuti-cpns-2013-bag.html" target="_blank">Pengalaman CPNS Bag 3</a> sebelumnya, banyak hal terjadi setelah pemanggilan saya ke kejagung saat itu. Sekarang kami kira-kira sudah 1 bulan 7 hari berada di kejagung, segala proses pemberkasan sudah kami lakukan bersama-sama, mulai dari proses daftar gaji, Surat perintah tugas, ASKES, TASPEN, dll.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Mungkin disini saya tidak akan menceritakan apa saja yang kami lakukan di kejaksaan agung. Tapi saya sangat <b>miris sekali</b> melihat dengan mata kepala saya sendiri bagaimana seorang abdi negara yang dibayar oleh negara untuk kepentingan orang banyak, <b>belum bisa bekerja secara maksimal dan intens</b>, ini diluar abdi negara yang memiliki <b>dedikasi tinggi</b> untuk mengabdi pada negara lho ya. Mungkin inginnya sih santai, tapi ini terlalu nyantai banget. Mari kita do'akan saja semua abdi negara agar menjadi <b>lebih baik</b> lagi, di negeri kita diajarkan untuk <b>BERSABAR</b>. Sabar itu <b>ILMU TINGKAT TINGGI</b>, belajarnya <b>SETIAP HARI</b>, latihannya <b>SETIAP SAAT</b>, ujiannya selalu <b>MENDADAK</b>.</div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<a name='more'></a><br />
<br />
<div style="text-align: justify;">
Masih teringat jaman saya kuliah di ITS (Institut Teknologi Sepuluh Nopember), jaman saya kuliah saat semester 1 di D3, bisa saya katakan <b>saya santai </b>dalam kuliah. Sehingga IPS saya semester itu hanya 2,9x bahkan ada beberapa nilai mata kuliah yang dapet nilai D hingga akhirnya saya lulus dari D3 Teknik Elektro Computer Control hanya dengan IPK 3,34, hasil yang diperoleh <b>kurang maksimal</b> karena beberapa semester terlalu nyantai.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Saya sadar setelah melewati 2 semester di D3, setelah memasuki semester ke-3 di kampus saya mulai aktif organisasi dan juga sambil bekerja serabutan saat itu. Saya tersadar bahwa selama ini saya belajar untuk kuliah <b>hanya saat UTS dan UAS</b> saja. <b>Tugas</b> sering <b>saya tunda-tunda</b>, bukan karena ga bisa mengerjakan tapi lebih kepada <b>malas dan mungkin meremehkan</b> tugas, hari senin diberi tugas oleh dosen baru dikerjakan hari minggu ato bahkan malam seninnya lagi. Alhasil setelah tugas mulai menumpuk di hari selasa, rabu bahkan kamis juga ada tugas saya mulai <b>kewalahan</b> untuk melakukan sistem <b>SKS (Sistem Kebut Semalam)</b>.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Alhasil, tugas yang saya kerjakan <b>sungguh tidak maksimal dan banyak cacat</b> karena kurang diteliti dan dikoreksi kembali. Akhirnya nilai pas-pasan yang saya dapat dari dosen yang mengajar saya kala itu. Mungkin bisa dikata <b>PENYESALAN ITU SELALU DI AKHIR, KLO DI DEPAN ITU NAMANYA REGISTRASI</b>.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Setelah lulus D3 dan akhirnya melanjutkan studi di S1 Teknik Elektro bidang studi Teknik Komputer dan Telematika di ITS. Saya bertekad untuk <b>tidak mengulang kesalahan</b> seperti halnya di D3 dulu. Alhamdulillah, ketika saya di S1 saya sudah berubah, apalagi saya adalah satu-satunya mahasiswa di komputer dari angkatan saya sendiri, jadi kuliah itu seperti les privat, 1 Dosen 1 Mahasiswa, tapi kadang saya juga ditemani senior-senior yang mengulang mata kuliah. Ketika dosen menjelaskan, saya perhatikan dg seksama, klo di D3 dulu saya sering tertidur di kelas, santai banget pek. Dosen <b>memberikan tugas</b>, setelah <b>selesai kuliah langsung saya kerjakan</b> dan alhasil bisa saya kerjakan dengan maksimal. Soalnya di ITS yang namanya tugas kuliah itu adalah judul-judul Tugas Akhir senior-senior yang lalu. Apalagi saat tugas Project, hampir-hampir selalu begadang untuk mengerjakan project itu.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Semester 1 di S1 mulai terlihat hasil kerja keras melawan rasa malas dan santai. Saya kaget melihat nilai saya sendiri, apalagi dosen-dosen di Elektro terkenal <b>Killer dan sangat susah tugas dan kuliahnya</b> menurut senior-senior yang saya tanya sebelumnya. Bahkan pernah ada cerita dari sekitar 10 orang mahasiswa, yang lulus matkul tersebut hanya 4 orang saja. Parahnya lagi dosen saya terang-terangan mengatakan seperti ini "Mas, di kuliah saya nilainya hanya 2, kalau enggak A yang <b>bahasa inggrisnya 'A'</b>" (baca: <b>E</b>).</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Awalnya, cerita dari senior-senior sungguh <b>menakutkan dan membuat ciut nyali</b>, tapi saya sadar bahwa saya harus mengantisipasi itu semua dengan <b>belajar lebih rajin dan giat lagi</b> dari pada senior saya kala itu. Dan juga, karena dosen-dosen Elektro di ITS sangat killer dan disiplin, nilainya pun objektif sesuai kemampuan mahasiswa itu. <i>Saya yakin dan percaya nilai itu sebenarnya dipengaruhi oleh semangat dan pantang menyerah dari mahasiswa itu sendiri untuk belajar dan mencoba,</i> karena selama saya jadi tutor saya pun merasakan hal yang sama, <b>bahwa kegigihan seseorang itu menentukan orang itu sendiri,</b> bagaimana dia berusaha dan bekerja keras itulah yang akan didapatkan orang itu.<br />
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhtP7Azs8OhEa1TWeK_FGjitl9Pd20E5fxwdGyrTWoK4TUBQqSBaneOM0FVyXBYEV1zPrAiKu9f0EaA8M91vsxM5jnG885Sqj3IzPxMlWdY_CgRW0f0casw_pKOTGv9jcFXrVaETRvAuNk/s1600/20140709_141429.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="300" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhtP7Azs8OhEa1TWeK_FGjitl9Pd20E5fxwdGyrTWoK4TUBQqSBaneOM0FVyXBYEV1zPrAiKu9f0EaA8M91vsxM5jnG885Sqj3IzPxMlWdY_CgRW0f0casw_pKOTGv9jcFXrVaETRvAuNk/s1600/20140709_141429.jpg" width="400" /></a></div>
<div style="text-align: center;">
Ini foto Transkrip IPK di D3</div>
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg_7qW1yew2won5rYlVuB_rruHBFfv0BrPjjJH1ZzzRFzsZ59DPySFygVBcb1SDSZFuEr2i_SSy4XwERZ2UPVMizB-C7FjyB-jDp1txAuGv7jVN0iDS4uOlOGIPeSr2vbj6Qm39_ktTuh0/s1600/Screenshot_2014-07-09-12-33-44.png" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="400" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg_7qW1yew2won5rYlVuB_rruHBFfv0BrPjjJH1ZzzRFzsZ59DPySFygVBcb1SDSZFuEr2i_SSy4XwERZ2UPVMizB-C7FjyB-jDp1txAuGv7jVN0iDS4uOlOGIPeSr2vbj6Qm39_ktTuh0/s1600/Screenshot_2014-07-09-12-33-44.png" width="233" /></a></div>
<div style="text-align: center;">
Ini <i>screen shoot</i> IP per semester di S1</div>
<div style="text-align: center;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Alhamdulillah, saya bisa survive dalam 3 semester di S1, oh iya saat ini saya belum lulus S1 karena pekerjaan ini akhirnya cuti deh, ada-ada aja yang namanya hambatan dalam kuliah, hehe :) . Sebelumnya, Mohon maaf untuk teman-teman pembaca, screenshoot itu <b>bukan untuk menyombongkan diri atau hal sejenisnya</b>. </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Tapi untuk membuat temen-temen pembaca <b>lebih keras</b> lagi, <b>lebih semangat</b> lagi <b>untuk bekerja keras</b>. Saya yakin IPK temen-temen pembaca lebih bagus dari pada IPK saya, tapi bagi temen-temen pembaca yang masih belum bagus, jangan berkecil hati, masih ada banyak cara untuk membuat IPK temen-temen pembaca untuk lebih bagus lagi, selama temen-temen punya <b>tekad yang kuat untuk berubah</b>. Dan untuk temen-temen pembaca yang sudah bekerja, marilah <b>saatnya kita tunjukkan hal yang terbaik dari yang baik-baik</b> yang bisa temen-temen lakukan, <b>bukan untuk nilai semata kali ini</b>, tapi lebih kepada <b>pengabdian</b> temen-temen untuk perusahaan atau tempat temen-temen bekerja. Saya yakin dan percaya, kalau temen-temen bisa melakukan yang terbaik bagi tempat kerja, temen-temen sendiri lah yang akan memanen hasilnya, temen-temen akan sangat <b>VALUABLE</b> bagi tempat kerja temen-temen.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Prinsip saya pribadi, bekerja itu bukan untuk takut kepada atasan, takutlah karena salah, dan beranilah karena benar. Kalau kita bekerja karena di pantau oleh atasan, dll berarti kita riya' dalam bekerja, karena menurut saya <b>bekerja itu adalah IBADAH</b>. Jadi, <b>sebelum terlambat dan menyesali segalanya di akhir</b>, tak ada salahnya untuk terus mengkoreksi diri mulai dari sekarang.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Bekerja itu jangan hanya bila diawasi oleh atasan, tapi bekerjalah bahwa Allah SWT yang mengawasi kita, apakah kita bertanggung jawab pada jabatan, apakah kita adil dalam bekerja, dsb. <i>Banyak orang kaya karena bekerja tapi miskin, tapi banyak orang miskin/sederhana dalam bekerja tapi kaya</i>.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: center;">
<i><b>END OF CPNS STORY </b></i></div>
<div style="text-align: center;">
<br /></div>
<div style="text-align: center;">
<b>SEE YOU IN NEXT POST</b></div>
<div style="text-align: center;">
<br /></div>
Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/11779408351539420932noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-422824574370151640.post-2196443334632847382014-05-27T21:58:00.000-07:002014-06-26T19:00:17.470-07:00Pengalaman Seru Mengikuti CPNS 2013 Bag 3<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjAZwCux3Ba2_g13FovyP1d2TRVfAODHUIlfM6d1d3OjQ8vzf6Uf-0dfhxy_35aytLEyYOtcbblTfA30dA-HlTLaGlY5fCXxX3ki-TpYd6M8YXXcM26Vsw6Tm-hkUvTT2t3agxPDAFeAoQ/s1600/2014-05-28+11.08.51.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjAZwCux3Ba2_g13FovyP1d2TRVfAODHUIlfM6d1d3OjQ8vzf6Uf-0dfhxy_35aytLEyYOtcbblTfA30dA-HlTLaGlY5fCXxX3ki-TpYd6M8YXXcM26Vsw6Tm-hkUvTT2t3agxPDAFeAoQ/s1600/2014-05-28+11.08.51.jpg" height="300" width="400" /></a></div>
<div style="text-align: center;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Alhamdulillah, horeee aq lolos tahap terakhir Tes CPNS Kejagung RI 2013.... :D</div>
<div style="text-align: justify;">
Sudah cukup lama aku ingin menulis kembali kelanjutan cerita ini, dari cerita <a href="http://ekojs-blog.blogspot.com/2013/12/pengalaman-seru-mengikuti-cpns-2013-bag.html" target="_blank">Pengalaman Seru Mengikuti CPNS 2013 Bag 2</a>, singkat cerita setelah menjalani proses demi proses pemberkasan untuk Penetapan NIP sekarang hanya tinggal menunggu Turunnya SK Penempatan oleh Kejagung RI.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Lebih kurang 6 bulan berlalu sejak pemberkasan pada Desember 2013 yang lalu, aku menunggu kabar turunnya SK dan NIP oleh Kejagung dan BKN. Dan selama itu pula banyak hal yang terjadi, mulai dari aku yang cuti kuliah di kampus perjuangan, hingga proses menunggu yang tak kunjung selesai.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br />
<a name='more'></a><br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Tapi alhamdulillah udah tinggal 12 orang dari 992 orang yang lolos yang telah ditetapkan NIPnya, dan beberapa udah ada yang tahu penempatan masing-masing. Beberapa waktu yang lalu, saya sempat ditelpon oleh seseorang dari Kejagung yang menyuruhku untuk membawa berkas, namun karena informasi yang saya terima tidak <b>VALID</b>, dan telah saya konfirmasi ke pihak Kejati-Jatim dan telah meminta bantuan Pak Asbin, untuk mengklarifikasi informasi yang saya dapat, ternyata memang informasi itu perlu dihiraukan. Sejak saat itu saya mulai berhati-hati terhadap informasi yang masuk, karena banyak CPNS yg menjadi target permainan orang-orang yang tak bertanggung jawab itu.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Dari dulu, sebenarnya saya memang benci dgn para C/PNS itu, karena mereka hanya mengandalkan <b>UANG</b> bukan <b>KEMAMPUAN </b>dan <b>KEAHLIAN </b>dalam mendaftar CPNS dulu. Hingga sudah merakyat, bahwa yang namanya TES CPNS itu <b>SARAT </b>dengan permainan <b>SUAP-MENYUAP.</b> Itu yang sangat saya benci, mereka dengan tanpa sadar menindas orang-orang yang memang benar-benar memiliki KOMPETENSI dan KEMAMPUAN yang memang menjadi dasar dari rekrutmen itu, tapi karena mereka berasal dari keluarga yang tak memiliki kemampuan finansial yang lebih dari mereka yang memiliki kemampuan finansial yang tinggi akhirnya kalah oleh PERMAINAN UANG mereka. Memang bisa jadi mereka yang bermain dengan UANG memiliki kemampuan juga, tapi mereka memiliki keraguan dan bisa jadi karena mereka ingin jalan pintas yang terasa lebih mudah menurut mereka. Saya percaya, tak ada yang namanya jalan pintas untuk meraih suatu hal tanpa bersusah payah terlebih dahulu.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Tapi, pada akhirnya saya sendiri menjadi CPNS, jauh diluar apa yang saya duga sebelumnya. Mungkin bisa jadi ini adalah jalan yang Allah berikan pada saya, agar saya menempuh jalan yang berbeda dari mereka. Yang saya harap hanyalah semoga Allah selalu meridhoi apa yang saya lakukan. Saya yakin dan percaya yang namanya rezeki itu sudah ada yang mengatur dan tak akan pernah tertukar.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
------------------------------------------- *** -----------------------------------------------------</div>
<div style="text-align: justify;">
Beberapa hari yang lalu sekitar tanggal 22 Mei 2014 saya dicari oleh beberapa orang di Kejati-Jatim, hingga teman saya yang sama-sama dari Pranata Komputer menghubungi saya untuk menanyakan no HP saya. Karena ada informasi dari Kejagung yang diterima oleh Pihak Kejati-Jatim agar meneruskan informasi itu ke saya sendiri. Singkat kata, saya di SMS oleh Pak Mustar dari Kejati-Jatim mengenai Panggilan untuk ke Kejagung pada senin tanggal 26 Mei 2014. </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Jum'at tanggal 23 Mei 2014 saya dihubungi kembali oleh pihak kejagung, bapak itu berkata bahwa, "Mas ada kok susah banget dihubungi ?? HPnya dimatikan ya ?", ujarnya pada saya saat itu. Saya hanya berkata, "Maaf pak, bukan dimatikan tapi jaringan INDOSAT sedang trouble dan kartu saya spertinya rusak, dan baru kamis siang kemaren saya ganti kartu baru di INDOSAT surabaya", jawabku apa adanya. Setelah percakapan itu, saya baru mengerti maksud dan tujuan saya dipanggil, dan juga ralat bahwa saya menghadap ke Kejagung RI pada senin, 2 Juni 2014 mendatang untuk Pembekalan.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Dimana yang dipanggil ke Kejagung bingung untuk pembekalan apa, di group CPNS malah bingung kenapa ga dipanggil, hahaha. Tapi enjoy aja, memang Sabar itu pekerjaan yang mudah, tapi banyak sekali yang susah melakukannya. Jadi, saya hanya berharap, Allah selalu memberi jalan yang terbaik bagi hambanya yang bersabar. :D</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Jadi, tetaplah bersabar ya kawan-kawan seperjuangan, saya pun masih kuat kok untuk bersabar, jadi kawan-kawan juga harus kuat juga... </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<i><b>To be Continued...</b></i></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/11779408351539420932noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-422824574370151640.post-89389983455244049922014-05-27T07:41:00.000-07:002014-06-26T19:00:34.876-07:00Bila aku adlh pendamping hidupmu...<div style="text-align: justify;">
<div style="text-align: center;">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjgTTmmXpPRxGI85xKLh1r54GqBsYlWyo_5N9a7IK4FqfxDMJ01yd8kH8IqOdsxhfbVQ18PAvfZX7dH4KQlGimuC94x_1Z_6nTpx8HastQ7GuxQuaLmKu_Iy-gamQ0gX4DaBR8GYFSGO28/s1600/me+n+you.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjgTTmmXpPRxGI85xKLh1r54GqBsYlWyo_5N9a7IK4FqfxDMJ01yd8kH8IqOdsxhfbVQ18PAvfZX7dH4KQlGimuC94x_1Z_6nTpx8HastQ7GuxQuaLmKu_Iy-gamQ0gX4DaBR8GYFSGO28/s1600/me+n+you.jpg" height="299" width="400" /> </a></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: left;">
Sumber gambar : http://noekami.com/wp-content/uploads/2014/01/gambar-kartun-muslim-muslimah-300x225.jpg</div>
<br />
Bila aku adlh pendamping hidupmu...<br />
Maka kau akan tahu bagaimana aku akan mendampingimu,<br />
Kau akan tahu bagaimana aku akan menjagamu,<br />
Kau akan tahu bagaimana aku akan memperhatikanmu,<br />
<br />
Bila aku adlh pendamping hidupmu,<br />
Kita hanya akan memiliki tujuan yg satu,<br />
Berjuang bersama, melewati waktu demi waktu,<br />
Dan, mengabdi bersama, dengan yg hanya SATU,<br />
<br />
<a name='more'></a><br /><br />
Bila aku adlh pendamping hidupmu,<br />
Mungkin kau akan jenuh bersamaku,<br />
Mungkin kau akan lelah terhadapku,<br />
Tapi, denganku janganlah engkau sekalipun ragu,<br />
Aku akan selalu terbuka untukmu,<br />
Aku akan selalu mendukung apapun yg menjadi keputusanmu,<br />
Selama kau tak meninggalkan kewajiban utamamu.<br />
<br />
Bila aku adlh pendamping hidupmu,<br />
Jangan kau terkejut, bila aku tak pernah memarahimu,<br />
Meski kau melakukan sesuatu yg keliru,<br />
Karena aku percaya, dg memarahimu itu tak akan mengubahmu,<br />
Aku percaya, emosi hanya akan membuat keruh aku dan kamu,</div>
<div style="text-align: justify;">
Percayalah aku mempunyai cara lain untuk menegurmu,<br />
<br />
Bila aku adlh pendamping hidupmu,<br />
Maka kau akan menemukan emosimu terhadapku,<br />
Karena memang pada dasarnya emosi adlh bagian dari dirimu,<br />
Dan karena itu pula, emosimu adalah sabarku,<br />
Dengan begitu aku ingin kau belajar dari kesabaranku kepadamu,<br />
<br />
Bila aku adlh pendamping hidupmu,<br />
Dan aku melakukan kesalahan kepadamu,<br />
Jangan pernah kau ragu dan takut untuk menegurku,<br />
Aku akan sangat bahagia dg teguranmu,<br />
<br />
Dan, bila aku adalah pendamping hidupmu,<br />
Maka aku akan mengenalkanmu kepada Rabbku,<br />
Aku akan mengenalkanmu kepada Junjunganku,<br />
Karena perantara DIA kita bisa bertemu,<br />
Dan, hanya karena ridho-NYA kita bisa bersatu,<br />
<br />
Untuk engkau sang pendamping hidupku,<br />
Engkau perhiasan dunia yg paling berharga bagiku,<br />
Engkau tulang rusuk bagian dari tubuhku,<br />
Dan, engkau pelengkap dari sunnah Rasulku.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
by : Eko Junaidi Salam</div>
Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/11779408351539420932noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-422824574370151640.post-47803295136957315992014-03-12T04:42:00.000-07:002014-05-19T11:31:02.426-07:00Informasi CPNS Kejaksaan Angkatan 2013<iframe frameborder="0" height="500" scrolling="no" src="https://skydrive.live.com/embed?cid=ED2A10959FEF51A5&resid=ED2A10959FEF51A5%21375&authkey=AFuzaLXNCG0SIk0&em=2" width="750"></iframe>
<br />
Bagi yang ga bisa lihat embednya bisa gunakan link ini : <a href="http://sdrv.ms/1hWR0nj" target="_blank">Lihat Data Calon Peserta DIKLAT CPNS KEJATI</a><br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
</div>
<div style="text-align: center;">
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
</div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh01cwxbEl4gOmv4YMvNcTeQBe9eBiVa4Z707GjALV5k7Lujgu6nHdzejIEAaqRe10qV812WX5IkWJpXidaKI2REjozCLQQfMfDBtUL11YaBd3fmQvR9prCS_iSfFLZl-jzMovFWulq2C4/s1600/Penetapan+NIK+BKN.png" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh01cwxbEl4gOmv4YMvNcTeQBe9eBiVa4Z707GjALV5k7Lujgu6nHdzejIEAaqRe10qV812WX5IkWJpXidaKI2REjozCLQQfMfDBtUL11YaBd3fmQvR9prCS_iSfFLZl-jzMovFWulq2C4/s1600/Penetapan+NIK+BKN.png" height="256" width="640" /></a></div>
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
</div>
Ilustrasi Grafik : Eko Js<br />
Sumber : Dit. Pengadaan PNS BKN<br />
<b>Laporan penetapan NIP Instansi Pemerintah dari Pelamar Umum (05/05/2014)</b>
<br />
<div style="text-align: center;">
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
</div>
<div style="text-align: justify;">
Data dari hasil Absensi Temen-temen CPNS Kejaksaan RI 2013 per Tanggal 20 Mei 2014<br />
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
</div>
<div style="text-align: center;">
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhrkvjOgrPQN4_YhdYbYpiLmsO4_IWlUk0Ph2OZ7Mto7U17VYDn0ki4ZkqfNR4OnxaC8GRC32zcxsdc6b9e4MIYy2K_cSzxwmzoZOFanxqiOR9lsgRipkbIAviGuDdJEeiSuU-nikFdWWk/s1600/Data+CPNS.png" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhrkvjOgrPQN4_YhdYbYpiLmsO4_IWlUk0Ph2OZ7Mto7U17VYDn0ki4ZkqfNR4OnxaC8GRC32zcxsdc6b9e4MIYy2K_cSzxwmzoZOFanxqiOR9lsgRipkbIAviGuDdJEeiSuU-nikFdWWk/s1600/Data+CPNS.png" height="552" width="640" /></a></div>
<br /></div>
</div>
</div>
Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/11779408351539420932noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-422824574370151640.post-77055411792947479422014-02-12T03:30:00.001-08:002014-04-18T23:51:37.996-07:00Antara Rezeki, Jodoh dan Ajal<div class="content text clearfix" style="text-align: justify;">
<div style="text-align: center;">
<img alt="" src="http://www.eramuslim.com/fckfiles/image/tahukah-anda/heart.jpg" /></div>
Banyak mungkin diantara kita yang masih berpendapat bahwa Rezeki,
Ajal, serta jodoh telah ditetapkan oleh Allah semenjak kita masih di
dalam kandungan. Pemikiran seperti ini mungkin telah mendarah daging di
dalam diri kita.<br />
Apalagi kiranya sejak kecil mungkin orang tua, guru, dan lingkungan
masyarakat dimana tempat kita hidup pun kalimat ini sampai sekarang
masih sangat <i>familiar</i> diulang-ulang.<br />
Untuk membahas ini, maka mari kita coba untuk urai masalah ini
sehingga kita bisa menyimpulkan tentang hakikat dari ketiga kata
tersebut, yakni seputar Rezeki, Ajal, dan Jodoh.<br />
<br />
<a name='more'></a><br />
<br />
<b>1. REZEKI</b><br />
Ar-Rizqu (rezeki) secara bahasa berasal dari akar kata
razaqa–yarzuqu–razq[an] wa rizq[an]. Razq[an] adalah mashdar yang
hakiki, sedangkan rizq[an] adalah ism yang diposisikan sebagai mashdar.
