Sunday, 12 April 2015

Polusi Jakarta merampas Pagiku

Pagi ini senin tanggal 13 April 2015 jam 05.40 udara terasa sejuk sekali, sebelum para pembuat polusi merampas hak saya di pagi hari. Ya, kenapa saya bilang merampas hak saya ? karena udara segar, sejuk di pagi hari adalah hak semua orang termasuk saya pribadi. Kendaraan - kendaraan yang bisa jadi tak lulus "UJI EMISI" itu sering kali berkeliaran di jalanan Jakarta dan banyak membuat pengguna jalan lain tak nyaman. Sebut saja seperti Kopaja, Bajaj warna merah, metro-mini yang kerap kali menghasilkan polusi paling banyak di jalanan jakarta. Terlepas dari kendaraan yg bebas emisi, kita semua seharusnya lebih kritis menilai kendaraan yang kita pakai dan lingkungan kita sendiri.



Coba bayangkan, setiap hari kita disuguhi dengan polusi di jalanan apa kita tak merasakan apapun dengan itu ? apa kita sudah biasa karena tebiasa hidup di jalanan berpolusi tinggi seperti di jakarta ?

Baiklah bila anda telah terbiasa, mari kita coba bayangkan kembali saat dimana anak - anak anda, cucu - cucu anda yang masih kecil - kecil atau bahkan masih baru ditimang juga terkena imbas dari polusi yang sudah sangat mencemaskan ini ? Apakah anda akan tetap berdiam diri, mengabaikan kesehatan anda dan anak, cucu anda sendiri ? Apakah anda sudah merasa cukup dengan menggunakan Masker dan sejenisnya untuk menghindari polusi ini ?

Mari kita sama - sama mencari solusi dari masalah ini, sebagian dari kita juga berfikir mencari solusi memecahkan polusi ini. Saya rasa anda harus mulai bertindak mulai dari sekarang, mulai dari diri sendiri mencermati kendaraan pribadi kita masing - masing. Untuk beberapa kasus kendaraan yang saya sebut diawal. Semestinya pemerintah kita lebih kritis lagi menangani permasalah polusi ini, karena ini sangat erat kaitannya dengan kesehatan para penduduknya.

Coba seandainya kendaraan - kendaraan penyumbang polusi terbanyak lebih diperhatikan kembali. Karena ini juga menyangkut hajat hidup orang banyak, para supir yang mengendarai kendaraan berpolusi pun juga ingin tetap bisa menafkahi keluarganya dengan hasil jerih payahnya dari mensopiri Kopaja, bajaj merah, Metromini, dkk yang mungkin belum saya sebutkan.

Kita juga harus tetap memikirkan mereka, disini saya tidak ingin terlalu menjudge Pemerintah karena pemerintah pun sudah punya solusi yang mungkin saya masih belum tahu apa itu cara mereka. Menurut saya, seharusnya pemerintah mengadakan / bekerja sama / membuat bengkel umum dimana disitu tempat memperbaiki kendaraan - kendaraan angkutan yang memiliki potensi emisi yang tinggi. Di bandung pada tahun 2008 pernah ada yang membuat Engine Fuel Air Optimizer yang mungkin sekarang telah dikenal dengan nama Efo. Alat itu bisa jadi salah satu cara untuk meminimalisir polusi yang ada di jakarta juga. I hope it...

Di lain sisi, saya juga cukup mengapresiasi menteri lingkungan hidup guna mereduksi 20 persen laju emisi gas rumah kaca. Saya rasa itu juga perlu, juga tetap aware terhadap Polusi yang ditimbulkan oleh kendaraan - kendaraan bermotor juga.

Di akhir post ini, saya hanya ingin sekedar mengingatkan kembali bahwa Sehat itu tak bernilai harganya & Di dalam tubuh yang Sehat terdapat Jiwa yang Sehat. 

Semoga bisa bermanfaat....

#SekedarBerbagi 



















No comments: