Terbayangkah engkau bertemu seorang engineer
dan dialah aku pilihan hatimu. Maka, mungkin dan sangat mungkin engkau
akan menyaksikan aku terlalu rasional dalam setiap persoalan. Sering dan
mungkin akan sangat sering kau menjumpai aku memilih dan memutuskan
sesuatu berdasar efisien apa tidak, bukan pada nyaman apa tidak nyaman.
Karena aku berkeyakinan kenyamanan adalah sesuatu yang bisa diupayakan
belakangan.
Terbayangkah engkau bertemu seorang engineer
dan dialah aku pendamping hidupmu. Maka, kau akan menyaksikan bahwa aku
akan sangat jarang di rumah. Aktivitasku adalah di luar sana. Karena
aku menyukai petualangan. Menginginkan hal berbeda dalam setiap keadaan.
Hal monoton seringkali membuatku bosan. Tapi tenanglah, aku tidak akan
bosan dengan apa-apa yang menjadi passion-ku dengan apa-apa yang menjadi prinsip dan pilihan hidupku. Termasuk saat aku sudah memilih pasangan hidupku.
Terbayangkah engkau bertemu seorang engineer
dan dialah aku kekasih hatimu. Maka boleh jadi kau akan menganggapku
aku terlalu menyepelekan setiap masalah. Tapi bukan itu sebenarnya
maksudku. Asal kau tau kompleksitas setiap masalah adalah kekal
hukumnya, tapi aku hanya ingin mengajakmu untuk menghadapinya dengan
menyederhanakannya. Menganggap setiap masalah bukan persoalan besar.
Sehingga bahtera kita tetap tegar menghadapi setiap persoalan. Karena
pada kenyataannya kita lebih besar dari setiap masalah itu sendiri.
Terbayangkah engkau bertemu seorang engineer
dan dialah aku ayah dari anak-anak terhebatmu. Maka maukah kamu, untuk
menjadi ibu terhebat buat anak-anakku. Mengajari mereka, mendidik mereka
dan menghebatkan mereka. Banyak-banyaklah untuk beraktivitas di rumah.
Gantikanku saat aku diluar sana. Menceritakan tentang ayahnya saat
mengantarkan tidur mereka. Dan saat aku kembali kerumah kaupun sudah
menyiapkan segalanya. Dan kau berdandan lebih cantik dari hari-hari
sebelumnya dan selalu tersenyum manis menyambutku. Menghadirkan kecerian
di rumah kecil kita. Dan jangan khawatir kau akan bosan hanya
beraktivitas di rumah. Aku akan selalu mendukung apa-apa yang menjadi passionmu. Asal tidak melupakan tugas utamamu.
Terbayangkah engkau bertemu seorang engineer
dan dialah aku sebagai pelengkap setengah dienmu. Maka kamu harus
menerima kenyataan, bahwa cintaku kepadamu bukan cinta utamaku. Cintaku
kepadamu tidak sama dengan cintaku kepada Tuhanku. Bahkan masih di bawah
kecintaanku kepada orang tuaku dan mertuaku. Maka hormati aku
sebagaimana aku menghormati (keempat) orangtuaku. Patuhi aku selama aku
tetap taat kepada Tuhanku.
Dan saat bayanganmu menjadi kenyataan bahwa kau menyaksikan dirimu menjadi istri dari seorang engineer.
Maukah kamu selalu mendampingiku, melengkapi ketidak sempurnaanku,
hidup susah dan senang bersamaku, mengingatkanku saat lalai, membuka
percakapan dalam setiap kebisuanku, menghadirkan keromantisan di setiap
keadaan dan menjadi navigator handal untuk petualangan-petualangan kita
sampai bahtera ini berlabuh di surga.
Penulis : Parmantos
No comments:
Post a Comment