Kata rizq[an] maknanya adalah marzûq[an] (apa yang direzekikan);
mengunakan redaksi fi’l[an] dalam makna maf’ûl (obyek) seperti dzibh[an]
yang bermakna madzbûh (sembelihan).<br />
Secara bahasa razaqa artinya a’thâ (memberi) dan ar-rizqu artinya al-‘atha’ (pemberian).<br />
1. Menurut ar-Razi dan al-Baydhawi, secara bahasa ar-rizqu juga
berarti al-hazhzhu (bagian/porsi), yaitu nasib (bagian) seseorang yang
dikhususkan untuknya tanpa orang lain.Karena itu, Abu as-Saud
mengartikan ar-rizqu dengan al-hazhzhu al-mu’thâ (bagian/porsi yang
diberikan).<br />
2 Menurut Ibn Abdis Salam dalam tafsirnya, asal dari ar-rizqu adalah
al-hazhzhu (bagian/porsi). Karena itu, apa saja yang dijadikan sebagai
bagian/porsi (seseorang) dari pemberian Allah adalah rizq[an].<br />
Selain itu, ar-rizqu juga diartikan apa saja yang bisa dimanfaatkan.
Dari semuanya itu, ar-rizqu bisa diartikan sebagai: bagian/porsi dari
pemberian Allah kepada seorang hamba berupa apa saja yang bisa
dimanfaatkan sebagai bagian/porsi yang dikhususkan untuknya.<br />
Ayat-ayat tentang rezeki lebih banyak menunjuk pada harta baik berupa
barang maupun jasa yang bisa dimanfaatkan untuk memenuhi aneka
kebutuhan manusia. Konteks ayat-ayat bahwa Allah meluaskan dan
menyempitkan rezeki juga lebih menunjuk pada konotasi harta.<br />
Itu pula yang diindikasikan oleh ayat-ayat yang mengaitkan rezeki
dengan konsumsi dan infak (pembelanjaan), karena konsumsi dan infak
hanya terkait dengan harta.<br />
Rezeki berbeda dengan kepemilikan. Kepemilikan adalah penguasaan
sesuatu dengan tatacara yang diperbolehkan syariah untuk menguasai
harta. Jadi, rezeki itu mencakup rezeki yang halal maupun yang haram.<br />
Inilah yang menjadi pendapat Ahlus Sunnah sebagaimana yang ditegaskan
oleh Imam al-Qurthubi. Semuanya dikatakan sebagai rezeki. Harta yang
diambil penjudi dari lawannya dalam perjudian adalah rezeki.<br />
Sebab, rezeki yang halal ataupun haram itu adalah harta yang
diberikan oleh Allah ketika seseorang berbuat untuk melangsungkan
kondisi yang di dalamnya bisa diperoleh rezeki.<br />
3.Rezeki bukan hanya yang secara riil dimanfaatkan (dinikmati) oleh
seseorang. Ayat-ayat al-Quran menunjukkan bahwa rezeki manusia adalah
apa saja yang ia kuasai baik yang ia manfaatkan maupun tidak (Lihat QS
al-Baqarah [2]: 57, 60; an-Nisa’ [4]: 5; ar-Ra’d [13]: 26; al-Hajj [22]:
34).<br />
<br />
Ayat-ayat itu jelas memutlakkan rezeki untuk menyebut semua yang
dikuasai baik dimanfaatkan (secara riil) maupun tidak. Tidak bisa
dikhususkan pada apa yang dimanfaatkan (secara riil) saja tanpa ada ayat
yang mengkhususkannya, karena ayat-ayat tersebut bersifat umum dan
penunjukannya juga umum.<br />
Jika orang mencuri, menilap atau merampas harta orang lain, tidak
dikatakan ia mengambil rezeki orang itu. Namun, ia mengambil rezkinya
dari orang itu. Tidak ada seorang pun yang mengambil rezeki orang lain,
melainkan seseorang mengambil rezekinya dari pihak lain.<br />
<br />
<b>Rezeki dan Usaha</b><br />
Banyak orang menduga, merekalah yang mendatangkan rezeki mereka
sendiri. Mereka menganggap kondisi-kondisi mereka meraih harta —barang
atau jasa—sebagai sebab datangnya rezeki; meskipun mereka menyatakan,
bahwa Allahlah Yang memberikan rezeki. Profesi atau usaha yang
dicurahkan mereka anggap sebagai sebab datangnya rezeki.<br />
Fakta yang ada sebenarnya cukup jelas menunjukkan kesalahan anggapan
itu. Banyak orang yang telah berusaha dengan segenap tenaga dan
pikirannya, tetapi rezeki tidak datang, bahkan tidak jarang justru
merugi.<br />
Sebaliknya, sangat banyak fakta bahwa rezeki datang kepada seseorang
tanpa dia melakukan usaha apapun. Ini menunjukkan bahwa usaha bukan
sebab bagi datangnya rezeki. Rezeki tidak berada di tangan manusia.
Allahlah yang menentukan rezeki itu datang kepada manusia dan Dia
memberinya kepada manusia menurut kehendak-Nya.<br />
Banyak ayat al-Quran menegaskan secara pasti bahwa rezeki semata ada
di tangan Allah dan Allahlah yang memberi rezeki (QS. al-Baqarah [2]:
172, 212, 254; Ali Imran [3]: 27, 37; al-An’am [6]: 142; al-‘Ankabut
[29]: 60; ar-Rum [30]: 40; dsb). Dia meluaskan dan menyempitkan rezeki
seseorang sesuai dengan kehendakNya. (QS. ar-Ra’d [13]: 26; al-Isra’
[17]: 30; al-Qashshash [28]: 82; al-‘Ankabut [29]: 62; ar-Rum [30]: 37;
Saba’ [34]: 36; az-Zumar [39]: 52; asy-Syura [42]: 12).<br />
Sesuai kehendak-Nya, Dia memberi rezeki kepada seseorang dari arah
yang tidak disangka-sangka. Karena itu, Allah SWT berfirman (artinya):
Mintalah rezeki itu di sisi Allah (QS. al-‘Ankabut [29]: 17). Jadi,
rezeki semata di tangan Allah dan hanya Allahlah yang memberi rezeki.
Ini adalah keyakinan yang harus diimani dan mengingkarinya berarti
kufur.<br />
Adapun dari sisi amal, Allah SWT mewajibkan hamba-Nya untuk berusaha
dan berikhtiar melangsungkan kondisi-kondisi yang di dalamnya rezeki
bisa datang. Namun, pada saat yang sama, ia harus paham bahwa usaha,
ikhtiar dan kondisi itu bukan sebab bagi datangnya rezeki. Allah tidak
menanyakan tentang datang dan tidaknya rezeki, tetapi Allah akan
menanyakan usaha dan amal hamba untuk mencari rezeki. Karenanya, Allah
menjelaskan mana yang halal dan yang tidak.<br />
Rezeki setiap hamba telah dijamin oleh Allah. Allah pun telah
menetapkan kadar dan takaran bagian atau porsi rezeki tiap hamba (Lihat
QS. Hud [11]: 6)<br />
Imam Muslim meriwayatkan dari Ibn Mas’ud bahwa pada usia kandungan
120 hari, Allah mengutus malaikat untuk menuliskan beberapa ketetapan
atas janin itu, termasuk ketetapan rezeki dan ajalnya. Para ulama
menjelaskan, yaitu ketetapan sedikit dan banyaknya rezeki. Sedikit dan
banyaknya rezeki atau kaya dan miskinnya seorang hamba tidak akan
dihisab oleh Allah karena itu semata adalah ketetapan Allah.<br />
Allah SWT meluaskan dan menyempitkan rezeki seorang hamba sesuai
kehendak-Nya. Itu adalah ujian bagi hamba (QS. al-Fajr [89]: 15-16).
Kaya dan miskin tidak bersifat baik atau buruk dengan sendirinya; juga
tidak menentukan mulia dan hinanya seseorang. Namun, kaya dan miskin itu
menjadi baik atau buruk, memuliakan atau menghinakan, ditentukan oleh
penyikapan terhadapnya.<br />
Rezeki seorang hamba telah dijamin oleh Allah. Porsi dan takarannya
juga telah ditetapkan. Jika hamba itu memintanya dengan jalan yang halal
ataupun dengan jalan yang haram, Allah berikan. Namun, Allah akan
menanyai tatacara perolehan dan pembelanjaan harta itu.<br />
<div class="ArabCenter" style="text-align: right;">
اَ تَزُولُ قَدَمَا عَبْدٍ يَوْمَ الْقِيَامَةِ
حَتَّى يُسْأَلَ عَنْ عُمْرِهِ فِيمَا أَفْنَاهُ وَعَنْ عِلْمِهِ فِيمَا
فَعَلَ وَعَنْ مَالِهِ مِنْ أَيْنَ اكْتَسَبَهُ وَفِيمَا أَنْفَقَهُ وَعَنْ
جِسْمِهِ فِيمَا أَبْلاَهُ</div>
<i>Kedua kaki seorang hamba tidak akan bergeser pada Hari Kiamat
hingga ia ditanya:Umurnya dia habiskan untuk apa; ilmunya diamalkan
untuk apa; hartanya dari mana ia peroleh dan dibelanjakan untuk apa dan
tubuhnya digunakan untuk apa.</i> (HR at-Tirmidzi).<br />
<br />
Seret atau tertundanya rezeki hendaknya tidak membuat seseorang
tergesa-gesa lalu memintanya kepada Allah dan mencarinya dengan jalan
yang haram. Rasul saw. berpesan:<br />
<div class="ArabCenter" style="text-align: right;">
إِنَّ رُوْحَ الْقُدْسِ نَفَثَ فِيْ رَوْعِيْ: إِنَّ
نَفْسًا لاَ تَمُوْتُ حَتَّى تَسْتَكْمِلَ رِزْقُهَا فَاتَّقُوْا اللهَ
وَأَجْمِلُوْا فِيْ الطَّلَبِ وَلاَ يَحْمِلَنَّكُمْ اِسْتِبْطَاءُ
الرِّزْقِ أَنْ تَطْلُبُوْهُ بِمَعَاصِيْ اللهِ فَإِنَّ اللهَ لاَ يُدْرَكُ
مَا عِنْدَهُ إِلاَّ بِطَاعَتِهِ</div>
<i>Malaikat Jibril membisikkan di dalam hatiku, bahwa suatu jiwa
tidak akan mati hingga telah sempurna rezekinya. Karena itu, bertakwalah
kepada Allah dan carilah (rezeki) dengan cara yang baik —halal,
proporsional dan tidak tersibukkan dengannya— dan hendaklah tertundanya
(lambatnya datang) rezeki tidak mendorong kalian untuk mencarinya dengan
kemaksiatan kepada Allah, karena sesungguhnya keridhaan di sisi Allah
tidak akan bisa diraih kecuali dengan ketaatan kepada-Nya</i> (HR Abu Nu’aim, al-Baihaqi dan al-Bazar dari Ibn Mas’ud).<br />
<br />
Keimanan tentang rezeki itu menjadi salah satu kunci seorang tidak
akan tersibukkan dengan dunia, tidak menjadi pemburu harta, bisa
bersikap zuhud, giat beramal, berdakwah amar makruf nahi mungkar dan
ketaatan pada umumnya. Imam Hasan al-Bashri pernah ditanya tentang
rahasia zuhudnya. Beliau menjawab, “Aku tahu rezekiku tidak akan bisa
diambil orang lain.Karena itu, hatikupun jadi tenteram. Aku tahu amalku
tidak akan bisa dilakukan oleh selainku. Karena itu, aku pun sibuk
beramal. Aku tahu Allah selalu mengawasiku. Karena itu, aku malu jika
Dia melihatku di atas kemaksiatan. Aku pun tahu kematian menungguku.
Karena itu, aku mempersiapkan bekal untuk berjumpa dengan-Nya.”<br />
<br />
<b>2. JODOH</b><br />
Lafadz “jodoh” adalah kata yang dipakai dalam bahasa Indonesia untuk
menunjuk makna tertentu. Lafadz ini berbeda dengan lafadz suami, istri,
pasangan hidup atau yang semisal dengannya. Lafadz jodoh menurut kamus
bahasa Indonesia adalah “pasangan yang cocok” baik bagi laki-laki maupun
perempuan.<br />
Oleh karena itu lafadz jodoh memiliki makna yang lebih spesifik dari
lafadz suami, istri, atau pasangan hidup, sebab di sana terdapat
penjelasan sifat lebih khusus dari sekedar pasangan hidup. Dalam bahasa
Arab, kata yang bermakna “jodoh” seperti yang terdapat dalam bahasa
Indonesia tidak ditemukan.<br />
Para Fuqaha’ ketika membahas hukum pernikahan hanya menyebut istilah (
زَوْجٌ ) atau( بَعْلٌ ) untuk suami, dan ( زَوْجَةٌ ) atau ( امْرَأَةٌ )
untuk istri, yakni istilah-istilah yang berkonotasi “netral” tanpa ada
penekanan sifat tertentu sebagaimana kata suami, istri, atau pasangan
hidup dalam bahasa Indonesia.<br />
Adapun makna jodoh yang menjadi topik diskusi di sini adalah “orang
atau individu tertentu yang akan menjadi pasangan hidup kita”, dengan
titik diskusi: Apakah Allah telah menentukan dalam Lauhul Mahfudz,
sebelum manusia dilahirkan bahwa ia akan dipasangkan dengan individu
tertentu ataukah tidak? Artinya apakah Allah sudah mentakdirkan dalam
Azal bahwa A akan dipasangkan dengan B, C dipasangkan dengan D, ataukah
tidak?<br />
Untuk menjawab pertanyaan ini, tentu harus dilakukan studi yang
mendalam terhadap nash-nash yang terkait dengan topik tersebut
berdasarkan Al-Qur’an dan as-Sunnah atau dalil yang ditunjuk keduanya
seraya mengesampingkan semua dasar yang tidak terkait dengan nash
Al-Qur’an dan As-Sunnah baik ia berupa adat, tradisi, pameo, peribahasa,
dsb.<br />
Hanya saja, pembahasan tentang jodoh termasuk perkara Qadha’ atau
bukan tidak boleh dicampur adukkan dengan pembahasan keimanan bahwa
Allah adalah ( اْلمُدَبِّرُ ) (Maha Pengatur). Sebab, pembahasan “jodoh
termasuk perkara Qadha’ atau bukan” adalah satu hal, sementara
pembahasan tentang keimanan bahwa Allah bersifat ( اْلمُدَبِّرُ ) adalah
hal yang lain.<br />
Masing-masing adalah topik tersendiri yang harus dibahas berdasarkan
nash-nash yang terkait dengan topik itu. Mencampur adukkan dua topik
pembahasan ini adalah langkah keliru karena bertentangan dengan fakta
pembahasan, sebagaimana bisa berakibat kekacauan terhadap pemahaman.
Dengan demikian dua macam pembahasan itu harus dipisahkan.<br />
Tinjauan sekilas terhadap persoalan jodoh menunjukkan bahwa persoalan
ini adalah termasuk masalah aqidah, sebab kepercayaan bahwa Allah
mentakdirkan A berpasangan dengan B, C berpasangan dengan D, atau Allah
tidak mentakdirkan itu adalah jenis keyakinan, bukan amal.<br />
Efek pembahasan yang paling akhir adalah membentuk keyakinan tertentu
seputar persoalan tersebut, bukan membahas apa yang harus dikerjakan
oleh seorang mukallaf. Dengan demikian masalah jodoh adalah masalah
aqidah, bukan syariat dan dalam masalah ini pambahasan tersebut tidak
ada bedanya dengan pembahasan tentang rezeki, ajal, Dajjal, siksa kubur,
dsb.<br />
Dalam persoalan aqidah, seorang Muslim harus mendasarkan semua
kepercayaannya atas dalil yang shohih. Tidak diperkenankan seorang
Muslim memiliki keyakinan tanpa ada dalil., yakni sekedar menduga-duga
atau mengikuti umumnya kata orang.<br />
Dalil itupun harus bersifat ( قَطْعِيٌّ ) (pasti), tidak boleh
bersifat ( ظَنِّيٌّ ) (dugaan). Meskipun ada Qorinah (indikasi) yang
menunjukkan pada keyakinan tertentu, selama dalil itu bersifat (
ظَنِّيٌّ ) tidak boleh seorang Muslim mengambilnya sebagai aqidah. Allah
telah mencela keras orang-orang kafir yang memiliki keyakinan bahwa
para Malaikat itu berjenis kelamin wanita:<br />
<i>“Sesungguhnya orang-orang yang tiada beriman kepada kehidupan
akhirat, mereka benar-benar menamakan Malaikat itu dengan nama
perempuan. Dan mereka tidak mempunyai sesuatu pengetahuanpun tentang
itu. Mereka tidak lain hanyalah mengikuti persangkaan sedang persangkaan
itu tiada berfaedah sedikitpun terhadap kebenaran.”</i>
(An-Najm;27-2). Artinya orang-orang kafir itu punya keyakinan bahwa
Malaikat berjenis kelamin wanita tetapi mereka tidak memiliki bukti
(dalil) atau argumentasi untuk menguatkan keyakinannya.<br />
Keyakinan mereka hanya didasarkan pada dugaan ( ظَنٌّ ), padahal dzon
itu sama sekali tidak ada nilainya untuk membuktikan ( الْحَقُّ )<br />
Dari sini bisa difahami, bahwa langkah yang harus dilakukan untuk
menjawab persoalan jodoh adalah mencari dalil yang menunjukkan bahwa
Allah telah menetapkan pasangan hidup manusia sebelum mereka diciptakan.
Dalil itupun harus bersifat ( قَطْعِيٌّ ) baik ( قَطْعِيُّ الثُّبُوْتِ )
(pasti sumbernya) maupun ( قَطْعِيُّ الدَّلاَلَةِ ) (pasti penunjukan
maknanya).<br />
Setelah dilakukan kajian terhadap persoalan ini, nyatalah bahwa tidak
ada nash baik dalam al-Qur’an mapun as-Sunnah, juga Ijma’ sahabat dan
Qiyas yang menunjukkan bahwa Allah menetapkan calon pasangan seseorang.
Bahkan nash-nash yang ada menunjukkan bahwa persoalan ini adalah masalah
mu’amalah biasa yang berada dalam area yang dikuasai manusia.<br />
Artinya persoalan menentukan pasangan hidup adalah hal yang bersifat
pilihan, yang manusia bertanggung jawab di dalamnya dan dihisab atasnya.
Dalil yang menunjukkan bahwa menentukan pasangan hidup adalah pilihan
manusia adalah:<i> Maka kawinilah wanita-wanita (lain) yang kamu senangi : dua, tiga atau empat.</i> (An-Nisa;4).<br />
Lafadz ( فَانْكِحُوْا مَا طَابَ لَكُمْ ) begitu jelas menunjukkan
bahwa setiap Muslim dipersilahkan memilih calon istrinya. Alasannya,
ketika Allah memubahkan untuk menikahi wanita-wanita yang ( طَابَ )
(manis, enak, lezat, menyenangkan) bagi mereka, dan tidak mencela lelaki
yang tidak mau menikahi wanita karena merasa kurang mantap, baik karena
fisik maupun sifatnya, ini semua menunjukkan bahwa persoalan ini adalah
persoalan pilihan ( اخْتِيَارِيٌّ ) bukan Qadha’.<br />
Dalil lain yang mendukung adalah kenyataan bahwa syara’ memberikan
hak menentukan calon suami sebagai hak penuh kaum wanita, yang tidak
boleh ada intervensi dari siapapun meski itu ayah, ibu, paman, musyrif,
atau khalifah sekalipun.<br />
<div class="ArabCenter" style="text-align: right;">
عن بن بريدة عن أبيه قال جاءت فتاة إلى النبي صلى
الله عليه وسلم فقالت ثم إن أبي زوجني بن أخيه ليرفع بي خسيسته قال فجعل
الأمر إليها فقالت قد أجزت ما صنع أبي ولكن أردت أن تعلم النساء أن ليس إلى
الآباء من الأمر شيء. (رواه ابن ماجه)</div>
<i>Dari Ibnu Buraidah dari ayahnya dia berkata: Seorang gadis datang
kepada Nabi Saw. Kemudian ia berkata: Sesungguhnya ayahku menikahkan
aku dengan putra saudaranya untuk mengangkat derajatnya melalui aku.
Maka Nabipun menyerahkan keputusan itu pada gadis tersebut. Maka gadis
itu berkata: Aku telah mengizinkan apa yang dilakukan ayahku, akan
tetapi aku hanya ingin agar para wanita tahu bahwa para ayah tidak punya
hak dalam urusan ini. </i>(HR. Ibnu Majah dan An-Nasa’i).<br />
<br />
Dalam hadis di atas, Nabi memberi kebebasan penuh pada gadis tersebut
untuk memutuskan apakah melanjutkan pernikahannya ataukah
membatalkannya. Ini menunjukkan bahwa menentukan calon suami adalah hak
penuh bagi wanita dan merupakan pilihan dia semata-mata.<br />
Dalil lain yang mendukung adalah adanya syari’at talak. Talak adalah
pembubaran akad nikah. Syari’at talak memungkinkan seseorang yang
menjadi pasangan hidup orang lain untuk berpisah pada satu waktu
tertentu dengan sebab-sebab tertentu. Karena itu mustahil dikatakan
bahwa seseorang sudah dipasangkan dengan orang tertentu jika ternyata
syara’ memberikan suatu mekanisme untuk membubarkan akad nikah.<br />
Lebih dari itu studi terhadap akad-akad yang diatur dalam syari’at
Islam menunjukkan bahwa semua akad yang disana terdapat Ijab dan Qabul
adalah mu’amalah yang berada dalam area yang dikuasai manusia. Dengan
demikian jual-beli, Ijarah, Wakalah, Syirkah, dan semisalnya adalah
termasuk perkara mu’amalah yang berada dalam area yang dikuasai manusia.
Manusia akan dimintai pertanggung jawaban dalam aktivitas itu. Jika ia
melakukan jual-beli, Ijarah, Wakalah, dan Syirkah, dengan cara yang
syar’i maka ia bebas dari hukuman, tetapi jika ia melakukannya dengan
cara batil maka ia akan dijatuhi hukuman. Demikian pula masalah
menentukan pasangan hidup. Jika seorang wanita Muslimah memutuskan
menikah dengan orang kafir maka ia akan dihukum, sebaliknya jika ia
menikah dengan lelaki yang dihalalkan syara’ maka ia bebas dari hukuman.<br />
Adapun ayat yang berbunyi:<i> </i><br />
<i>Dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah dia menciptakan untukmu isteri-isteri dari jenismu sendiri.</i> (QS. Ar-Rum [30] : 21)<br />
<i>Dan Kami menciptakan kalian berpasang-pasangan.</i>(QS. An-Naba’ [78] : 8)<br />
Juga termasuk ayat-ayat yang semisal dengannya, maka ayat ini sama
sekali tidak terkait dengan masalah jodoh, dan tidak ada Qorinah apapun
yang menunjukkan bahwa Allah menetapkan A menikah dengan B, C menikah
dengan D, baik secara ( صَرَاحَةٌ ) (jelas) maupun ( دَلاَلَةٌ )
(penunjukan makna). Tidak hanya itu, secara Manthuq dan Mahfum ayat ini
tidak bisa difahami sebagai ayat jodoh, sebab Sighot (redaksional) ayat
serta ( مَوْضُوْعٌ ) (topik pembahasan) memang tidak menunjuk ke arah
sana. Maksud dari diciptakannya manusia berpasang-pasangan tidak lain
adalah bahwa manusia terdiri dari jenis laki-laki dan perempuan yang
dengannya Allah memperkembangbiakkan spesies manusia di muka bumi, bukan
ditetapkannya bahwa A akan menikah dengan B atau C akan menikah dengan
D.<br />
Adapun ayat yang berbunyi Khobitsat adalah untuk Khobitsun, dan
Khobitsun adalah buat Khobitsat (pula), dan Thoyyibat adalah untuk
Thoyyibun dan Thoyyibun adalah untuk Thoyyibat (pula). Mereka (yang
dituduh) itu bersih dari apa yang dituduhkan oleh mereka (yang menuduh
itu). bagi mereka ampunan dan rezki yang mulia (surga) (An-Nur; 26)<br />
maka ayat ini juga bukan ayat jodoh. Sebab As-babun Nuzul dari ayat ini
adalah terkait dengan (حَدِيْثُ اْلإِفْكِ ) yakni peristiwa tuduhan atas
Aisyah yang diisukan berbuat serong dengan seorang sahabat yang bernama
Shofwan bin Mu’ath-thol. Karena itulah para mufassirin ketika
menafsirkan ayat ini, mereka menukil penafsiran Ibnu Abbas yang
mengatakan bahwa yang dimaksud ( الْخَبِيْثَات ) dalam ayat ini adalah
ucapan-ucapan yang buruk. Artinya ucapan-ucapan yang buruk (diantaranya
adalah memfitnah wanita baik-baik berbuat zina) hanya akan muncul dari
orang-orang yang buruk, yakni orang-orang munafik atau orang-orang yang
hatinya ada penyakit. Bukannya orang shalih pasti akan menikah dengan
wanita shalih dan lelaki shalih akan menikah dengan wanita shalihah.
Karena itu wajar jika diceritakan dalam al-Qur’an bahwa Nabi Luth a.s
beristri wanita yang tidak shalihah sebagaimana istri Fir’aun yang
shalihah bersuami Fir’aun yang kafir. Hal ini dikarenakan urusan
pernikahan adalah mu’amalah biasa bukan sesuatu yang telah ditetapkan
sebagai mana rizki dan ajal. Jadi ayat ini tidak sah digunakan sebagai
dalil bahwa persoalan jodoh adalah sesuatu yang ditakdirkan, atau Allah
telah menentukan “kaidah umum” dalam pengaturan jodoh seseorang.<br />
Dari sini bisa difahami, bahwa jodoh bukanlah perkara yang sudah
ditetapkan di Lauhul Mahfudz, tetapi ia adalah mu’amalah biasa
sebagaimana mu’amalah yang lain, yang berada di area yang dikuasai
manusia dan manusia dihisab atasnya.<br />
Namun pemahaman bahwa jodoh adalah sesuatu yang berada dalam area
yang dikuasai manusia bukan berarti pengingkaran bahwa Allah adalah (
اْلمُدَبِّرُ ) yang bersifat Maha Mengatur dan ( الْحَاكِمُ ) yang Maha
Memutuskan. Setiap Mukmin ketika melaksanakan suatu aktivitas dalam area
yang dikuasainya kemudian ternyata apa yang terjadi di luar harapannya
dan di luar dugaannya, maka ia harus ridlo terhadap hal itu dan
mengimani bahwa Allah adalah Dzat yang Maha Mengatur.<br />
Sebagai contoh: Seorang Muslim hendak naik haji dan sudah menyiapkan
semua biaya dan bekal kemudian secara tiba-tiba Allah memberinya sakit.
Pada kondisi ini, harus difahami bahwa melaksanakan ibadah haji adalah
wilayah yang dikuasai manusia, tetapi pemahaman ini harus disertai
keyakinan bahwa Allah bersifat ( اْلمُدَبِّرُ ). Dengan demikian ia
menjadi ridlo terhadap segala apa yang menimpanya, karena semua itu
berada diluar kuat kuasanya.<br />
Demikian pula dalam persoalan pasangan hidup. Memilih siapapun yang
akan menjadi pasangan hidup semuanya adalah perkara (اخْتِيَارِيٌّ),
akan tetapi terkait dengan kesepakatan, ini adalah masalah lain. Seorang
dalam memutuskan sesuatu boleh jadi Allah mencondongkan pada suatu
keputusan tertentu, boleh jadi membiarkannya. Sebab Allah adalah Dzat
yang kuasa membolak-balikkan hati manusia. Namun ketika Allah
mencondongkan pada suatu keputusan, bukan berarti Allah memasangkan X
dengan Y atau P dengan Q sejak zaman Azali, alasannya orang masih punya
pilihan mutlak untuk memutuskan hatta terhadap sesuatu yang berlawanan
sama sekali dengan kehendaknya. Karena itu keimanan yang harus dimiliki
adalah keimanan bahwa Allah bersifat ( اْلمُدَبِّرُ ) secara mutlak,
baik pada area yang dikuasai manusia maupun yang tidak dikuasai manusia,
bukan keimanan bahwa Allah telah menetapkan dalam Lauhul Mahfudz bahwa A
dipasangkan dengan B atau C dipasangkan dengan D.<br />
Atas dasar ini semua pemahaman yang belum sesuai dengan nash-nash
syara’ sesegera mungkin harus dikoreksi. Tidak boleh menjadikan alasan
kemaslahatan misalnya: “cara ini cukup efektif untuk menghentikan orang
dari pacaran” untuk mengadopsi pemahaman yang keliru tentang jodoh.
Alasannya hal ini adalah persoalan hukum syara’ bukan persoalan uslub
dakwah yang masih mungkin dipilih uslub yang paling tepat.<br />
<br />
<b>3. AJAL/KEMATIAN</b><br />
Secara bahasa kata ajal berasal dari kata: ajila–ya‘jalu–ajal[an].
Menurut al-Khalil al-Farahidi dalam Kitâb al-‘Ayn dan ash-Shahib ibn
‘Abad di dalam Al-Muhîth fî al-Lughah, dikatakan ajila asy-syay‘u
ya‘jalu wahuwa âjilun artinya naqîdu al-‘âjil (lawan dari segera).
Dengan demikian, al-ajal (bentuk pluralnya al-âjalu) secara bahasa
artinya terlambat atau tertunda.<br />
Selain itu, secara bahasa, kata ajal juga memiliki beberapa makna sebagai berikut:<br />
<ul>
<li>Ghâyah al-waqti fî al-mawti wa mahalu ad-dayn wa nahwuhu (akhir
waktu pada kematian dan jatuh tempo utang dan semacamnya) (Al-Azhari,
Tahdzîb al-Lughah).</li>
<li>Muddah asy-syay‘i (jangka waktu sesuatu) (Ibn Manzhur, Lisân al-‘Arab; al-Jauhari, Ash-Shihah fî al-Lughah).</li>
<li>Muddatuhu wa waqtuhu al-ladzî yahillu fîhi (jangka waktunya dan waktu saat sesuatu itu berlalu) (Al-Fayumi, Mishbâh al-Munîr).</li>
<li>Jangka waktu yang ditetapkan untuk sesuatu atau perbuatan (Rawas Qal’ahji, Mu’jam Lughah al-Fuqahâ’).</li>
<li>Waktu yang ditetapkan untuk habisnya sesuatu (Abu Hilal al-‘Askari, al-Furûq al-Lughawiyah).</li>
</ul>
Dari sini ajal al-insân (ajal manusia) adalah akhir kehidupan
seseorang atau habisnya umur seseorang. Artinya, saat ajal seseorang itu
tiba, saat itu pulalah kematian datang menjemputnya.<br />
Di dalam al-Quran kata ajal dan bentukannya disebutkan sekitar 55
kali. Di antaranya dalam arti jangka waktu (misal: QS al-Baqarah [2]:
231, 232, 234, 235; al-A’raf [7]: 135); umur (misal; QS al-A’raf [7]:
34; Yunus [10]: 11, 49); akhir umur/akhir kehidupan (misal: QS an-Nahl
[16]: 61; Fathir [35]: 45).<br />
Sebab Kematian: Berakhirnya Ajal<br />
Ayat-ayat al-Quran yang qath’i tsubut dan qath’i dilalah menyatakan
secara pasti bahwa Allah SWT sajalah Zat Yang menghidupkan dan
mematikan. Allah SWT berfirman:<br />
<div class="ArabCenter" style="text-align: right;">
وَاللَّهُ يُحْيِي وَيُمِيتُ</div>
Allah menghidupkan dan mematikan (QS. Ali Imran [3]: 156).<br />
Al-Quran juga menegaskan hal ini pada banyak ayat lainnya (lihat QS.
al-Baqarah [2]: 73, at-Tawbah [9]: 116, Yunus [10]: 56, al-Hajj [22]: 6,
al-Mu’minun [23]: 80, al-Hadid [57]: 2).<br />
Allah SWT telah menetapkan ajal bagi tiap-tiap umat maupun individu.
Kematian, yaitu datangnya ajal, telah ditentukan waktunya sebagai suatu
ketetapan dari Allah yang tidak bisa dimajukan maupun dimundurkan. Allah
SWT berfirman:<br />
<div class="ArabCenter" style="text-align: right;">
وَمَا كَانَ لِنَفْسٍ أَنْ تَمُوتَ إِلا بِإِذْنِ اللَّهِ كِتَابًا مُؤَجَّلا</div>
Sesuatu yang bernyawa tidak akan mati melainkan dengan izin Allah
sebagai ketetapan yang telah ditentukan waktunya. (QS. Ali Imran [3]:
145).<br />
<div class="ArabCenter" style="text-align: right;">
مَا تَسْبِقُ مِنْ أُمَّةٍ أَجَلَهَا وَمَا يَسْتَأْخِرُونَ</div>
Tidak ada suatu umat pun yang dapat mendahului ajalnya dan tidak pula
dapat memundurkannya (QS. al-Hijr [15]: 5; al-Mu’minun [23]: 43)<br />
Pernyataan senada antara lain terdapat dalam QS. Yunus [10]: 49;
an-Nahl [16]: 61 dan QS al-Munafiqun [63]: 11. Jadi, habisnya ajal atau
datangnya kematian adalah sesuatu yang pasti (QS al-‘Ankabut [29]: 5).
Karena kematian adalah pasti datangnya maka manusia tidak akan bisa lari
menghindar darinya. Allah SWT menegaskan:<br />
<div class="ArabCenter" style="text-align: right;">
قُلْ إِنَّ الْمَوْتَ الَّذِي تَفِرُّونَ مِنْهُ فَإِنَّهُ مُلاقِيكُمْ</div>
Katakanlah, “Sesungguhnya kematian yang kalian lari darinya tetp akan menemui kalian.” (QS. al-Jumu’ah [62]: 8).<br />
Allah SWT juga menegaskan:<br />
<div class="ArabCenter" style="text-align: right;">
أَيْنَمَا تَكُونُوا يُدْرِكُكُمُ الْمَوْتُ وَلَوْ كُنْتُمْ فِي بُرُوجٍ مُشَيَّدَةٍ</div>
Di mana saja kalian berada, kematian akan menjumpai kalian kendati
kalian berada dalam benteng yang tinggi lagi kokoh. (QS. an-Nisa’ [4]:
78).<br />
Ayat ini menegaskan, jika orang berupaya menghindar dari
kematian—dengan jalan membentengi diri dari apa saja yang dia sangka
menjadi sebab datangnya kematian seakan dia berlindung dalam benteng
yang tinggi lagi sangat kokoh sekalipun—maka hal itu tidak akan bisa
menghindarkannya dari kematian. Sebab, semua yang disangka sebagai sebab
maut itu baik berupa sakit, perang, dsb, sejatinya bukanlah sebab maut.
Semua itu hanyalah kondisi yang didalamnya kadang terjadi kematian,
namun kadang juga tidak.<br />
Ayat-ayat tersebut menegaskan bahwa satu-satunya sebab kematian
adalah habisnya ajal, yaitu habisnya jangka waktu yang ditetapkan untuk
manusia; atau datangnya ajal, yaitu datangnya batas akhir umur manusia.
Ketika itulah, Allah SWT mematikannya dengan mengutus Malaikat Maut
untuk mencabut ruh dari jasad. (QS. as-Sajdah [32]: 11).<br />
<br />
Masalah ajal ini persis seperti masalah rezeki. Ajal dan umur tiap
orang telah ditetapkan oleh Allah. Allah SWT juga menegaskan tidak akan
memajukan atau menangguhkan ajal seseorang. Allah tidak akan menambah
atau mengurangi jatah umur seseorang. Dalam QS al-Munafiqun [63]: 11,
Allah mengungkapkan dengan kata lan yang merupakan penafian
selama-lamanya (Lihat pula QS. Fathir [35]: 11).<br />
<br />
Datangnya ajal adalah pasti, tidak bisa dimajukan ataupun
dimundurkan. Berjihad, berdakwah, amar makruf nahi mungkar, mengoreksi
penguasa, dsb, tidak akan menyegerakan ajal atau mengurangi umur. Begitu
pula berdiam diri, tidak berjihad, tidak berdakwah, tidak mengoreksi
penguasa, tidak beramar makruf nahi mungkar, dan tidak melakukan
perbuatan yang disangka berisiko mendatangkan kematian, sesungguhnya
tidak akan bisa memundurkan kematian dan tidak akan memperpanjang umur.
Semua itu jelas dan tegas dinyatakan oleh ayat-ayat al-Quran seperti di
atas.<br />
Memang, ada sabda Nabi saw. sebagai berikut:<br />
<div class="ArabCenter" style="text-align: right;">
مَنْ سَرَّهُ أَنْ يُبْسَطَ لَهُ رِزْقُهُ أَوْ يُنْسَأَ لَهُ فِى أَثَرِهِ فَلْيَصِلْ رَحِمَهُ</div>
<i>Siapa saja yang suka dilapangkan rezekinya dan ditambah umurnya hendaklah ia bersilaturahmi.</i> (HR al-Bukhari, Muslim, Abu dan Ahmad).<br />
Juga ada beberapa hadis semisalnya. Dalam hal ini, yang dimaksud
dengan pertambahan umur bukanlah penundaan ajal. Yang bertambah tidak
lain adalah keberkahan umurnya dalam ketaatan kepada Allah. Bisa juga
maknanya adalah bukan pertambahan umur biologis, tetapi umur sosiologis,
yakni peninggalan, jejak atau atsar al-‘umri-nya yang terus
mendatangkan manfaat dan pahala setelah kematian biologisnya. Abu Darda
menuturkan bahwa Rasul saw. pernah bersabda:<br />
<div class="ArabCenter" style="text-align: right;">
إِنَّ اللهَ لاَ يُؤَخِرُ نَفْسًا إِذَا جَاءَ
أَجَلُهَا، وَإِنَّمَا زِيَادَةُ الْعُمْرِ بِالذُّرِيَّةِ الصَّالِحَةِ
يَرْزُقُهَا الْعَبْدَ، فَيَدْعُوْنَ لَهُ مِنْ بَعْدِهِ، فَيَلْحِقَهُ
دُعَاؤُهُمْ فِيْ قَبْرِهِ، فَذَلِكَ زِيَادَةُ الْعُمْرِ</div>
<i>Sesungguhnya Allah tidak akan mengakhirkan (kematian) seseorang
jika telah datang ajalnya. Sesungguhnya bertambahnya umur itu dengan
keturunan salih yang Allah karuniakan kepada seorang hamba, lalu mereka
mendoakannya sesudah kematiannya sehingga doa mereka menyusulinya di
kuburnya. Itulah pertambahan umur.</i> (HR Ibn Abi Hatim dikutip oleh al-Hafizh Ibn Katsir di dalam tafsirnya QS. Fathir [35] : 11).<br />
<br />
Selain anak salih, hadis lain menyatakan bahwa ilmu yang bermanfaat,
sedekah jariah dan sunnah hasanah juga akan memperpanjang umur
sosiologis seseorang. Pelakunya, meski telah mati secara biologis,
seakan ia tetap hidup dan beramal dengan semua itu serta mendapat pahala
karenanya.<br />
Dengan demikian, tidak ada gunanya lari dari maut. Maut juga tidak
selayaknya ditakuti karena pasti datangnya. Sikap takut akan mati dan
berupaya lari dari maut yang pasti datang bisa dikatakan sebagai sikap
bodoh dan upaya yang sia-sia.<br />
Yang harus dilakukan adalah mempersiapkan diri menyongsong datangnya
maut dan memelihara diri supaya maut itu datang dalam kondisi kita
sedang menunaikan ketaatan sehingga kita mendapatkan husnul khatimah.
Inilah sikap cerdas dan upaya yang berdaya guna. Orang yang paling
cerdas adalah orang yang paling banyak dan paling baik persiapannya
dalam menyongsong datangnya maut.<br />
Ibnu Umar meriwayatkan, Rasul saw. pernah ditanya, siapakah Mukmin yang paling cerdas? Beliau menjawab:<br />
<div class="ArabCenter" style="text-align: right;">
أَكْثَرُهُمْ لِلْمَوْتِ ذِكْرًا وَأَحْسَنُهُمْ لَهُ اِسْتِعْدَادًا قَبْلَ أَنْ يَنْزِلَ بِهِمْ أُوْلَئِكَ مِنْ اْلأَكْيَاسِ</div>
<i>Mereka yang paling banyak mengingat maut dan paling baik
persiapannya untuk menghadapi maut itu sebelum turun kepada mereka.
Mereka itulah yang termasuk Mukmin yang paling cerdas.</i> (HR Ibn Majah, al-Hakim, al-Baihaqi, Abu Nu’aim dan ath-Thabrani).<br />
<br />
<b>KESIMPULAN</b><br />
1. Rezeki merupakan takdir yang telah Allah tetapkan kadarnya. Rezeki
tidak terikat dengan adanya usaha manusia untuk mendapatkannya. Karena
Rezeki yang diperoleh oleh manusia bukanlah hasil dari usaha yang mereka
lakukan, namun karena memang rezeki tersebut telah Allah tetapkan atas
manusia.<br />
Rezeki semata di tangan Allah dan hanya Allahlah yang memberi rezeki.
Adapun dari sisi amal, Allah SWT mewajibkan hamba-Nya untuk berusaha
dan berikhtiar melangsungkan kondisi-kondisi yang di dalamnya rezeki
bisa datang. Namun, pada saat yang sama, ia harus paham bahwa usaha,
ikhtiar dan kondisi itu bukan sebab bagi datangnya rezeki.<br />
Allah tidak menanyakan tentang datang dan tidaknya rezeki, tetapi
Allah akan menanyakan usaha dan amal hamba untuk mencari rezeki.
Karenanya, Allah menjelaskan mana yang halal dan yang tidak. Rezeki
setiap hamba telah dijamin oleh Allah. Allah pun telah menetapkan kadar
dan takaran bagian atau porsi rezeki tiap hamba (Lihat QS. Hud [11]:<br />
2. Jodoh merupakan sebuah pilihan, bukan ketetapan dari Allah. Tidak
ada satupun nash-nash di dalam al qur’an maupun di dalam hadist yang
mengindikasikan bahwa Jodoh adalah sebuah takdir/ketetapan dari Allah.<br />
Adapun ketika manusia di dalam kandungan, memang ada hadist yang
menerangkan bahwa Ajal dan Rezeki telah Allah tetapkan, namun tidak ada
kata Jodoh pada isi hadist tersebut.<br />
<div class="ArabCenter" style="text-align: right;">
عَنْ عَبْدِاللهِ قَالَ:<br />
حَدَثَنَا رَسُوْلُ اللهِ صلى الله عليه وسلم، وَهُوَ الصَّادِقُ
الْمَصْدُوْقِ :إِنَّ أَحَدَكُمْ يُجْمَعُ خَلْقُهُ فِي بَطْنِ أُمِّهِ
أَرْبَعِيْنَ يَوْمًا. ثُمَّ يَكُوْنُ فِي ذَلِكَ عَلَقَةً مِثْلَ ذَلِكَ.
ثُمَّ يَكُوْنُ فِي ذَلِكَ مُضْغَةً مِثْلَ ذَلِكَ. ثُمَّ يُرْسِلُ
الْمَلَكَ فَيَنْفُخُ فِيْهِ الرُّوْحَ. وَيُؤْمَرُ بِأَرْبَعِ كَلِمَاتٍ:
بِكُتُبِ رِزْقِهِ، وَأَجَلِهِ، وَعَمَلِهِ، وَشَقِيٌّ أَوْ سَعِيْدٌ.
فَوَالَّذِي لاَ إِلَهَ غَيْرُهُ! إِنَّ أَحَدَكُمْ لَيَعْمَلُ بِعَمَلِ
أَهْلِ الْجَنَّةِ حَتَّى مَا يَكُوْنُ بَيْنَهُ وَبَيْنَهَا إِلاَّ
ذِرَاعٌ. فَيَسْبِقُ عَلَيْهِ الْكِتَابُ. فَيَعْمَلُ بِعَمَلِ أَهْلِ
النَّارِ. فَيَدْخُلُهَا. وَإِنَّ أَحَدَكُمْ لَيَعْمَلُ بِعَمَلِ أَهْلِ
النَّارِ. حَتَّى مَا يَكُوْنُ بَيْنَهُ وَبَيْنَهَا إَلاَّ ذِرَاعٌ.
فَيَسْبِقُ عَلَيْهِ الْكِتَابُ. فَيَعْمَلُ بِعَمَلِ أَهْلِ الْجَنَّةِ.
فَيَدْخُلُهُا</div>
Hadist riwayat Abdullah bin Masud Radhiyallahu’anhu, ia berkata: <i>Rasulullah Shallallahu alaihi wassalam sebagai orang yang jujur dan dipercaya bercerita kepada kami:</i><br />
<i>Sesungguhnya setiap individu kamu mengalami proses penciptaan dalam perut ibunya selama empat puluh hari (sebagai nutfah).</i><br />
<i>Kemudian menjadi segumpal darah selama itu juga kemudian menjadi
segumpal daging selama itu pula. Selanjutnya Allah mengutus malaikat
untuk meniupkan roh ke dalamnya dan diperintahkan untuk menulis empat
perkara yaitu: menentukan rezekinya, ajalnya, amalnya serta apakah ia
sebagai orang yang sengsara ataukah orang yang bahagia.</i><br />
<i>Demi Zat yang tiada Tuhan selain Dia, sesungguhnya salah seorang
dari kamu telah melakukan amalan penghuni surga sampai ketika jarak
antara dia dan surga tinggal hanya sehasta saja namun karena sudah
didahului takdir sehingga ia melakukan perbuatan ahli neraka maka
masuklah ia ke dalam neraka.</i><br />
<i>Dan sesungguhnya salah seorang di antara kamu telah melakukan
perbuatan ahli neraka sampai ketika jarak antara dia dan neraka tinggal
hanya sehasta saja namun karena sudah didahului takdir sehingga dia
melakukan perbuatan ahli surga maka masuklah dia ke dalam surga.</i><br />
3. Ajal atau Kematian merupakan suatu ketetapan yang telah Allah
takdirkan kapan waktunya, tidak bisa dimundurkan dan tidak bisa
dimajukan. Masalah ajal ini persis seperti masalah rezeki.<br />
<i>Wallahu A’lam bishowab</i>.<br />
<br />
<b>Adi Victoria</b><br />
Al_ikhwan1924@yahoo.com<br />
Sumber :<br />
<ol>
<li><a href="http://hizbut-tahrir.or.id/2010/06/08/ajal/">http://hizbut-tahrir.or.id/2010/06/08/ajal/</a></li>
<li><a href="http://hizbut-tahrir.or.id/2010/05/02/rezeki/">http://hizbut-tahrir.or.id/2010/05/02/rezeki/</a></li>
<li><a href="http://adivictoria1924.wordpress.com/2010/08/15/jodoh-benarkah-sebuah-takdir/">http://adivictoria1924.wordpress.com/2010/08/15/jodoh-benarkah-sebuah-takdir/</a></li>
<li><a href="http://www.eramuslim.com/berita/tahukah-anda/antara-rezeki-jodoh-dan-ajal.htm#.UvtTnlN8GZQ">http://www.eramuslim.com/berita/tahukah-anda/antara-rezeki-jodoh-dan-ajal.htm#.UvtTnlN8GZQ</a> </li>
</ol>
</div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/11779408351539420932noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-422824574370151640.post-2533354420746179482014-01-22T18:37:00.003-08:002014-04-18T23:47:41.578-07:00Jika Suamimu Seorang Engineer<div style="text-align: center;">
<img alt="13841095691136323404" class="aligncenter size-full wp-image-300772" src="http://stat.ks.kidsklik.com/statics/files/2013/11/13841095691136323404.jpg" height="270" title="13841095691136323404" width="480" />
</div>
Sumber ilustrasi www.uniguru.co.in<br />
<br />
<div style="text-align: justify;">
Terbayangkah engkau bertemu seorang <i>engineer</i>
dan dialah aku pilihan hatimu. Maka, mungkin dan sangat mungkin engkau
akan menyaksikan aku terlalu rasional dalam setiap persoalan. Sering dan
mungkin akan sangat sering kau menjumpai aku memilih dan memutuskan
sesuatu berdasar efisien apa tidak, bukan pada nyaman apa tidak nyaman.
Karena aku berkeyakinan kenyamanan adalah sesuatu yang bisa diupayakan
belakangan.</div>
<br />
<a name='more'></a><br /><br />
<div style="text-align: justify;">
Terbayangkah engkau bertemu seorang <i>engineer</i>
dan dialah aku pendamping hidupmu. Maka, kau akan menyaksikan bahwa aku
akan sangat jarang di rumah. Aktivitasku adalah di luar sana. Karena
aku menyukai petualangan. Menginginkan hal berbeda dalam setiap keadaan.
Hal monoton seringkali membuatku bosan. Tapi tenanglah, aku tidak akan
bosan dengan apa-apa yang menjadi <i>passion</i>-ku dengan apa-apa yang menjadi prinsip dan pilihan hidupku. Termasuk saat aku sudah memilih pasangan hidupku.</div>
<br />
<div style="text-align: justify;">
Terbayangkah engkau bertemu seorang <i>engineer</i>
dan dialah aku kekasih hatimu. Maka boleh jadi kau akan menganggapku
aku terlalu menyepelekan setiap masalah. Tapi bukan itu sebenarnya
maksudku. Asal kau tau kompleksitas setiap masalah adalah kekal
hukumnya, tapi aku hanya ingin mengajakmu untuk menghadapinya dengan
menyederhanakannya. Menganggap setiap masalah bukan persoalan besar.
Sehingga bahtera kita tetap tegar menghadapi setiap persoalan. Karena
pada kenyataannya kita lebih besar dari setiap masalah itu sendiri.</div>
<br />
<div style="text-align: justify;">
Terbayangkah engkau bertemu seorang <i>engineer</i>
dan dialah aku ayah dari anak-anak terhebatmu. Maka maukah kamu, untuk
menjadi ibu terhebat buat anak-anakku. Mengajari mereka, mendidik mereka
dan menghebatkan mereka. Banyak-banyaklah untuk beraktivitas di rumah.
Gantikanku saat aku diluar sana. Menceritakan tentang ayahnya saat
mengantarkan tidur mereka. Dan saat aku kembali kerumah kaupun sudah
menyiapkan segalanya. Dan kau berdandan lebih cantik dari hari-hari
sebelumnya dan selalu tersenyum manis menyambutku. Menghadirkan kecerian
di rumah kecil kita. Dan jangan khawatir kau akan bosan hanya
beraktivitas di rumah. Aku akan selalu mendukung apa-apa yang menjadi <i>passion</i>mu. Asal tidak melupakan tugas utamamu.</div>
<br />
<div style="text-align: justify;">
Terbayangkah engkau bertemu seorang <i>engineer</i>
dan dialah aku sebagai pelengkap setengah dienmu. Maka kamu harus
menerima kenyataan, bahwa cintaku kepadamu bukan cinta utamaku. Cintaku
kepadamu tidak sama dengan cintaku kepada Tuhanku. Bahkan masih di bawah
kecintaanku kepada orang tuaku dan mertuaku. Maka hormati aku
sebagaimana aku menghormati (keempat) orangtuaku. Patuhi aku selama aku
tetap taat kepada Tuhanku.</div>
<br />
<div style="text-align: justify;">
Dan saat bayanganmu menjadi kenyataan bahwa kau menyaksikan dirimu menjadi istri dari seorang <i>engineer</i>.
Maukah kamu selalu mendampingiku, melengkapi ketidak sempurnaanku,
hidup susah dan senang bersamaku, mengingatkanku saat lalai, membuka
percakapan dalam setiap kebisuanku, menghadirkan keromantisan di setiap
keadaan dan menjadi navigator handal untuk petualangan-petualangan kita
sampai bahtera ini berlabuh di surga.</div>
<br />
<div style="text-align: justify;">
<br />
<div style="text-align: left;">
<b>Penulis : Parmantos</b></div>
<div style="text-align: left;">
<b>Sumber : <a href="http://sosbud.kompasiana.com/2013/11/11/jika-suamimu-seorang-engineer-606922.html" target="_blank">http://sosbud.kompasiana.com/2013/11/11/jika-suamimu-seorang-engineer-606922.html</a> </b></div>
</div>
Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/11779408351539420932noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-422824574370151640.post-46590995992445021472013-12-22T05:36:00.000-08:002014-04-18T23:47:57.064-07:00Pengalaman Seru Mengikuti CPNS 2013 Bag 2<div style="text-align: justify;">
Alhamdulillah, horeee..... Aku lolos Tes Tahap I CPNS KEJATI 2013.... :D</div>
<div style="text-align: justify;">
Setelah melewati ujian Tahap I di <a href="http://ekojs-blog.blogspot.com/2013/12/pengalaman-seru-mengikuti-cpns-2013.html" target="_blank">Pengalaman Seru Mengikuti CPNS 2013</a> yang jumlah pesertanya ribuan sehingga perbandingan kompetisi memperebutkan kursi pada Tes Tahap II sekitar 1:30 lebih, sungguh suatu persaingan yang sangat ketat.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Tanggal 14 Desember 2013 pagi-pagi aq udah selesai registrasi untuk Tes Tahap II, aq langsung balik ke kos untuk menyiapkan segala keperluan untuk ujian TKB. Tgl 15 Desember 2013, langsung aq cek segala perlengkapan perang untuk Tes TKB besok paginya.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<b>Krang... kriiiing...</b> 3 alarm androidq berteriak bersamaan, waktu menunjukkan pukul 04.00, aq langsung bergegas mandi, sholat, dan tanya-tanya mbah gugel. Blaaas, ujian hari ini aq ga ada persiapan materi ujian yg bakal di ujikan pada Tes TKB, tp untung mbah gugel memberi penjelasan bahwa <b>Tes Kompetensi Bidang Untuk Calon Pranata Komputer</b> adalah ujian mengenai komputer dan analysis permasalahan dalam sehari-hari, bisa juga praktik langsung di depan komputer.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br />
<a name='more'></a><br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Hmm... wuih, mantap dah klo cuma ujian komputer, apalagi praktek... Aq siap...aq siap...</div>
<div style="text-align: justify;">
Jam 05.30 aq berangkat menuju kejati... </div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div style="text-align: justify;">
Sesampainya di KEJATI, sudah lumayan banyak yang datang, bergerombol membentuk "ular-ularan" persis di depan Klinik Kejati. Aq berusaha mencari panitia, karena di pengumuman web belum jelas jam berapa ujian dimulai, tempatnya dimana, saat itu aq belum tahu sama sekali. Kebetulan saat itu aku melihat P. Udin salah satu panitia yang sedang mondar-mandir membawa perlengkapan PC, sebelum aq sempat bertanya pada beliau, ternyata ada seseorang yang bertanya bahwa mereka belum daftar ulang, jadi mereka disuruh menunggu hingga acara apel selesai. Alhasil aq urungkan niat untuk bertanya, berharap setelah apel aq mendapatkan informasi yang aq butuhkan.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Jam sudah menunjuk 07.00 lewat, saat itu aq masih duduk manis di samping klinik, kemudian ada beberapa yang mendekat duduk persis disampingku. Aq memulai percakapan....</div>
<div style="text-align: justify;">
"Mas, dari SMA ya ???", tanyaku. "Oh, iya mas, bukannya mas juga SMA ???", tanyanya padaku. "Oh, aq dari D3 mas", jawabku agak heran karena dia menganggap aq dari SMA. "Loh mas, bukannya S1 dan D3 jamnya ujian ???", ujarnya dengan raut yg lebih mengherankan melihat diriku. "Oh ya mas ?? dimana pean melihat pengumuman itu ??? aq gak tau ....", jawabku agak sedikit bingung. "Loh dikertas putih kemaren saat registrasi Tes tahap II mas", ucapnya tambah heran."Sek, sek mas mana kertas putihnya ?? tlong pinjam sebentar mas", tanyaku mencoba sedikit tenang. "ini mas kertasnya", ucapnya Sambil mengeluarkan selembar kertas. "Woaaa, jam 07.00 ujiannya ???",ucapku sambil mengetik tempat tujuan yakni gedung Bulog.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Setelah percakapan panjang, aq sangat berterima kasih pada orang itu, dan segera tancap gas secepat mungkin, saat itu jam 07.30 lewat sedangkan ujian akan dimulai pukul 07.00. Dalam hati aq selalu berharap klo ini masih rejekiku, aq pasti masih sempat untuk mengerjakan ujian meskipun terlambat 30 menit lebih.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Sesampainya ditempat, aq kaget karena masih banyak peserta yang berada di luar gedung. Aq mulai tambah tenang, sambil berjalan dg santai aq mencari informasi pada beberapa peserta yg aq ajak ngobrol. Setelah cukup chit-chat nya aq mulai menuju ruang panitia, kebetulan ada <b>P. Mustar</b> (di post sebelumnya saya memanggilnya P. Mochtar, red :D), saya langsung mengutarakan maksud dan tujuan, bla...bla...bla..bla, "Ujian D3 jam 14.00 mas, tp dtang 15 sblmnya", ucap beliau dengan penjelasan singkat dan jelas. "Oh beres pak saya akan datang 4 jam lebih awal", jawab saya kegirangan karena ujian D3 bukan dilaksanakan jam 07.00 pagi ini hehehe.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
/*------------------------------------------------- Tes Dimulai -----------------------</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<span class="userContent" data-ft="{"tn":"K"}">Waktunya Tes Tahap Terakhir yakni TKB bidang komputer...<br /> Semenjak soal boleh dikerjakan, wuah senengnya minta ampun....<br />
Soal2x kayak soal SMA, dan Kuliah... tntang komputer, logika biner,
jaringan, bahkan pemrograman javascript dlm bentuk analisis Coding...<br /> <br /> /* ---------------- Waktu berlalu -----------------------*/<br /> <br /> Wuah senengx... minta ampun..... ini aq y<span class="text_exposed_show">akin banyak benernya dari total 90 soal....<br /> Yah saya mengira paling buruk, mungkin saya dpet nilai 95 lah...<br /> EH TERNYATA...... pengumumannya hari itu juga.... woooow pikir saya.. <br /> <br /> /<wbr></wbr><span class="word_break"></span>*-------------------------Jam menunjuk pukul 17:00-------------------*/<br /> <br /> Saya langsung merangsek kedepan ruangan persis di depan LCD proyektor....<br /> <br /> "PENGUMUMAN UNTUK NILAI TKB KOMPUTER REGIONAL SURABAYA : meliputi JATIM, KALSEL, KALTENG,KALTIM, BALI, NTT, DAN NTB...."<br /> <br /> "HOREEEE...." saya berteriak karena saya di nomer urut 1....<br /> TAPI.... lho kok nilai saya 50 ??? dibawah saya ada nilai 58 ??????????<br /> saya cek lagi, eh ada nilai 52 !!!!!!!!!!!!!!!!!! wah dan yg lain 40an 30an.....<br /> bisa dikata pertingkat 3 mungkin dari Reg SBY untuk formasi Pranata Komputer...<br /> <br /> Wajah langsung tertunduk lemes, sangat memalukan dan mengecewakan.... nilai saya hanya 50 ????<br /> TAPI, beberapa menit setelah saya memperhatikan nilai bidang akuntansi... yang rata-rata 5-6an nilainya....<br /> <br /> Saya memberanikan diri bertanya pada salah satu utusan dari pusat yg mengumumkan tsb...<br /> "Mohon maaf pak saya boleh bertanya ???"<br /> "Silahkan mas? " ---> semua peserta langsung menatapku...<br /> "Kalau boleh tau toleransi nilai error dari scanner LJK bapak berapa persen ???"<br /> "Wah secara prosedur ini sudah di akui, ini bisa dipertanggung jawabkan kredibilitas panita...."<br /> "Oalah.... terima kasih pak..."(dalam hati saya itu bertanya berapa persen??? malah...)<br /> <br /> Dalam hati mencaci diri sendiri, "Dasar Bodoh, ga tau ngarsir, sembarangan... Bodoooh dpet nilai si merah delima... berarti dirimu ga tau ngarsir LJK... " Lha wong aq tanya ga ada yg dapet nilai 7 kok... rata-rata 5-6 nilainya.. apalagi nilai yang bebek-bebek...</span></span><br />
<span class="userContent" data-ft="{"tn":"K"}"><span class="text_exposed_show">Alhamdulillah sudahlah, ini bukan akhir dari dunia, yg penting penilaiannya adalah total keseluruhan tes kata panitinya, apalagi masih ada tes Wawancara besok, jadi harus lebih baik lagi... :D<br /> </span></span><br />
<span class="userContent" data-ft="{"tn":"K"}"><span class="text_exposed_show"></span></span><br />
<span class="userContent" data-ft="{"tn":"K"}"><span class="text_exposed_show"><br /> Hahaha Assembly.....</span></span><br />
<br />
<span class="userContent" data-ft="{"tn":"K"}"><span class="text_exposed_show"><i><b>Tobe Continued....</b></i> </span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<span class="fullpost">
</span>Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/11779408351539420932noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-422824574370151640.post-17691962580270167392013-12-18T03:54:00.003-08:002014-04-18T23:48:11.622-07:00Pengalaman Seru mengikuti CPNS 2013<div style="text-align: justify;">
"Kring... kring....", terdengar suara hp XLq berdering, waktu itu kira-kira sore menjelang malam. "Nak ??? ada dimana ?", suara ibuku terdengar jelas. "aq dikos buk... ada apa ???", sahutku seperti biasa. "Oh enggak, katanya lek Naniknya ada pendaftaran CPNS di kejaksaan kamu tau ???", tanya ibuku padaku. "Wah, aq ga ngerti ?? kenapa ???", tanyaku heran. "Kamu daftar aja, kamu kan jurusan komputer ??? katanya leknya, CPNS kejaksaan butuh Pranata Komputer...", sahut ibuku. "emm, iya aq Teknik Elektro Computer Control buk ??? ngapain aq daftar CPNS ??? ntar malah pake bayar2 segala ????", jawabku agak sedikit kesal karena selalu mendengar berita mengenai CPNS yang selalu ditengarai banyaknya suap-menyuap untuk mendapatkan posisi di PNS. "Ya, coba aja mungkin ada peluang ??? siapa tau keterima ???", sahut ibuku mencoba menjelaskan. "Lha kan aq jg masih kuliah S1 blm lulus juga ??? ntar gimana klo bentrok tesnya ??? trus mana yg harus aq prioritas ?? lagipula CPNS itu banyak titip2nya, sogok atas sogok bawah, sikut kiri - sikut kanan....Trus klo seperti kita uang dari mana klo seperti itu ??? ", tanyaku pada ibu.....</div>
<div style="text-align: justify;">
<br />
<a name='more'></a><br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Setelah berdiskusi ...ba..bi..bu... panjang akhirnya aq mencoba mengambil peluang.</div>
<div style="text-align: justify;">
"Oke... oke, aq coba wes ikut, ntar aq ngurus semua persyaratannya", jawabku yang sudah mulai lelah berdiskusi dan berdebat agak panjang.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
ini cuplikan video di facebook saat saya mengurus SKCK, salah satu persyaratan CPNS : <a href="https://www.facebook.com/photo.php?v=4795885915406" target="_blank">Saat-saat mengurusi SKCK</a>..</div>
<div style="text-align: justify;">
Dan cerita saat pendaftaran dan verifikasi CPNS 2013 : <a href="http://ekojs-blog.blogspot.com/2013/09/pendaftaran-cpns-kejaksaan-ri-tahun.html" target="_blank">Pendaftaran CPNS 2013</a></div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div style="text-align: justify;">
Dua link diatas semoga meng<i>cover</i> setidaknya cerita saat persiapan dan pendaftaran, soalnya akan mungkin menjadi sebuah cerita panjang saat saya mulai mengingat kembali masa itu, dan bisa jadi anda teman-teman pembaca akan bosan membacanya.... hahahaaha... :D</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
/*--------------------------------------- Saat Tes TKD (Tes Kompetensi Dasar) ----------------------------*/</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Hari itu tanggal 3 Nov 2013 jam 05.30 saya sudah berangkat. Berbekal persiapan tadi malam, saya berangkat ke medan perang. (bekal tadi malam sih cuma tanya mbah gugel dan alat tulis doang)...<br />
Woaaaa, buanyak banget yang sudah datang ??? waduh parkir mana nih ???.....</div>
<div style="text-align: justify;">
Setelah tolah-toleh kiri-kanan dan bertanya, akhirnya saya parkir di masjid. "Mas, jangan di kunci dobel motornya", sahut tukang parkir. "ya pak", sahutku dalam hati berkata "waduh motor baru juga, ga dikunci gimna nih ??? yah sudahlah klo udah rejeki ga akan kemana-mana tuh motor...".</div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div style="text-align: justify;">
Baru masuk pintu gerbang, aq udah dicegat. "Mas, mana KTPUnya ??", tanya salah seorang petugas. "Oh ada pak...", sahutku sambil mengeluarkan kartu peserta itu dari ransel. "Kok lusuh-lusuh gini mas, besok di laminating ya ??", kata petugas tsb. "Baik pak", jawabku sambil segera masuk ke dalam. Tak berselang lama saya mendengar percakapan antara panitia dan peserta yang menanyakan tempat duduknya. Saya langsung tersadar dan bergegas kembali ke depan gerbang tempat pengumuman dan no.urut tempat duduk di umumkan. Masih dalam keadaan ramai dan berdesak-desakan, saya merangsek secepat mungkin kedepan, mencari, dan memotret nomor urut dan nomor KTPUku yang ternyata berbeda dengan KTPU yang saya pegang. Masih dalam keadaan bingung saya langsung masuk ke dalam dan mencari panitia terkait karena nomer KTPU saya berbeda dengan yang diumumkan di papan.</div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div style="text-align: justify;">
"Permisi, Maaf pak, saya mau tanya ???", tanyaku pada seorang petugas yang bernama Pak Udin. "Iya ada apa ??", jawab beliau. "Pak saya mau tanya kok KTPU saya beda ya pak sama yg di papan ???", tanya saya kebingungan. "Kamu ga liat pengumuman di web ???", tanya panitia. "Maaf pak, saya ga liat pak, jadi gimana ini pak ???", tanya saya. "Ya sudah, taruh sini dan tunggu", jawab beliau.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Lama menunggu, saya sambil mencari tempat duduk ujian nanti. Waktu telah menunjuk 06.45 dan saya belum mendapat KTPU baru, saya langsung bertanya kembali pada Pak Udin. "Mohon maaf pak, KTPU saya bagaimana ???", tanya saya. "Waduh form untuk D3 habis mas, coba cari ibu x", jawab beliau. Saya lupa nama ibu itu tapi saya tahu wajahnya yang kalem dan baik hati. Saya cari tuh ibu X, alhasil ketemu dan saya utarakan maksud saya.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Kurang dari 5 menit KTPU saya selesai. Saya baru duduk manis pukul 06.55 sebelum waktu ujian dimulai. Lama berselang, waktu ujian telah lewat sedangkan bangku disamping saya masih kosong, sekitar setengah jam kemudian eh datang si empunya bangku yang ternyata bernama Hendy dari Gresik. Kulihat dirinya kebingungan saat melihat KTPU di bangku dan KTPU yang dia pegang tak sama, melihat dirinya yang sepertinya tak berniat bertanya, saya mencoba memberitahu bahwa dia harus mengurusinya di depan untuk KTPU yg baru. Bagusnya, dia malah disuruh duduk kembali dan mengurus KTPU yg baru setelah ujian selesai.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Waktu terus berjalan, dan persiapan ujian dimulai. Dalam ujian pun ada aja peserta yang <b>curang </b>yakni dengan mengisi terlebih dahulu LJK mereka sebelum panitia menyuruh mereka mulai mengisi, alhasil LJK mereka dirampas oleh panitia. Saya hanya geleng-geleng kepala melihat mereka yang mencuri waktu dari yang lain, sungguh miris sekali.<br />
<br />
Persiapan ujian selesai, dan ujian pun dimulai, saya langsung mengisi LJK secepat kilat tanpa babibu, lalu saya buka soal dengan berharap semoga bisa saya kerjakan semua. Wuaaah, alhamdulillah lancar jaya saat masuk dalam sesi soal Logika matematika, tes verbal, karakteristik pribadi dan intelegensi umum, namun saat ada beberapa soal bertanya beberapa nama lagu daerah, aq langsung tak berkutik untuk mengisi, akhirnya saya loncat. Total ada sekitar 3 soal aq kosong tak berisi.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
/*---------------------------------------------- Times Up ---------------------------------------------------*/</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Waktu habis, beruntung aq telah menyelesaikan seluruh soal dan hanya menyisakan 3 soal tak terjawab gara-gara saya ga bisa jawab. Dan beruntungnya lagi bukan hanya saya ternyata yang gak bisa jawab, tapi banyak juga yang gak bisa jawab.<br />
<br />
Ujian TKD selesai, dan saya berhasil berkenalan dengan 2 orang baru yaitu Hendy dari gresik dan cwek yg sudah lupa namax tp masih saya ingat wajahnya.. hehe<br />
<br />
<br />
<br />
<i><b>To be continued...................</b></i><br />
<br />
<br /></div>
Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/11779408351539420932noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-422824574370151640.post-58287694316860657582013-11-06T01:10:00.001-08:002014-04-18T23:48:27.845-07:00Kebenaran, Ilmu & TeladanKEBENARAN, ILMU & TELADAN.....<br />
<br />
<div style="text-align: justify;">
Dosen saya
mengatakan "berdasarkan nilai mt kuliah PSD & Rekayasa trafik.
Mengapa mhs LJ lebih rajin dr mhs Reguler? Apakah mhs Reg sibuk dg
"pengkaderan"?"</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
mungkin klu anak LJ rajin, krna dy pngin
membuktikan kualitas almamaternya...ga mw kalah seperti saya pak yg
membawa almamater D3 TEKNIK ELEKTRO ITS... ga mw kalah ma yg namax PENS
ITS,Poltek jakarta, unibraw,ugm atau bahkan kalo ada ITB....begitu juga
mahasiswa LJ lainnya....</div>
<div style="text-align: justify;">
anak regular bisa jadi menurun atau krng
rajin krna bnyak hal, bs jd pengkaderan yg tak berwaktu, individunya,
kdng sbagai mahasiswa pasti ada titik kejenuhan akan sesuatu....</div>
<div style="text-align: justify;">
apalagi
anak LJ kebanyakan sambil kerja...seperti, maaf sy pak,seingat saya,
saya ga masuk kuliah bapak PSD 2 kali atau kuliah lainnya gr2 bentrok
kerja....tp alhamdulillah msh bs mengejar ketinggalan...</div>
<div style="text-align: justify;">
yaaah....saya
yakin banyak juga anak reguler yg rajin...krna dy punya alasan,alasan
dy di ITS,alasan dy harus bs bersinar....alasan dy harus lbh baik dr yg
baik...alasan untuk apa dy mencari ilmu,alasan untuk membahagiakan
ortu,alasan untuk menjaga wibawa dosen yg telah memberinya nilai, alasan
untuk membuktikan inilah AKU,inilah MAHASISWA ITS, & inilah ALUMNI
ITS.....</div>
<div style="text-align: justify;">
<br />
<a name='more'></a></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
tp... kdang meski qt punya sejuta alasan untuk kita bisa lebih baik dari yang baik, berusaha sekuat mungkin, tetep <b>KALAH</b> dg kehendak dosen, sblumnya mohon maaf yg sebesar2nya,jujur saja kdng sbg mahasiswa saya merasa <b>takut</b>
pada beberapa dosen,mngkn tmen2 yg lain jg pernah merasakan, oleh
karena itu saya mencoba berusaha berhati2, baik berhati2 dalam tutur
kata, tindakan, kuliah, belajar,dsb. bila dlm usaha itu sy khilaf,
stidaknya beliau sbg dosen menegur mahasiswa tsb secara langsung,mhon
maaf bukan dg menegur dg nilai yg menjatuhkan apalagi hingga tdk lulus
matkul tsb, tanpa alasan yg krng mengena.</div>
<div style="text-align: justify;">
Di dunia ini tdk ada yg sempurna, tak ada yg selalu benar, smw berusaha mendekati kesempurnaan & kebenaran, begitu jg <b>ayah & anak, guru & murid, dosen & mahasiswanya</b>.... bila dlm pembelajaran trdpt prbedaan pndapat, itu dtng karena <b>pengalaman</b>, datang karena <b>membaca</b>, datang karena <b>praktek</b>,benar
saat ini ayah mengajari anak, guru mengajari murid, dosen mengajari
mahasiswanya, namun hal itu dapat berbalik krna pengalaman, karena
membaca, karena praktek, anak memberi masukan pd ayah, murid memberi
masukan pd guru, mahasiswa memberi masukan pd dosennya, kami bukan <b>"MENGAJARI"</b> tp kami hanya <b>"MEMBERI MASUKAN"</b>
setelah itu bagaimana seorang ayah, guru, dosen menangggapi dg
bijaksana masukan itu....bila salah,bawalah sang anak,murid,mahasiswa
tsb dg berkata "begini nak yg bnar"(sambil
menunjukkan,memperlihatkan,membuktikan) mohon maaf bukan dengan "<b>ITU SALAH</b>" atau "<b>ada pertnyaan lain?</b>" atau "<b>diam</b>"(sambil meninggalkan TKP) kdang msh berlanjut istilahnya dlm bhs madura <b>"EARA" </b>dlm bhs jawa <b>"NGETCHING"</b> ato apalah... dlm b.inggris mungkin <b>"PRESSURE"</b>,entah
dlm hal apa...(sprti pd umumnya) atau bukan dengan memukul rata dg
nilai tanpa sesuai dg kemampuan si anak,murid,mahasiswanya....</div>
<div style="text-align: justify;">
<b>kami adlh anak,kmi murid,kmi mhasiswa</b> bkn maksud hti untuk <b>"MENGAJARI"</b> tapi kami hanya <b>"MEMBERI MASUKAN"</b>, <b>JENNENGAN ayah kami,guru kmi,dosen kami</b>,</div>
<div style="text-align: justify;">
berilah kami <b>KEBENARAN</b>,berilah kami <b>ILMU</b>,berilah kami <b>TELADAN</b>, karna kami yakin perjuangan & usaha JENNENGAN adalah <b>CERMINAN</b> kami... bagaimanapun kami saat ini adalah <b>pengaruh</b> dari ayah,guru,dosen kami.... kasihanilah kami secara <b>objektif</b>,krna <b>kami hampa,kmi tak berilmu, kmi bukan siapa2</b> tanpamu AYAHKU,GURUKU,DOSENKU....</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Mohon maaf yg sebesarnya atas kelancangan kami, kami akan berusaha memperbaiki kekurangan kami,</div>
<div style="text-align: justify;">
terima kasih sebelumnya, kami sampaikan padamu ayah,guru,dosen kami....yang kami kagumi dan kami hormati.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: left;">
sumber : https://www.facebook.com/notes/eko-junaidi-salam/kebenaran-ilmu-teladan/10150500914401725</div>
Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/11779408351539420932noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-422824574370151640.post-26674990565662951542013-10-19T06:25:00.000-07:002014-04-18T23:48:58.494-07:00[FFA] Kisah 2 Sahabat<div style="text-align: center;">
***</div>
<div style="text-align: center;">
<i><b>By : Eko Junaidi Salam(No: 356)</b></i></div>
<div style="text-align: center;">
***</div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-left: 0cm; margin-right: 0cm; margin-top: 6.0pt; text-align: justify;">
<span style="mso-ansi-language: IN;">Dia
adalah Ais dan Isa, dua orang sahabat satu sekolah yang memiliki
karakter berbeda, selalu bersaing dalam segala hal. Mereka selalu
menghabiskan waktu untuk bermain bersama selepas pulang sekolah setiap
hari apalagi saat hari libur, mereka paling sering bermain boneka
berbie, bermain game di tablet, kadang juga bersepeda bareng untuk
sekedar jalan-jalan ke taman.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-left: 0cm; margin-right: 0cm; margin-top: 6.0pt; text-align: justify;">
<span style="mso-ansi-language: IN;">Ais
adalah seorang anak yang rajin, dan juga pintar di kelas. Di rumah pun
dia anak yang patuh kepada kedua orang tua, sedangkan Isa adalah seorang
anak yang pemalas, tapi dia anak yang cerdas di kelasnya, banyak
teman-temannya yang berpikir bahwa dia anak yang jenius begitu pula
dengan Ais, dia berpikir bahwa sahabatnya itu anak yang jenius.
Sedangkan di kompleks perumahannya, Isa dikenal sebagai anak yang kurang
bergaul dengan tetangganya, dia jarang bermain dengan anak-anak di
kompleksnya, mungkin satu-satunya teman Isa hanyalah Ais.</span><br />
<a name='more'></a></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-left: 0cm; margin-right: 0cm; margin-top: 6.0pt; text-align: justify;">
<span style="mso-ansi-language: IN;">Pada
suatu minggu pagi hari, mereka bertemu di seberang jalan kompleks
perumahan mereka masing-masing, kebetulan kompleks perumahan mereka
saling berseberangan. Hari ini mereka berencana untuk bersepeda ke tepi
pantai, disepanjang jalan Ais selalu menyapa teman-temannya, atau orang
yang dia kenal, Ais memang anak yang periang. Tapi tidak untuk Isa, dia
hanya diam saja saat melihat Ais menyapa.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-left: 0cm; margin-right: 0cm; margin-top: 6.0pt; text-align: justify;">
<span style="mso-ansi-language: IN;">“Hallo… hallo, sa ? Kamu kok diem siih ?? kan tadi temen kita sekelas tuh, kok gak kamu sapa juga ??”, tanya Ais penasaran.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-left: 0cm; margin-right: 0cm; margin-top: 6.0pt; text-align: justify;">
<span style="mso-ansi-language: IN;">“oh… emm… ya gak apa-apa kan ?”, sahut Isa tanpa ekspresi sedikit pun.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-left: 0cm; margin-right: 0cm; margin-top: 6.0pt; text-align: justify;">
<span style="mso-ansi-language: IN;">Untung saja Ais selalu bisa mengalihkan pembicaraan saat Isa mulai tak nyaman untuk menjawab pertanyaannya.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-left: 0cm; margin-right: 0cm; margin-top: 6.0pt; text-align: justify;">
<span style="mso-ansi-language: IN;">“Eh…eh ada kucing…. imut deeeh sa… puusss…pusss, hallo pus”, sapa Ais ke seekor kucing di pinggir jalan.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-left: 0cm; margin-right: 0cm; margin-top: 6.0pt; text-align: justify;">
<span style="mso-ansi-language: IN;">“oh iya… imuutt, lucu jugak, aq bawa pulang aja yah ? sekalian nambah hewan peliharaan… hehe”, sahut Isa kegirangan.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-left: 0cm; margin-right: 0cm; margin-top: 6.0pt; text-align: justify;">
<span style="mso-ansi-language: IN;">“Eh
ngawuuur, kamu tuuh selalu asal garong aja, ntar dapet kucing garong
tau rasa deh”, celoteh Ais sambil tersenyum lebar saat melihat
sahabatnya itu tertawa.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-left: 0cm; margin-right: 0cm; margin-top: 6.0pt; text-align: justify;">
<span style="mso-ansi-language: IN;"><span style="mso-spacerun: yes;"> </span>saling bersenda gurau keduanya melanjutkan perjalanan ke pantai.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-left: 0cm; margin-right: 0cm; margin-top: 6.0pt; text-align: justify;">
<span style="mso-ansi-language: IN;">Beberapa
jam kemudian, mereka telah tiba di tepi pantai. Melihat indahnya pantai
dan birunya laut di pagi hari, mereka terpesona dan mulai memarkirkan
sepeda di taman di tepi pantai itu. Mereka saling berlarian kecil menuju
pantai yang letaknya tak kurang dari 100 meter, dari taman itu.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-left: 0cm; margin-right: 0cm; margin-top: 6.0pt; text-align: justify;">
<span style="mso-ansi-language: IN;">“Wuuuaaaa…. Pantainya bagus bangeeeet ya Ais…?!”, teriak Isa sambil berlarian menuju pantai.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-left: 0cm; margin-right: 0cm; margin-top: 6.0pt; text-align: justify;">
<span style="mso-ansi-language: IN;">“Iyaaaa….”, sahut Ais sambil mengejar Isa yang sudah jauh di depan.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-left: 0cm; margin-right: 0cm; margin-top: 6.0pt; text-align: justify;">
<span style="mso-ansi-language: IN;">“Isaaaa…….
yuk main rumah-rumahan dari pasir ? “, tanya Ais yang mulai
menyingsingkan lengan bajunya untuk membuat rumah-rumahan dari pasir
pantai.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-left: 0cm; margin-right: 0cm; margin-top: 6.0pt; text-align: justify;">
<span style="mso-ansi-language: IN;">“Ah, enggak mau aaah… “, ejek Isa.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-left: 0cm; margin-right: 0cm; margin-top: 6.0pt; text-align: justify;">
<span style="mso-ansi-language: IN;">“Lho, kenapa ? kan bagus nih, masih sepi juga lho”, tanya Ais yang mulai kecewa.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-left: 0cm; margin-right: 0cm; margin-top: 6.0pt; text-align: justify;">
<span style="mso-ansi-language: IN;">“Aku
mau bikin kastil sama vila aja aaaah, ga mau bikin rumah-rumahan, ayo
siapa yang paling bagus bikinnya ? yang paling bagus bisa hancurin
bikinan yang lain lho ya..”, ujar Isa sambil tertawa sinis.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-left: 0cm; margin-right: 0cm; margin-top: 6.0pt; text-align: justify;">
<span style="mso-ansi-language: IN;">Akhirnya
mereka bermain pasir di pantai, sebenarnya mereka ingin bermain di
taman pagi itu, karena taman itu biasanya sepi pada pagi hari buta,
namun beranjak ramai mulai agak siang. Ais dan Isa selalu harus menunggu
untuk menikmati permainan di taman itu, karena begitu banyaknya
anak-anak yang bermain di taman itu juga.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-left: 0cm; margin-right: 0cm; margin-top: 6.0pt; text-align: justify;">
<span style="mso-ansi-language: IN;">Waktu
telah menunjukkan pukul 09:45 AM, matahari mulai terik dan mulai
menyengat kulit mereka berdua, akhirnya mereka bersiap-siap hendak
pulang ke rumah masing-masing.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-left: 0cm; margin-right: 0cm; margin-top: 6.0pt; text-align: justify;">
<span style="mso-ansi-language: IN;">“Eh
Ais, pulang yuuk… udah panas nih, ga kuat dah lama-lama, bisa-bisa
kulitku yang putih ini jadi item ntar…”, kata Isa yang mulai kegerahan.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-left: 0cm; margin-right: 0cm; margin-top: 6.0pt; text-align: justify;">
<span style="mso-ansi-language: IN;">“Iya
niih… udah capek juga main ditengah terik matahari kayak gini, pasirnya
juga udah mulai panas nih”, sahut Ais yang mulai menyeka keringat di
keningnya.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-left: 0cm; margin-right: 0cm; margin-top: 6.0pt; text-align: justify;">
<span style="mso-ansi-language: IN;">Sambil membersihkan diri dari sisa-sisa pasir, mereka bergegas menuju tempat mereka memarkir sepeda.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-left: 0cm; margin-right: 0cm; margin-top: 6.0pt; text-align: justify;">
<span style="mso-ansi-language: IN;">“Ayoo sa…! cepetan, ntar keburu adzan dzuhur di jalan lho..”, sahut Ais yang mulai mengayuh sepedanya.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-left: 0cm; margin-right: 0cm; margin-top: 6.0pt; text-align: justify;">
<span style="mso-ansi-language: IN;">“iyaa.. iyaa.. aku dibelakangmu kok”, sambil mengikuti Ais dari belakang.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-left: 0cm; margin-right: 0cm; margin-top: 6.0pt; text-align: justify;">
<span style="mso-ansi-language: IN;">Sambil mengayuh dengan santai, mereka saling mengobrol.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-left: 0cm; margin-right: 0cm; margin-top: 6.0pt; text-align: justify;">
<span style="mso-ansi-language: IN;">“Eh
sa, sejak aku sekelas dengan kamu dari kelas 4, kamu selalu peringkat 1
ya kata temen-temen yang lain ?”, tanya Ais yang agak penasaran.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-left: 0cm; margin-right: 0cm; margin-top: 6.0pt; text-align: justify;">
<span style="mso-ansi-language: IN;">“Mmm… yaap, kenapa Ais ?”, jawab Isa yang sedikit tersenyum.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-left: 0cm; margin-right: 0cm; margin-top: 6.0pt; text-align: justify;">
<span style="mso-ansi-language: IN;">“Aku
sejak itu ingin sekali mengalahkanmu sa, aku dengar kamu selalu
peringkat 1 mulai dari kelas 1 sampai kelas 4, maka dari itu di kelas 5
ini aku ingin menjadi peringkat 1, hehe”, sahut Ais dengan semangat
membara.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-left: 0cm; margin-right: 0cm; margin-top: 6.0pt; text-align: justify;">
<span style="mso-ansi-language: IN;">“Hahaha,
emang bisa kamu ngalahkan aku, masih ada Dewi lho, diperingkat 2 ? coba
saja kalau bisa, hehe”, sahut Isa dengan gelak tawanya yang meremehkan.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-left: 0cm; margin-right: 0cm; margin-top: 6.0pt; text-align: justify;">
<span style="mso-ansi-language: IN;">“Uuuh, awas lho ya, ntar kamu harus ngasih aku hadiah klo aku bisa peringkat 1..”, sambil menyenggol sepeda Isa.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-left: 0cm; margin-right: 0cm; margin-top: 6.0pt; text-align: justify;">
<span style="mso-ansi-language: IN;">Tak
terasa mereka telah sampai di depan perumahan masing-masing, sambil
berpamitan keduanya membelokkan sepedanya ke kompleks perumahan
masing-masing.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-left: 0cm; margin-right: 0cm; margin-top: 6.0pt; text-align: justify;">
<span style="mso-ansi-language: IN;">“Assalamu’alaikum sa, sampai jumpa besok di sekolah yaa”, sahut Ais dari kejauhan.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-left: 0cm; margin-right: 0cm; margin-top: 6.0pt; text-align: justify;">
<span style="mso-ansi-language: IN;">“Wa’alaikum salam Ais, pulang sekolah besok kita main ya…”, jawab Isa yang sudah tidak kedengaran lagi oleh Ais.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-left: 0cm; margin-right: 0cm; margin-top: 6.0pt; text-align: justify;">
<span style="mso-ansi-language: IN;">Begitulah
mereka setiap harinya, selalu bermain bersama namun tak pernah
sekali-kali mereka belajar bersama. Sebenarnya Ais selalu mengajak Isa
untuk belajar bersama, namun pada akhirnya mereka selalu bermain bukan
belajar, karena Isa memang jarang belajar dia hanya selalu bermain bila
diluar sekolah, tapi di sekolah dia serius belajar hingga temen-temennya
takut untuk mendekatinya kalau sudah terlihat serius karena dia akan
mudah marah bila ada yang sedikit mengganggunya. Bahkan temen-temen
laki-lakinya, takut untuk menggangu selain karena dia mudah marah,
bersama Ais dia juga ahli beladiri wushu.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-left: 0cm; margin-right: 0cm; margin-top: 6.0pt; text-align: justify;">
<span style="mso-ansi-language: IN;">Ais
dengan impiannya untuk mengalahkan peringkat Isa, dan Isa dengan
caranya agar membuat Ais tak pernah bisa peringkat 1. Begitulah mereka
dikenal teman-temannya, mereka saling bersaing untuk mendapat peringkat
terbaik di kelas.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-left: 0cm; margin-right: 0cm; margin-top: 6.0pt; text-align: justify;">
<span style="mso-ansi-language: IN;">Setiap
kali ada tugas atau pun ada ujian di sekolah, Isa selalu mengajak Ais
untuk bermain, Isa berpikir bahwa kalau sudah capek bermain pasti capek
dan malas untuk belajar. Begitulah seterusnya hingga kenaikan ujian
kelas berakhir.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-left: 0cm; margin-right: 0cm; margin-top: 6.0pt; text-align: justify;">
<span style="mso-ansi-language: IN;">Suatu
ketika saat penerimaan rapor sekolah, gurunya mengumumkan peringkat 5
besar di kelas Ais dan Isa. Di dalam kelas itu gurunya mulai membacakan
nama-nama anak yang masuk lima besar. </span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-left: 0cm; margin-right: 0cm; margin-top: 6.0pt; text-align: justify;">
<span style="mso-ansi-language: IN;">“Peringkat 5, dicapai oleh Ade… !”, ucap gurunya diikuti tepuk tangan teman-temannya.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-left: 0cm; margin-right: 0cm; margin-top: 6.0pt; text-align: justify;">
<span style="mso-ansi-language: IN;">“Peringkat 4, dicapai oleh…. Tiaa… !”, ucap gurunya diikuti sorak-sorai teman-teman Tia. </span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-left: 0cm; margin-right: 0cm; margin-top: 6.0pt; text-align: justify;">
<span style="mso-ansi-language: IN;">“Peringkat 3, dicapai oleh ?? siapa hayo? Tebak anak-anak. !”, ucap gurunya yang membuat anak-anak dikelas itu mulai penasaran.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-left: 0cm; margin-right: 0cm; margin-top: 6.0pt; text-align: justify;">
<span style="mso-ansi-language: IN;">“Niaaa… bu…!”, teriak sebagian anak-anak.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-left: 0cm; margin-right: 0cm; margin-top: 6.0pt; text-align: justify;">
<span style="mso-ansi-language: IN;">“Aisss… bu.. !”, teriak anak-anak lainnya.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-left: 0cm; margin-right: 0cm; margin-top: 6.0pt; text-align: justify;">
<span style="mso-ansi-language: IN;">“Dewiii… bu… !”, teriak anak-anak yang mencoba menebak..</span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-left: 0cm; margin-right: 0cm; margin-top: 6.0pt; text-align: justify;">
<span style="mso-ansi-language: IN;">Ais
dan Isa yang tenang mulai terlihat gelisah, “Dag.. Dig..Dug”,detak
jantung mereka mulai bersahut-sahutan, mereka ingin segera tahu siapa
peringkat 1 kali ini. Di lain sisi, Ais terlihat agak ragu, tapi dia
mencoba bersikap optimis.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-left: 0cm; margin-right: 0cm; margin-top: 6.0pt; text-align: justify;">
<span style="mso-ansi-language: IN;"><span style="mso-spacerun: yes;"> </span>“Baik
anak-anak, ibu kasih tau siapa yang meraih peringkat ke-3 di kelas
ini”, ucap gurunya sambil tersenyum melihat siswanya yang penasaran.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-left: 0cm; margin-right: 0cm; margin-top: 6.0pt; text-align: justify;">
<span style="mso-ansi-language: IN;">“Peringkat 3, diraih oleh Niaa….”, ucap gurunya sambil diikuti sorak-sorai teman-teman Nia.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-left: 0cm; margin-right: 0cm; margin-top: 6.0pt; text-align: justify;">
<span style="mso-ansi-language: IN;">“Lho kok ?, biasanya Ais peringkat 3 ? ”, pikir Nia didalam hati.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-left: 0cm; margin-right: 0cm; margin-top: 6.0pt; text-align: justify;">
<span style="mso-ansi-language: IN;">“Dan sekarang peringkat 2 diraih oleh….”, ucap gurunya sambil diam sejenak memperhatikan siwa-siswinya.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-left: 0cm; margin-right: 0cm; margin-top: 6.0pt; text-align: justify;">
<span style="mso-ansi-language: IN;">Seluruh
siswa langsung terdiam membisu, dibenak mereka langsung timbul
penasaran apakah Ais atau Isa yang menjadi peringkat 2. Begitu pula
dengan Ais dan Isa, detak jantung mereka semakin berdetak kencang.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-left: 0cm; margin-right: 0cm; margin-top: 6.0pt; text-align: justify;">
<span style="mso-ansi-language: IN;">“Ternyata, eh ternyata….”, ucap gurunya yang semakin membuat penasaran siswa-siswinya.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-left: 0cm; margin-right: 0cm; margin-top: 6.0pt; text-align: justify;">
<span style="mso-ansi-language: IN;">“Peringkat
2, diraih oleh Isaa…”, ucap gurunya yang diikuti gemuruh siswa-siswinya
yang kaget mendengar pengumuman wali kelasnya itu, karena mereka tak
pernah menyangka Isa bisa dapat peringkat selain peringkat 1.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-left: 0cm; margin-right: 0cm; margin-top: 6.0pt; text-align: justify;">
<span style="mso-ansi-language: IN;">Isa
langsung tertunduk lemas saat dirinya berada di peringkat 2 kali ini.
Sementara Ais masih bimbang bercampur penasaran siapa yang meraih
peringkat 1.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-left: 0cm; margin-right: 0cm; margin-top: 6.0pt; text-align: justify;">
<span style="mso-ansi-language: IN;">“Baik,
ibu umumkan siswa yang meraih peringkat 1 di kelas kita.”, ucap gurunya
yang sudah tak sabar mengumumkan siswa peringkat 1 ini.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-left: 0cm; margin-right: 0cm; margin-top: 6.0pt; text-align: justify;">
<span style="mso-ansi-language: IN;">“Dengan
nilai rata-rata 98,8…”, ucap gurunya sambil diikuti sorak-sorai
siswa-siswinya yang ingin segera mendengar anak yang dapat meraih
peringkat 1 yang bisa mengalahkan Isa yang jenius.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-left: 0cm; margin-right: 0cm; margin-top: 6.0pt; text-align: justify;">
<span style="mso-ansi-language: IN;">Anak-anak mulai menebak-nebak siapa peringkat 1, mereka mulai menyebut nama Dewi di dalam pikiran mereka masing-masing.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-left: 0cm; margin-right: 0cm; margin-top: 6.0pt; text-align: justify;">
<span style="mso-ansi-language: IN;">“Ya,
peringkat 1 diraih oleh…. Aiss…. !”, ucap gurunya yang membuat
siswa-siswinya menuju bangku meja Ais dengan kegirangan karena mereka
tak menyangka Ais dapat meraih peringkat 1 di kelas itu yang mengalahkan
Isa dan Dewi yang jenius menurut mereka.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-left: 0cm; margin-right: 0cm; margin-top: 6.0pt; text-align: justify;">
<span style="mso-ansi-language: IN;">Ais
langsung memeluk teman sebelahnya, yang tak lain adalah Isa. Isa yang
masih lemas karena peringkatnya turun, mulai sedikit minitikkan air
mata, karena sahabat di sebelahnya dapat mengalahkan dirinya.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-left: 0cm; margin-right: 0cm; margin-top: 6.0pt; text-align: justify;">
<span style="mso-ansi-language: IN;">Kring…. kring, suara bel pulang terdengar nyaring dari kejauhan.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-left: 0cm; margin-right: 0cm; margin-top: 6.0pt; text-align: justify;">
<span style="mso-ansi-language: IN;">“Baik
anak-anak, mari berdo’a bersama sebelum pulang, mulai..”, ucap gurunya
sambil diikuti keheningan siswa-siswinya yang juga berdo’a.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-left: 0cm; margin-right: 0cm; margin-top: 6.0pt; text-align: justify;">
<span style="mso-ansi-language: IN;">“Berdo’a selesai…”, ucap gurunya sambil meninggalkan kelas, begitu juga dengan Isa yang mengikuti dari belakang gurunya itu.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-left: 0cm; margin-right: 0cm; margin-top: 6.0pt; text-align: justify;">
<span style="mso-ansi-language: IN;">Suasana
hiruk-pikuk terasa dikelas itu, mereka saling bersalaman dan saling
mengucapkan selamat kepada teman-temannya yang masuk lima besar di kelas
itu, begitu juga dengan Ais. Namun, Isa sahabatnya itu tak terlihat di
dalam kelas, sepertinya dia sudah keluar duluan. Sambil mempersiapkan
hadiah yang telah dibawanya dari rumah Ais, mencari Isa yang sudah di
luar kelas.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-left: 0cm; margin-right: 0cm; margin-top: 6.0pt; text-align: justify;">
<span style="mso-ansi-language: IN;">“Isaaa…. ! tunggu sebentar …!”, teriak Ais dari kejauhan sambil berlarian kecil menuju Isa.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-left: 0cm; margin-right: 0cm; margin-top: 6.0pt; text-align: justify;">
<span style="mso-ansi-language: IN;">“Ada apa ?”, tanya Isa.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-left: 0cm; margin-right: 0cm; margin-top: 6.0pt; text-align: justify;">
<span style="mso-ansi-language: IN;">“Hmm… maaf ya sebelumnya, kalau aku udah bikin kamu marah.”, ucap Ais dengan kepala tertunduk.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-left: 0cm; margin-right: 0cm; margin-top: 6.0pt; text-align: justify;">
<span style="mso-ansi-language: IN;">“Kenapa minta maaf ?, aku gak kenapa-kenapa kok..”, jawab Isa sambil sedikit tersenyum ke arah Ais.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-left: 0cm; margin-right: 0cm; margin-top: 6.0pt; text-align: justify;">
<span style="mso-ansi-language: IN;">“Oh
iya, kenapa kamu bisa mengalahkan aku ?!, bukannya aku selalu
mengajakmu bermain daripada belajar ??”, tanya Isa yang mulai penasaran.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-left: 0cm; margin-right: 0cm; margin-top: 6.0pt; text-align: justify;">
<span style="mso-ansi-language: IN;">“Aku senang bermain denganmu Isa, karena kamu aku bisa peringkat 1.”, ucap Ais sambil tersenyum.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-left: 0cm; margin-right: 0cm; margin-top: 6.0pt; text-align: justify;">
<span style="mso-ansi-language: IN;">“Lho kok bisa begitu ?, gimana ceritanya ?”, tanya Isa yang benar-benar penasaran.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-left: 0cm; margin-right: 0cm; margin-top: 6.0pt; text-align: justify;">
<span style="mso-ansi-language: IN;">“Iya,
selepas aku bermain denganmu aku selalu merasa capek, akhirnya aku tak
bisa belajar di sore ataupun malam hari”, ucap Ais sambil memegang
tangan Isa.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-left: 0cm; margin-right: 0cm; margin-top: 6.0pt; text-align: justify;">
<span style="mso-ansi-language: IN;">“Trus gimana kamu ngalahkan aku tanpa belajar gitu ???”, tanya Isa yang mulai bingung.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-left: 0cm; margin-right: 0cm; margin-top: 6.0pt; text-align: justify;">
<span style="mso-ansi-language: IN;">“Ya,
karena capek itu aku selalu tidur malam dan bangun pada tengah malam,
dan mulai belajar dan mengerjakan tugas sekolah hingga subuh dan pagi
hari”, sahut Ais yang mulai mengingat-ingat saat pertama dia bangun
tengah malam untuk pertama kalinya.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-left: 0cm; margin-right: 0cm; margin-top: 6.0pt; text-align: justify;">
<span style="mso-ansi-language: IN;">“Jadi, kamu belajar tengah malam gitu ? apa gak ngantuk ?”, tanya Isa.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-left: 0cm; margin-right: 0cm; margin-top: 6.0pt; text-align: justify;">
<span style="mso-ansi-language: IN;">“Awalnya
sih ngantuk, tapi karena orang tuaku selalu bangun pagi, dan selalu
mengajak aku untuk sholat berjama’ah, akhirnya aku segar kembali karena
habis berwudhu saat sholat shubuh. Aku merasa belajar di pagi hari itu
segar sekali rasanya, sunyi-senyap rasanya seakan-akan segarnya udara
pagi membuat aku selalu semangat. Dan sejak saat itulah aku mulai
belajar pada tengah malam hingga pagi hari.”, celoteh Ais kepada Isa
yang hanya manggut-manggut.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-left: 0cm; margin-right: 0cm; margin-top: 6.0pt; text-align: justify;">
<span style="mso-ansi-language: IN;">“Oh
iya, ngomong-ngomong aku ada hadiah buat kamu Ais sesuai janjiku padamu
dulu.”, sahut Isa sambil membuka tasnya untuk memerikan kado kepada
Ais.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-left: 0cm; margin-right: 0cm; margin-top: 6.0pt; text-align: justify;">
<span style="mso-ansi-language: IN;">“Waaah
terima kasih Isaaa… aku juga ada hadiah buat kamu lho”, ucap Ais sambil
mengeluarkan hadiah yang sudah ia siapkan sebelumnya.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-left: 0cm; margin-right: 0cm; margin-top: 6.0pt; text-align: justify;">
<span style="mso-ansi-language: IN;">“Lho kok kamu ngasih aku hadiah juga ???”, tanya Isa yang kebingungan.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-left: 0cm; margin-right: 0cm; margin-top: 6.0pt; text-align: justify;">
<span style="mso-ansi-language: IN;">“Iya, aku kira kamu akan tetap menajadi peringkat 1 sa, aku juga tak menyangka”, jawab Ais sambil tersenyum kepada Isa.</span></div>
<span style="font-size: 12.0pt; line-height: 135%; mso-bidi-font-size: 11.0pt;">Akhirnya
mereka saling bertukar hadiah, dan sejak saat itu mereka semakin saling
bersaing untuk menjadi siswa terbaik dikelas. Mereka juga masih selalu
bermain bersama dan bercanda bersama, mereka saling mengerti, dan saling
membantu hingga mereka lulus sekolah.</span><br />
<div style="text-align: center;">
***</div>
NB : Untuk membaca karya peserta lain silahkan menuju akun<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgAz640ULWrBjBVme_5GEDQ6JVoEe_XBoGsFTUvxlGz-eIGw7sjeXEaWeyOaxFcx2b9gK34TDPJGRrImiRi6cFNzq4upShBnoJK8Ihp59IVqYvSktCEQVVgiwDTpKJiUFEfBX0NzlorSfwu/s400/252145_150794191659707_100001873800462_328199_4510894_n.jpg"> </a><b><a href="http://www.kompasiana.com/androgini">Fiksiana Community</a></b><br />
<div style="text-align: center;">
***</div>
<div style="text-align: justify;">
Sumber : http://fiksi.kompasiana.com/cerpen/2013/10/18/ffa-kisah-2-sahabat-599983.html </div>
Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/11779408351539420932noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-422824574370151640.post-33702870026227872052013-09-30T18:55:00.002-07:002014-04-18T23:49:16.451-07:00Sampah disamping Lampu Lalin<div style="text-align: justify;">
Bau tidak sedap selalu saja terjadi sekitar Lampu merah sebelum Jembatan Meer yg menuju Semolowaru. Terlihat dengan jelas saat Lampu Merah menyala, selalu saja tercium bau tak sedap yang <b>menyengat </b>para pengendara yang sedang berhenti di lampu merah tersebut.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Setiap pagi saya selalu melewati jalan itu untuk bekerja, begitu pula dengan pengendara yang lainnya yang setiap pagi melewati jalan tersebut. Setiap pagi pula kami telah "<b>dihidangkan" </b>dengan bau tak sedap dari <b>Tempat Pembuangan Sampah</b> di samping Lampu Lalu lintas yg menuju semolowaru itu. Tak pelak, beberapa pengendara bahkan rela menahan nafas saat berada di Lampu Merah itu, bahkan ada juga pengendara yang mungkin telah terbiasa menghirup udara tak sedap itu setiap hari, sehingga mereka menjadi "<b>Kebal</b>" terhadap bau tak sedap itu.<br />
<a name='more'></a></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Fenomena ini bisa dikategorikan sebagai pencemaran lingkungan, setiap pagi, setiap hari orang yang lalu lalang disekitar tempat itu selalu menghirup udara tak sedap, dimana pagi hari yang sejuk udara segar bisa kita dapatkan, tapi saat melintas di jalan itu, udara tak sedap yang kita dapatkan hingga bisa membuat mood berubah drastis.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Saya selaku salah seorang yang sering melintas di jalan itu sekaligus mewakili orang-orang yang melintas dan pengendara yang melewati jalan itu, ingin menyampaikan suara-suara yang mungkin tidak terdengar atau pula yang tak digubris bahwasanya Lingkungan yang sehat, maupun udara segar tanpa polusi udara adalah hak kita semua. Apa tidak sebaiknya TPA (Tempat Pembuangan Akhir) di samping lampu lalin itu dipindah ke tempat lainnya ? seperti halnya TPA di daerah Kebun bibit di belakang STIKOM itu kan enak ? atau dimanalah, mungkin para pembaca punya solusi lainnya ???</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Artikel Terkait : <a href="http://lifestyle.kompasiana.com/catatan/2013/10/01/sampah-di-samping-lampu-lalin-594562.html" target="_blank">http://lifestyle.kompasiana.com/catatan/2013/10/01/sampah-di-samping-lampu-lalin-594562.html</a> </div>
Eko Junaidi Shttp://www.blogger.com/profile/09925089767973315766noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-422824574370151640.post-74128921297768867702013-09-27T11:44:00.000-07:002015-08-25T09:48:09.969-07:00Pendaftaran CPNS Kejaksaan RI Tahun Anggaran 2013<div style="text-align: justify;">
Sudah dua hari terlewati sejak Verifikasi Berkas pendaftaran berlalu yakni pada Tanggal 26 September 2013. Sungguh luar biasa, para pendaftar CPNS tahun ini entah apa yang membuat mereka saling berjibaku untuk dapat diterima sebagai calon PNS. Tak terkecuali penulis sendiri, saya juga mengikuti tes CPNS ini dengan tujuan ingin mengetahui dan merasakan sendiri pengalaman mendaftar sebagai calon aparatur pemerintah. Karena pengalaman mendaftar kerja di swasta telah sering saya jalani, dan Alhamdulillah kebanyakan diterima di kantor / perusahaan yang saya ikuti tersebut.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Sungguh pengalaman berbeda saat mendaftar sebagai CPNS di Kejaksaan RI, yang kebetulan tempat pendaftarannya berada di KEJATI Surabaya. Pada saat Hari pertama Verifikasi berkas yakni pada Tanggal 23 September 2013, kebetulan hari itu saya ada presentasi dengan beberapa klien hingga siang hari, sekitar pukul 14:00, setelah sholat Dzuhur saya tiba di KEJATI, dan alangkah kagetnya saat itu sudah lebih dari ribuan yang antri mendaftar, hingga salah satu panitia bernama Pak Mustar, mengumumkan bahwa hari ini verifikasi calon pendaftar telah melampaui 550 orang, sehingga panitia dan pegawai lainnya menginformasikan kepada para pendaftar untuk datang hari esoknya, karena sudah penuh. Karena saya tak hanya ingin pemberitahuan oleh satpan atau sejenisnya, saya berusaha merangsek ke depan untuk langsung bertemu dengan panitia untuk menanyakan beberapa hal.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Beruntung saat itu ada pendaftar yang telah menjalani verifikasi, keluar untuk makan siang, akhirnya saya cegat tuh mbak. "Mbak, maaf mbak. Sudah verifikasi ya mbak ?" ucapku, "oh iya mas, tapi masih istirahat" ujarnya, segala pertanyaan akhirnya saya utarakan pada mbak yang belum sempat saya tahu namanya itu.</div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<a name='more'></a><br />
<br />
<div style="text-align: justify;">
Alhasil, setelah beberapa kali diskusi dan tanya jawab. Saya bergegas kembali ke kos untuk melengkapi dan mengecek kembali berkas saya.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Pada hari kedua verifikasi, saya langsung pada pagi hari buta berangkat ke KEJATI, dan ternyata disana sudah pada antri, wooow panjang bangeet antrinya. Namun saya tak kesulitan untuk menerobos antrian itu, hehe. Disitu kami disuruh duduk berjejer, dan terdengar sesekali pengumuman oleh panitia untuk memeriksa dan mengurutkan kembali berkas sesuai format yang telah diberikan. Ternyata masih banyak juga yang belepotan karena belum dirapikan, saya sendiri tenang-tenang aja karena dari sebelumnya sudah saya urut dan malah saya beri sekat-sekat untuk membedakan mana fotocopy,mana surat keterangan, dan surat kesepakatan agar terlihat lebih rapi.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Waktu berlalu, hingga saya diurutan ke empat dari depan, yang ternyata keempat orang didepan saya ini masih belepotan, saya katakan ke mereka, "udah mas maju aja, perkara kurang yo lengkapi lagi, perkara ada yang salah yo mbalik lagi to, yang penting maju disek" kataku, karena lemot tuh orang, akhirnya saya maju terlebih dahulu dari keempat di depan saya, karena mereka terlihat belum siap blas sama sekali...</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Meja pertama... Oke.... Meja kedua, Tinggi Badan 173cm dan Berat Badan 62Kg, woooaaa.... saya kok pendek 5cm dari pengukuran Tinggi badan terakhir dan malah berat badan saya naik 2Kg dari terakhir saya cek berat badan, aneh pikir saya saat itu, mbooh wes pikirku yang penting OKE....</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Selanjutnya Meja ketiga.... Sertifikat Asli ijazahnya mana ?, Jurusan apa ? Akreditasi Jurusanmu apa ?...</div>
<div style="text-align: justify;">
Ini pak, Jurusan Computer Control pak, Akreditasi "B" pak.... OKE....</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Akhirnya Meja keempat.... Mas... mas ksini mas kosong.... akhirnya saya berhadapan dengan Ibu Indira selaku verifikator kelengkapan berkas saya. "Lho apa ini ??? ini gak perlu, ini gak perlu, ini ga pake.... lho, lho ada sekat barang ga pake, ga pake" ujarnya, "Maksud saya itu biar rapi bu..." ucapku, "Yang ga perlu dimasukkan jangan dimasukkan mas, lho apa ini sertifikatnya ? ini kok ga ada tulisan Office dan Internetnya ? harus ada mas... lho ini juga Riwayat hidup kurang 1? wes balik aja mas ya ? lengkapi dulu" ucapnyak "wah sertifikat komputernya harus ada tulisan Microsoft Office dan Internet ya bu? baik saya lengkapi bu" ucapku, "Kapan kesini lagi, siang ini ya ? atau besok ?" ucapnya, "Wah besok bu, sertifikatnya ga mungkin cepat jadi hari ini" ucapku. </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Alhasil saya keluar ruangan dengan cekatan, saya teringat masak Instruktur komputer seperti saya ga punya sertifikat Office ?, akhirnya saya langsung meluncur ke LPIA (Lembaga Pendidikan Indonesia - Amerika) tempat dulu saya pernah mengajar dan sampai saat ini masih bersatatus Freelance. Saya sampaikan permasalahan saya kepada Mas Icak selaku Asisten Manajer di LPIA, beruntung saya dapat mengikuti ujian secara cepat hari itu juga, meski para staf termasuk mas icak menertawakan saya karena saya mengikuti ujian di LPIA, "Hahaha.... Eh ternyata Eko ujian rek.... Mim, kasih soal yang sulit-sulit tuh ke Eko" kata mas icak, sembari senyam-senyum. Aneh pek persyaratan saya ikut ujian di kantor sendiri, udah dikasih soal sulit, Harddisk di pinjem buat ngecopy game-game dan film anyar.... tapi beruntung juga, dapet diskon harga, yehehehehe.... :D</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Alhasil tak sampai sejam, saya selesai mengerjakan ujian Sertifikat komputer itu, dan ternyata tak sampai 5 menit sertifikat saya sudah jadi, dengan nilai woow cukup baik lah... Setelah itu saya fotocopy dan saya meluncur kembali ke LPIA untuk legalisir Sertifikat saya itu.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Dan, pada hari keempat.... setelah menerobos antrian, saya berhasil mendapat kartu ujian untuk tanggal 3 November mendatang.... yeeeee.... Semoga ujian besok lancar... amin 3x :D</div>
Eko Junaidi Shttp://www.blogger.com/profile/09925089767973315766noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-422824574370151640.post-14874587584485632862013-04-05T05:39:00.002-07:002013-09-27T10:41:22.852-07:00INGIN RASANYA Ingin rasanya menyerah saja...<br />
Tp terkadang aq berfikir kurang cukup berusaha....<br />
Ingin rasanya putus asa....<br />
Tp aq merasa, aq masih menginginkannya....<br />
<br />
Namun, ketika aq berusaha optimis untuk tetap berjuang....<br />
Reaksinya membuat semangatku hilang....<br />
Tuturnya membuatku tak bergeming.....<br />
Dan, aq berfikir aq tak punya peluang...<br />
<br />
<a name='more'></a><br />
<br />
Kadang hatiku berusaha menenangkan pikiranku...<br />
Berkata bahwa dia tak mungkin seperti itu...<br />
Kadang hatiku berusaha menyemangatiku...<br />
Berkata bahwa dia masih milikku....<br />
<br />
Tapi ternyata, mungkin aku hanya mimpi belaka...<br />
Kenyataan sampai saat ini dia tak seperti yg selalu hatiku bela...<br />
Mungkin dia telah menutup kisahnya...<br />
Dan bila begitu, apakah harus aku menutup kisahku juga.....???<br />
Tidak, ini akan menjadi kisah seru nantinya...<br />
Karena aku selalu bersamanya di dalam hati ini untuk selamanya....Eko Junaidi Shttp://www.blogger.com/profile/09925089767973315766noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-422824574370151640.post-81628689355649149732012-12-31T04:28:00.001-08:002013-09-27T10:39:45.403-07:00Kapan Berjilbab ??<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjBPoz1-kHrF6p1uANwlN8WfQSk6vKBlD4RyyUWVlnl80tYS94q_XtqcgupZNfy1ah6bRn2uKk0Q2v03E-b-J4qRb9Yu7p_ga26cQ6tWFMuQxxe6YfKzdt9zLQqKuOKWuZCDcW4dkp3wkY/s1600/jil.jpg" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img alt="Kartun Muslimah" border="0" height="200" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjBPoz1-kHrF6p1uANwlN8WfQSk6vKBlD4RyyUWVlnl80tYS94q_XtqcgupZNfy1ah6bRn2uKk0Q2v03E-b-J4qRb9Yu7p_ga26cQ6tWFMuQxxe6YfKzdt9zLQqKuOKWuZCDcW4dkp3wkY/s200/jil.jpg" style="opacity: 1;" width="180" /></a></div>
<div align="justify">
Ada seorang wanita yang dikenal taat beribadah. Ia kadang menjalankan ibadah sunnah. Hanya satu kekurangannya, Ia tak mau berjilbab. Menutup auratnya. Setiap kali ditanya ia hanya tersenyum dan menjawab ”Insya Allah yang penting hati dulu yang berjilbab.”
Sudah banyak orang menanyakan maupun menasehatinya. Tapi jawabannya tetap sama.
Hingga di suatu malam. Ia bermimpi sedang di sebuah taman yang sangat indah. Rumputnya sangat hijau, berbagai macam bunga bermekaran. Ia bahkan bias merasakan segarnya udara dan wanginya bunga. Sebuah sungai yang sangat jernih hingga dasarnya kelihatan, melintas dipinggir taman. Semilir angin pun ia rasakan di sela-sela jarinya.</div>
<span class="fullpost">
</span><br />
<a name='more'></a><span class="fullpost"><br />
</span><br />
<div align="justify">
<span class="fullpost">Ia tak sendiri. Ada beberapa wanita disitu yang terlihat juga menikmati keindahan taman. Ia pun menghampiri salah satu wanita. Wajahnya sangat bersih seakan-akan memancarkan cahaya yang sangat lembut.
“Assalamu’alaikum, saudariku….”
“Wa’alaikum salam. Selamat datang saudariku”
“Terima kasih. Apakah ini surga?”
Wanita itu tersenyum.
“Tentu saja bukan, saudariku. Ini hanyalah tempat menunggu sebelum ke surga”
“Benarkah? Tak bisa kubayangkan seperti apa indahnya surga jika tempat menunggunya saja sudah seindah ini. ”
Wanita itu tersenyum lagi.
”Amalan apa yang bisa membuatmu kemari, saudariku?”
“Aku selalu menjaga waktu shalat dan aku menambahnya dengan ibadah sunnah.”
“Alhamdulillah..”
Tiba-tiba jauh di ujung taman ia melihat sebuah pintu yang sangat indah. Pintu itu terbuka. Dan ia melihat beberapa wanita yang berada di Taman mulai memasukinya satu-persatu.
“Ayo kita ikuti mereka” kata wanita itu setengah berlari.
“Apa di balik pintu itu?” Katanya sambil mengikuti wanita itu.
“ Tentu saja surga saudariku” larinya semakin cepat.
“Tunggu..tunggu aku…!!!”
Dia berlari namun tetap tertinggal. Wanita itu hanya setengah berlari sambil tersenym
kepadanya. Ia tetap tak mampu mengejarnya meski ia sudah berlari. Ia lalu berteriak.
“Amalan apa yang telah kau lakukan hingga engkau begitu ringan?”
“Sama dengan engkau saudariku.” jawab wanita itu sambil tersenyum.
Wanita itu telah mencapai pintu. Sebelah kakinya telah melewati pintu. Sebelum wanita itu melewati pintu sepenuhnya, ia berteriak pada wanita itu.
“Amalan apalagi yang kau lakukan yang tidak kulakukan?”
Wanita itu menatapnya dan tersenyum. Lalu berkata,
“Apakah kau tak memperhatikan dirimu, apa yang membedakan dengan diriku?”
Ia sudah kehabisan napas, tak mampu lagi menjawab.
“ Apakah kau mengira Rabbmu akan mengijinkanmu masuk ke Surga-NYA tanpa jilbab menutup auratmu ?”
Tubuh wanita itu telah melewati pintu, tapi tiba-tiba kepalanya mengintip keluar, memandangnya dan berkata,
”Sungguh sangat disayangkan amalanmu tak mampu membuatmu mengikutiku memasuki surga ini untuk dirimu. Cukuplah surga hanya sampai hatimu karena niatmu adalah menghijabi hati.”
Ia tertegun… lalu terbangun… beristighfar lalu mengambil air wudhu. Ia tunaikan shalat malam. Menangis dan menyesali perkataanya dulu… dan berjanji pada Allah sejak saat itu ia akan menutup auratnya.
</span></div>
<span class="fullpost">
<i>Sumber : http://pendiari.blogspot.com/ </i>
</span>Eko Junaidi Shttp://www.blogger.com/profile/09925089767973315766noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-422824574370151640.post-52114417369988988042012-12-31T04:01:00.000-08:002012-12-31T04:01:18.573-08:00COWARD<div align="justify">
Yap, I think that's me... and may be of you too...<br /><br />
Why Me ???, Why ??? where lies the coward ???<br />
I do know now.... Ya, aku pengecut, bila ada seseorang datang padamu dan berkata, "Maukah kau menjadi Pacarku???", That's coward... Pengecut, kurang komitmen, kurang tanggung jawab. Kenapa ???, kalau sudah siap ngapain pacaran? kenapa harus menyakiti diri sendiri ? kenapa harus menyakiti orang lain ???. Yah itu adalah pengalaman berharga, But I do, I Love her till then,... I'm really hard to Love But If it's meant To Love, I'll Love you till forever...<br /><br />
Almost 4 Years... I still remember...Do you ? Well then, If you don't thinks me again. You can, but you never make a Call... Ah, daripada memikirkan itu, mari kita isi dengan hal baru pada malam tahun baru ini.<br /><br />
</div>
<span class="fullpost">
</span><br />
<div align="justify">
<span class="fullpost">Seumur hidup, aq baru mengerti rasanya menyukai seseorang, tp mencintai hanya sekali dalam hidupq. Ya, aq mulai ingat bahwa aq menyukai 3 orang dalam hidupq, 2 saat SMP, 1 saat SMA, dan 1 orang yg aq cinta yakni pas Kuliah... Hahaha, meski 2 orang darinya menolak...^^a<br /><br />
Hahaha, aq mulai sedikit sadar saat banyak tmenq berkomentas tntang kebiasaanq yang tak berubah mulai dari makanan, minuman, penampilan, dll. Yeah, I'm a guy who never bored with something or anything.... Of course if I love it...
If it's meant choosing else, I'll choose if it's nothing else to choose.<br /><br />
Don't be like me, or jangan pernah menjadi seorang pengecut. Pengecut yang hanya melontarkan kata-kata "Pacaran", jangan hanya menjadi seorang pengecut yang hanya bisa berucap namun tak bisa berkomitmen dan bertanggung jawab. Jika kau sudah bulat, siap, langsung aja datangi rumah orang yang kamu suka, dan katakan bahwa kau mencintainya dan kau ingin hidup bersamanya, katakan bahwa kau ingin menjadikannya teman hidupmu, partner hidupmu.<br /><br />
Katakan padanya bahwa kau serius dengannya, tanyakan padanya apakah dia serius padamu atau tidak. Tanyakan padanya, sebelum kau benar-benar mendatangi rumahnya...<br />
Aku yakin orang yang mencintaimu takkan benar-benar meninggalkanmu sendiri, untuk waktu yang lama. Cinta sejati takkan pernah mati, cinta sejati takkan pernah hilang walaupun dia hanya bersarang di hati. Ya, meskipun dia tak bisa kau dapatkan kau tetap dapat memilikinya di <b>Hatimu</b> selamanya. Pacaran ada, hanya untuk ajang coba-coba, bagi wanita pacaran itu sangat merugikan bila sampai kelewat batas... ya, <b>No more dating</b>.... jika kamu masih mencintai dirimu sendiri dan suami/istrimu kelak....
</span></div>
<span class="fullpost">
</span>Eko Junaidi Shttp://www.blogger.com/profile/09925089767973315766noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-422824574370151640.post-38180689810638656752012-12-06T07:40:00.002-08:002012-12-06T07:40:50.606-08:00Ditolak di Kampus, Diterima di Kantor<div align="justify">
Sampai saat ini masih teringat jelas, kenyataan bahwasanya saya gagal menjadi seorang asisten lab di B201 Teknik Elektro Bidang Studi Komputer dan Telematika. Ya, alasan mereka karena saat party terakhir saya tidak bisa datang. Klu diingat sebelumnya saya sudah meminta ijin pada ketua panitianya yaitu anitamuy, bahwa saya tidak bisa datang karena saya harus mengikuti lomba Gemastik 2012 Final di Bandung selama seminggu lebih.
<br />
<br />
Tapi dari situ pula saya menikmati apa yang telah terjadi saat ini, dan saya bersyukur kepada Allah SWT, yang selalu memberi kemudahan, dan kelancaran disetiap apa yang saya lakukan untuk hari ini dan esok. Dulu saat interview Bakti Lab B201, saya masih ingat dengan apa yang telah saya ucapkan dan itu benar-benar adalah tujuan saya untuk kedepannya. Saat interview itu mereka berkata, "Apa yang akan anda lakukan bila anda menjadi asisten B201 ???", saya jawab,"Saya sudah memiliki 2 plan ketika mengikuti Bakti Lab ini, yang pertama adalah Bila saya diterima menjadi asisten, maka saya akan fokus dan mengabdikan diri pada Lab, bahkan kalau diperbolehkan saya ingin menjadikan lab ini adalah rumah ketiga saya di surabaya, saya akan meningkatkan pengetahuan yang saya miliki untuk dapat membantuk lab ini, dan banyak hal lagi yang bisa saya lakukan yang tak bisa saya katakan semuanya. Namun bila saya tak diterima menjadi asisten maka waktu luang saya akan saya pergunakan untuk bekerja dan mencari penghasilan". Itulah saya katakan pada beberapa panitia yang menginterview saya.<br />
<br /></div>
<span class="fullpost">
</span>
<br />
<div align="justify">
<span class="fullpost">Teman saya yang mengetahui bahwa saya mengikuti seleksi asisten lab kaget, karena tak menyangka bahwa saya tak diterima, karena teman saya berpikir bahwa halah lek awakmu daftar dadi asisten lak pasti keterima.... <b>NYATANYA</b> saya tak diterima telak di pengumuman terakhir yang saya lihat di webnya lab. Akhirnya saya harus berlapang dada menerima bahwasanya saya sepertinya tak memiliki kemampuan yang cukup dan tak begitu dibutuhkan oleh lab B201, mungkin yang DIATAS memiliki jalan lain untuk saya, pikir saya.<br /><br />
Setelah 1 minggu kejadian penolakan tersebut, tepat pada hari Jum'at saya ditelepon oleh KAJUR D3 Teknik Elektro P. Gatot Kusrahardjo, yang menanyai saya apakah saya mau kerja atau tidak, ya saya terimalah.... Lucunya, hari itu juga saya disuruh untuk menghubungi P. Ramu yang mana adalah Pimpinan Perusahaan itu untuk segera menemui p. Agung untuk menginterview saya. Alhasil jam pertemuan pun telah ditentukan yakni jam 14.00.<br /><br />
Saat sholat Jum'at, saya tak henti-hentinya bersyukur pada Allah, bahwa saya diberi jalan lain yang lebih baik untuk saya, ya ampun saya tak habis pikir ini adalah bagian campur tangan Ilahi, sampai-sampai saya tak bisa menulisnya disini. Ya sudah lanjut.... ya jam 13.00 saya mempersiapkan segala sesuatunya, ngeprint Transkrip, bawa CV, bawa sertifikat, bawa piagam, bawa perlengkapan perang untuk membuktikan diri. Dengan interview yang dadakan itu saya sampai bingung harus membawa apa saya juga tak tahu tempatnya dimana, untung saja alamatnya detail, pada akhirnya saya hanya membawa transkrip dan CV, dan secepat kilat dengan bantuan Mbah Google yakni Google Maps di androidku akhrinya saya berangkat.<br /><br />
Puuuahhh... Google Maps plus GPS di androidku ini tambah keren aja dibantu software buatanku sendiri yang bernama <b>"<a href="http://eko-artikel.blogspot.com/2012/06/eko-safe-travel-application.html" target="_blank">Eko Safe Travel</a>"</b> akhirnya saya menemukan juga tuh kantor. Sampai disana saya langsung tanya, "P. Agung ada tidak ?", "sudah janjian mas ??", "ya, td sudah janjian kok", "klu gitu mari saya antar...". Alhasil saya diantar oleh salah satu satpam disana.<br /><br />
Bruuuk, saya duduk di kursi empuk persis disamping meja P. Agung, ya disana saya di interview secara privat. "Anda yg dari ITS itu ??", "Ya pak, saya Eko JS, ini saya membawa CV saya mungkin bisa bapak lihat", "hmm...oooo...hmm....Oke P.Eko saya sudah ngerti sedikit background anda","bla...bla..blaa...","bla...bla...bla...","Anda mau minta gaji berapa ?","hmm...waah...2jt pak", "Baiklah saya anda terima bekerja disini kontrak selama 6 bulan","Haaah...mungkin aq minta terlalu kecil pikirku...","bla...bla..","bla...bla...". Setelah interview yang agak lama itu selesai saya berpikir keras di jalan, kenapa langsung diterima ya ? apa aq terlalu kecil mintanya, hahaha pikirku....<br /><br />
Setelah sampai dikos, beberapa menit kemudian P. Gatot meneleponku, menanyakan apa yang aku katakan. "Apaaaa???? kamu cuma minta 2jt ???", kata p.gatot, "Hehe, iya pak kekecilan ya pak ???", "ya iyalah, minta 10jt gt...","HAAAH ??? segitu pak ???", "Iya lho, km jangan tanggung, ato minta 4-5jt lah","haha, saya ga tau pak...", "ya sudah nanti saya bilang sama p.ramu 4jt gt ya???","hehe, baik pak saya serahkan pada bapak masalah gaji itu...", "bla...bla...","bla...bla...", cukup panjang percakapan ditelpon itu. Namun saya senang, masih ada yang perhatian sama diriku ini, hehe....<br /><br />
Dalam hati aq merenung, <b> Ditolak di kampus,Eh ternyata diterima di Kantor</b>, yehehehe... Sangat bersyukur diriku ini, sekarang sudah 1 bulan lebih saya bekerja di perusahaan itu, ya dengan pemasukan yang tidak mengecewakan. Daripada menjadi Asisten, tapi dalam hati aku sangat ingin berbakti pada Kampus tercinta saya, tapi apalah daya, mungkin dengan cara lain yang berbeda.... Ya, saya harus berprestasi agar dapat membanggakan Orang tua, dan Kampus Perjuangan ini...
VIVAT ITS.....
</span></div>
<span class="fullpost">
</span>Eko Junaidi Shttp://www.blogger.com/profile/09925089767973315766noreply@blogger.com0